Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2013

Tak Ku Temukan Celah Tuk Ke Seberang

Malang, 30 Maret 2013 Ku pandangi sebuah kotak berwarna oranye yang berdiri tegak di seberang jalan tepat di depan gerbang kampus Universitas Islam Negeri Malang. Jalanan saat itu sedang ramai. Penuh sesak dengan berbagai mesin beroda yang sliweran tak mau mengalah. “Bagaimana caraku untuk menyeberang bila seramai ini?” pikirku. Ku tunggu sampai ada kesempatan bagiku tuk menyeberang. Semenit, dua menit, tak ada celah sama sekali untukku. Mereka tak mau memelankan sedikit saja mesin beroda asal negeri Jepang itu tuk membiarkan seorang perempuan sepertiku tuk lewat. Hari sudah semakin siang dan langit semakin tak bersahabat dengan mendungnya. Aku harus ke sana. Memasukkan suratku ke dalam kotak oranye bertuliskan Bis Surat. Ku temukan celah tuk bergegas ke seberang jalan. Tak kusia-siakan kesempatan ini tuk menyeberang. Ku tengok kanan, ku tengok kiri, mesin beroda masih 3 meter jauhnya dariku. Aku berjalan sambil memberi isyarat dengan tangan kanan menandakan tolong pe...

Pesan dan Gambar Kartu Pos Bulan Maret

Malang, 29 Maret 2013  Biarkan pesan tersampaikan melalui sebuah kertas bergambar penuh makna. Kartu Pos dari seorang anak lelaki bernama Galih dari Yogyakarta. Saya suka bikinan tangan yang seperti ini. Kartu Pos dari sahabat penaku Arfin di Surabaya. Aduh bikin adem warna hijau disertai pita hijaunya. Salah satu kartu pos favoritku yang aku terima dari Mas Andika di Bandung. Aku suka sekali sama lukisannya. Ellya... semoga aku bisa pergi ke tempat yang ada di kartu pos darimu ini ya.  Terima kasih banyak sudah menginspirasi tempat vacationku suatu hari nanti. :D Kartu Pos edisi Bulan Maret 2013 @ cardtopost

Krisis Jawaban

Malang, 29 Maret 2013 Ku pandangi lembar demi lembar kertas berwarna kuning yang berisikan huruf-huruf penunjuk kesuksesan seorang mahasiswa akan studinya yang ku letakkan di atas meja belajarku. Hanya memandang sambil menghela napas.             “Apa ya gunanya huruf-huruf ini untuk kehidupanku kelak?” tanyaku dalam hati. Sudah hampir 3 tahun aku menuntut ilmu di universitas yang berlabelkan Entrepreneur University ini, selama itu pula aku bertanya-tanya “ Apa yang bisa aku lakukan demi orang lain?” Entah apakah ini hanya pemikiranku saja, namun aku merasa ilmu yang ku dapatkan belum membentuk sebuah manfaat yang berguna bagi orang lain. Bagi diriku sendiri? Aku sendiri tak yakin secara materi namun secara moral dan pemikiran ku pikir sedikit banyak semua hal di sini membuka cakrawala berpikir dan merasa dalam diriku. Seorang dosen pernah berkata padaku dan teman-teman saat di kelas kritik sastra “ Belajar ilmu h...

Bahagia Ada

Malang, 25 Maret 2013 Pikiranku melayang jauh mengkhayalkan betapa indahnya dunia sampai aku lupa akan kenyataan yang tak bisa dipungkiri.                 Dunia tak selalu seindah imajinasi. Perasaanku senang tak terbayangkan saat aku merasa akulah si gadis paling beruntung di dunia sampai tak terpikir lagi olehku.                 Kesedihan setia membayangi  rasa bahagia. Aku tersenyum pada setiap orang yang aku temui sampai aku menyadari sirat tersembunyi yang terlukis di wajah mereka.                 Senyum tak selalu berarti baik-baik saja. Semua terasa seringan udara sampai badai menghantam menyesakkan dada dengan  beratnya udara dan aku pun tersadar.            ...

Saat Mimpi Menjadi Realita

Malang, 17 Maret 2013 Bagaimana perasaanmu ketika kamu tahu jikalau impianmu sebentar lagi kan terwujud? Perasaanmu saat terwujudnya impianmu berada di depan mata? Hanya kamu dan hatimu yang tahu. Namun bisakah kamu menebak perasaanku saat impianku berada di sana kan terwujud dalam hitungan menit? Jutaan kata belum tentu bisa mewakili bagaimana berkecamuknya perasaanku. Hitungan satu dua dan tiga tak bisa menghitung degupan jantungku yang berdebar seakan mau meledak. Senyum di wajahku tak pudar walau lelah tubuh dan otakku setelah seharian memikirkan berbagai hal. Kekhawatiran akan malam dan hujan yang kan menghalangiku ke sana menyusup ke dalam batin yang letih. Doaku tak putus agar aku selamat sampai di sana. Doa yang ku panjatkan agar malam cerah setelah air langit tumpah ruah membasahi kota impian. Agar malam itu menjadi malam yang indah. Malam yang kan menjadi malam perdana kakiku menginjak lagi tanah yang ku tinggalkan selama 4 tahun lamanya. Malam pertama ku bertemu de...

Tak Kan Ku Lupa, Jogja...

Jogjakarta. Minggu, 10 Maret 2013 Hari kedua sekaligus hari terakhirku di Jogjakarta aku isi dengan rencana bertualang di Benteng Vredeburg. Benteng yang selalu buatku penasaran karena aku tak pernah sekalipun masuk ke sana walaupun aku sudah 3 kali mengunjungi Jogja. Sebelum berkunjung ke dalam benteng, aku dan Gita menikmati sarapan bersama di warung emperan Jalan Malioboro. Semangkuk mie ayam bakso untukku dan semangkuk bakso untuk gita menjadi menu pilihan kami. Rasanya enak dan berbeda dari yang biasanya aku makan di Malang. Sudah tak terhitung pengamen yang menghiburku selama prosesi sarapan. Kalau ke Jogja, jangan heran sama banyaknya pengamen. Ini sudah menjadi khas kota Gudeg. Kata Gita kalau malam justru pengamennya lebih keren lagi. Musiknya asyik dan suasananya nyaman katanya. Sayang, aku tak sempat menikmati kota Jogja di malam hari karena aku harus kembali ke Malang malam itu juga. Semangkuk Mie Bakso! Tancap gas menuju benteng Vredeburg yang letaknya masih ...

Suatu Hari Pertama di Jogja...

Jogjakarta, 09 Maret 2013 Pagi pertama di Jogja hampir saja ku lewati dengan tidur. Mengobrol dengan Gita sampai larut malam buatku kesiangan. Tak apa! Kapan lagi aku kesiangan di rumah Gita? Saat jam tangaku menunjukkan pukul 9 pagi, aku dan Gita berangkat menuju ke Malioboro untuk berburu buku. Awalnya aku mau diajak ke kampus Gita yaitu Universitas Sanata Dharma supaya aku tidak sendirian di rumah mengingat Gita ada kuliah pagi. Syukurnya, acara kuliah Gita dibatalkan dan dia bisa menemaniku jalan-jalan. Setelah sarapan semangkuk soto di angkringan pinggir jalan kami langsung meluncur ke Malioboro. Sepanjang jalan ku amati dan ku dapati bahwa Jogjakarta sangatlah ramai dan padat dengan kendaraan bermotor. Dimana-mana terlihat kendaraan berplat AB. Matahari bersinar dengan teriknya dan panasnya berkali lipat bila dibandingkan dengan Malang. Tapi, aku tak peduli. Memandangi kota Jogjakarta yang rapi dengan barisan bangunan khas Belanda buatku selalu lupa akan terbakarnya waj...