Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Dongeng

Kelam Sebelum Lelap

Malang, 19 Agustus 2017 Kisah macam apakah yang kamu dengar sebelum terlelap? Tentang peri dan kurcaci kah? Pangeran berkuda putih dan putri impiannya? Atau dunia sihir nan ajaib dimana para penyihir sakti berada? Kamu sungguh beruntung, tumbuh besar dengan segala keajaiban dunia impian. Aku yakin sebagian besar mimpi-mimpi malammu berhiaskan petualangan tak terduga dan menyenangkan. Bagaikan dunia fantasi dimana kebahagiaan adalah nafas. Tawa adalah denyut kehidupan. Hanya saja pintu gerbang dunia fantasimu selalu tertutup. Tidak bagimu. Tapi bagiku. Tahukah kamu kisah macam apa yang selalu aku dengar sebelum tidur? Bukan tentang cahaya dan tawa. Atau harapan dan impian. Kisah ini tentang seorang gadis kecil yang tersesat di sebuah desa dimana ia lahir dan dibesarkan. Dengan kasih sayang? Apakah bisa kamu sebut rasa takut sebagai kasih sayang? Gadis kecil itu terlihat layaknya gadis kecil biasa. Ia bermain dan tertawa sebagaimana mestinya. Menyapa dan berteman. Berlar...

The Night Circus' Magic on Me

Malang, 15 Februari 2017 Le Cirque des Reves Opens at nightfall Closes at dawn Apa yang lebih menakjubkan dari impian yang menjadi nyata, terpampang di depan mata, dibalut dengan keindahan, berselimut keajaiban, berkabut misteri mengundang tanya, namun tetap membawa kebahagiaan bagi setiap insan? Seluruh khayalan, perasaan, dan harapanmu teraduk-aduk dalam satu kesatuan yang penuh kejutan. Tawa dan canda riang, kesedihan, amarah, segalanya ada di sana. No word can describe what you feel. No thought can comprehend what you think. You are drunk. You are overwhelmed. And it is caused by something that we call as a Le Cirque des Reves . Sirkus Mimpi. The Night Circus written by Erin Morgenstern Maaf dengan kata-kata pembukaan yang alaynya kemana-mana. Si penulis yang hiatusnya lama amat ini lagi overwhelmed gara-gara sebuah buku yang berjudul The Night Circus karya Erin Morgenstern. Apakah kalian pernah membacanya? You really should read it guys! It will give y...

A Little Girl and Her Longing Wish

Malang, 18 Februari 2016 There is a little girl who is longing for another world, her own world. Wonder is the air. Happiness is the atmosphere. Music is the voice. Wind is her friend. Nature is her lover. Majestic creatures are her protectors. She falls in love in that wonderful world. She is willing to go there as soon as possible. She has been so tired of the cruel reality. She wants to escape from it eagerly. However, where should she go? It is nowhere to be found. That little girl is lost. She has been wondering too long in such a monotone labyrinth. Everything looks the same. Everything is dull in her eyes. Even the skies seem so dark. And wind only gives her noise without the melody. She walks and walks but she can’t find the way out. Hopelessly, she tries to ask for someone’s help. What does she get? Everyone she asks ignores her. Most of them even pretend that she isn’t there. How cruel could they be? How hurtful could the little girl feel? The little girl wishes ...

Kursi

Malang, 07 September 2014 Ada sebuah kursi di tengan taman bunga yang menghadap lautan biru. Aku selalu duduk di kursi itu. Dan aku ingin selalu duduk di sana memandangi laut biru dengan ditemani bunga-bunga. Disana aku hanya mendengar suara deburan ombak, hembusan angin lembut, dan gemerisik rerumputan. Aku tidak mencium apapun selain wangi garam bercampur manisnya harum bunga-bunga liar. Mentari bersinar dengan hangat. Angin berhembus sepoi-sepoi melambaikan rambutku. Tak ada lagi yang aku inginkan. Aku ingin duduk di sini. Biarkan aku duduk di kursiku selama mungkin. Jangan paksa aku tuk menoleh ke belakang. Aku tidak akan mau melakukannya. Aku  telah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak menoleh ke sana sekali pun. Disana hanya ada bergulung-gulung awan gelap yang dihembus angin kencang. Petir menyambar dengan suaranya yang mengguncang jiwa bagai jeritan kepedihan. Bahkan saat duduk di kursiku pun, aku masih bisa merasakan kegelapan mengerikan berusaha memelukku dar...

Mimpi Buruk, Penulis, dan Kurcaci

Malang, 12 April 2014 Aku melihatnya! Makhluk-makhluk ajaib yang aku ciptakan dengan guratan pena di atas kertas, datang padaku. Aku merasa takjub! Aku tak menyangka semua ciptaanku terlihat begitu sempurna seperti yang selama ini aku bayangkan dan ku lukiskan dalam kata-kata. Dan mereka terlihat amat hidup! Sebagai pencipta mereka aku merasa berbangga diri. Semua tepat! Sempurna! Tak ada cacat sama sekali! Peri-peri kecil dengan sayap seperti capung dan pakaian lucu dari daun, terbang kesana kemari. Menaburkan serbuk peri mereka yang berkilauan di atas rerumputan. Tawa kecil mereka terdengar nyaring bagai suara lonceng kecil di telingaku. Kurcaci-kurcaci dengan pakaian warna-warni dan topi kerucut mereka berjalan beriringan ke arahku. Beberapa di antara mereka ada yang tersandung batu lalu berguling di atas tanah menimpa teman-teman mereka yang ada di depan. Mereka saling menyikut dan menyalahkan satu sama lain. Ah! Itu pemandangan yang sangat lucu. Tingkah-tingkah mereka san...

Bottle of Truth (Part 1)

Long long time ago, a lonely boy named Jati lived in a small village in a small island called Kura-Kura island. Jati was not really lonely. He had some friends who often played with him. But lately , he felt like his friends ignored him. He did not know the reason. He just felt that way since they did not act as friendly as usual. Jati knew himself was not as rich as his friends. He was just a son of poor farmers. He was a boy with red curly messy hair, pale skin, thin body, and red skin face because of sun burnt. Jati knew nobody wanted to be his friends. Because of that, he often lied about himself to the other kids. He did that to get some friends and he succeeded. But that was not for long time. His friends knew he lied. One day, Jati’s friends, Dodi, Semar, Bimo, and Cuki told Jati about the truth of his lie. Jati’s friends knew that Jati lied about his bravery sneaked in into the witch’s house. Jati insisted that he did not lie about that. That made his friends could not ...

Sun of The Dark Forest

Malang, 07 Januari 2014 Once upon a time, a boy named Sun lived in a small village near the dark forest. He lived with his parents in a small house. Sun is the only kid in his family. He has white skin, short and black hair, big eyes, and he looks so handsome with his dimple on his cheeks. Sun’s parents really loved him. Sun knew it very well. Because of that, Sun acted like a spoiled kid in front of his Dad  and Mom. He always requested candies, new toys, new clothes, and delicious food. Sun’s parents were poor. They were just poor merchant. But, they tried very hard to fulfill every single request from Sun. Sun did not care about his family conditions. What was on his mind was just he wanted every single wish of him was granted. That was why, he always wanted what he said to be followed by others. And he often ignored what people said to him. Sun had a best friend since he was a kid. Her name was Maya. Maya was a very cute girl. She had long curly hair and the color was ...