Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2011

Kendoka "Menggebrak" Panggung Jikoshokai

Malang, 24 Oktober 2011 Satu lagi tulisanku mengenai Kendo yang ku posting di blogku. Jangan ketawa ya bacanya, soalnya gak ada yang lucu di sini.....okay?! Hari Minggu tanggal 23 Oktober kemarin, apakah ada yang dateng ke acara “Jikoshokai 2011”? Wah kalau ada diantara pembaca yang dateng ke acara tahunan tersebut dan menyaksikan keseluruhan acara yang diadakan oleh panitia, pasti tahu soal penampilan Kendoka Malang nih. Haha..sebenarnya kemarin para Kendoka Malang dari MKC dan FIB diundang untuk tampil di acara Jikoshokai. Yah..kalau kalian nonton pasti liat aku, soalnya aku juga ikut tampil di acara tersebut. Ini dia beberapa foto yang diambil oleh Mbak Mitha saat para Kendoka beraksi di panggung Jikoshokai... Aku dan Masayu Senpai Benny dan Senpai Teddy (maaf ya fotonya kurang bagus) Hehe...ini pertama kalinya aku jadi model Kendo di atas panggung. Beruntung rasanya bisa mewakili MKC dan FIB untuk tampil di event seperti Jikoshokai. Sedikit banyak bisa nambah pengalaman...

Kampusku ber-"Metamorfosis"

Malang, 25 Oktober 2011  Emm...well, aku udah setahun kuliah di FIB Universitas Brawijaya. Dan kini sudah menginjak tahun kedua. Yah..sedikit banyak aku udah ngerasain lah yang namanya berbagai “rasa” kuliah di FIB UB. Ada “manis”, “asam”, “asin”, “pahit” kalo “umami” masih ragu tuh. Bisa kalian tebak sendiri lah seperti apa “rasa-rasa” tersebut di kenyataan. Kalau kalian melihat itu semua dari sudut pandangku, InsyaAllah bisa mengerti lah... Ternyata “metamorfosis” itu gak hanya dialami oleh serangga semacam kupu-kupu ya.. Bahkan kampusku yang dicintai oleh mahasiswanya ini juga bisa bermetamorfosis lho.. Kalian bisa melihatnya jika kalian meninjau langsung ke kampusku. Kalau gak sempet kalian bisa lihat dari foto ini.. GKB kini GKB dulu Atap Gedung FIB UB Apa pendapat kalian melihat beberapa foto “before and after “kampusku? Hmm...kalian bebas untuk beranggapan apapun tentang kondisi seperti ini. Kenyataannya kampusku ini adalah tempatku beserta ribuan mahasiswa FIB...

Being a Survivor

Malang, 24 Oktober 2011 Aku benar-benar tak sanggup menahan kesedihan dan air mataku saat aku menulis tulisan ini. Saat aku menulis ini, aku benar-benar merasakan penderitaan orang miskin yang kelaparan dan tak punya uang untuk membeli makanan untuk dimakan. Aku benar-benar merasakannya, bagaimana menjadi seorang survival untuk hidup di tengan lingkungan yang bergelimpangan makanan. Aku benar-benar kelaparan. Ini semua terjadi karena aku kehilangan dompet serta uangku. Karena itulah aku tidak memiliki cukup uang untuk membeli makanan untuk ku makan. Kalaupun ada uang, semua uang itu berupa uang receh pemberian Ibuku sebelum aku berangkat ke Malang. Itupun jumlahnya tidak banyak dan hanya bisa digunakan untuk membeli air minum ukuran 600 ml. Bisa kalian bayangkan bagaimana keadaanku? Aku harus bertahan sampai kakakku datang dan membawakan uang untukku. Bagaimana pun keadaannya aku harus menghilangkan rasa laparku. Aku pun memakan makanan instan yang masih ada di kamarku seperti mie i...

Ada Maling di Rumah Kos-ku!!!

Malang, 24 Oktober 2011 Kayaknya aku musti bener-bener sabar deh sebagai anak perantauan di kota orang. Kenapa? Karena cobaan yang bikin aku semakin kuat bener-bener terasa. Bagi seorang anak perantauan yang datang dari pulau seberang seperti aku, saat-saat yang paling rentan adalah masa akhir bulan. Kenapa? Karena pada masa ini, uang bulananku yang dikirim oleh kedua orang tuaku mencapai limitnya. Okelah masalah tersebut sudah sangat terbiasa ku alami mengingat aku sudah setahun merasakan itu semua. Tapi, bagaimana jika di akhir bulan di masa yang sangat sulit tiba-tiba aku mengalami cobaan berupa kehilangan dompetku yang berharga. Oh My GOD....!!! Sungguh malang sekali nasibku di kota Malang. Setelah kehilangan celana jins dan baju pemberian Ibuku sekarang aku harus mengalami kehilangan dompetku yang berisikan 2 KTP, 1 ATM, 1 HCC dan uang sejumlah Rp 24.000. Padahal aku lagi butuh uang banget untuk beli air minum dan kebutuhan pangan yang lainnya. Bisa kalian bayangkan bagaimana...

The Gift of The Magi (Izza's Version)

Malang, 22 Oktober 2011 Tomorrow is Christmas. I knew that I must be happy to face with this special day. Every year I and my husband Jim we re always gathering at our little house to face with this holy night. We we re giving our present each other and feeling happy to face the Christmas. But, I was not sure that this Christmas we w ou l d be happy. We we re really poor. Every week, my Jim should receive $30 from his works. But, his income has shrunk to $20. I had been saving every penny that I could save every month. Yes, $1.87 and 60 cents wa s all the money that I saved from before. It wa s still not enough. I d id not have enough money to buy just a one present for Jim. I just ha d $1.87 and 60 cents. I was sure there wa s nothing that I c ould buy with all of money that I ha d . Every time I t hought about Christmas and present for Jim, I used to cry. I d id not know what I should do. I really confused. I was giving up of everything. How could I face the Christm...

Pray For Bali (Gempa 13)

Malang, 13 Oktober 2011  Tepat pada hari ini Kamis, 13 Oktober 2011 pukul 10.16 WIB terjadi gempa bumi. Aku yang saat itu sedang berada di kos, merasakan adanya goncangan yang ringan sebentar. Begitu terasa gempa aku langsung keluar kamar. Anehnya cuma aku yang merasa terjadi goncangan gempa di kosku. Aku pikir itu cuma gempa ringan biasa.  Sebelum terjadi gempa aku emang lagi sms-an sama Ibuku yang tinggal di Bali. Ibuku sempat tidak membalas sms dariku. Aku pikir mungkin Ibu lagi sibuk di rumah. Tak lama Ibu mengirim pesan padaku bahwa terjadi gempa bumi di Bali. Tanggapanku ya biasa aja, soalnya di Bali sudah sering terjadi gempa kecil. Sejak kecil aku udah biasa sama gempa. Tapi kalo gempa kecil, kok isi pesan Ibu gak kayak biasanya. Ah paling cuma panik biasa. Entah kenapa saat aku membaca pesan dari Ibuku aku merasa tenang-tenang aja. Aku yakin pasti tak terjadi sesuatu yang buruk pada Ibuku. Aku hanya berpesan untuk berhati-hati dan waspada kemungkinan gempa susula...

"Green Grass" Riwayatmu Kini

Malang, 13 Oktober 2011 Setahun yang lalu ketika pertama kalinya aku datang ke FIB UB, sejenak aku takjub melihat begitu hijaunya rumput di tempat yang dinamakan “Green Grass”. Tempat ini berlokasi di depan Gedung FIB. Selain rumput yang hijau, di tempat ini juga terdapat banyak pohon palm yang tinggi dan besar. Pepohonan sejenis cemara juga menghiasi tempat nongkrong mahasiswa ini. Banyak burung, kucing dan sejenis kadal sering berkeliaran di tempat ini. Tempat ini bagai oase bagi mahasiswa untuk beristirahat sehabis kuliah, sebagai tempat untuk mengerjakan tugas dan melakukan hal lainnya. GG yang masih hijau   GG kini Rumputnya mati Kini setelah setahun berlalu, terdapat banyak perubahan yang terjadi pada tempat favorit mahasiswa ini. Rerumputan yang dulu masih terlihat begitu hijau, sekarang telah berubah kering dan berwarna kuning. Tanah yang dulu dipenuhi rumput hijau sekarang telah berubah menjadi tanah kering dan coklat. Banyak sampah yang berserakan dan ba...