Malang, 25 Oktober 2011
Emm...well, aku udah setahun kuliah di FIB Universitas Brawijaya. Dan kini sudah menginjak tahun kedua. Yah..sedikit banyak aku udah ngerasain lah yang namanya berbagai “rasa” kuliah di FIB UB. Ada “manis”, “asam”, “asin”, “pahit” kalo “umami” masih ragu tuh. Bisa kalian tebak sendiri lah seperti apa “rasa-rasa” tersebut di kenyataan. Kalau kalian melihat itu semua dari sudut pandangku, InsyaAllah bisa mengerti lah...
Ternyata “metamorfosis” itu gak hanya dialami oleh serangga semacam kupu-kupu ya.. Bahkan kampusku yang dicintai oleh mahasiswanya ini juga bisa bermetamorfosis lho.. Kalian bisa melihatnya jika kalian meninjau langsung ke kampusku. Kalau gak sempet kalian bisa lihat dari foto ini..
GKB kini |
GKB dulu |
Atap Gedung FIB UB |
Apa pendapat kalian melihat beberapa foto “before and after “kampusku?
Hmm...kalian bebas untuk beranggapan apapun tentang kondisi seperti ini.
Kenyataannya kampusku ini adalah tempatku beserta ribuan mahasiswa FIB UB lainnya menggantungkan harapan. Mungkin dengan kondisi yang sedemikian rupa ribuan harapan tersebut akan sangat sulit sekali untuk diwujudkan. Dan mungkin kemungkinan untuk terwujudnya harapan tersebut sangatlah kecil. Jika kita menengok ke sebelah utara gedung FIB UB dimana terdapat gedung tinggi menjulang, rasanya yah bisa dibilang menyedihkan. Bagaimana bisa ribuan mahasiswa FIB UB kuliah di sebuah gedung berlantai 2 dimana salah satu ruangan disekat jadi 4 ruang kelas. Belum lagi ditambah dengan kondisi langit-langit gedung yang sungguh membahayakan mahasiswa beserta dosen FIB. Yah..kalian bisa bayangkanlah bagaimana perasaanku beserta mahasiswa FIB lainnya.
Untungnya saja, saat ini FIB UB sedang membangun gedung baru yang dari tahun lalu sampai sekarang masih dalam proses pengerjaan. Yah..semoga saja gedung baru tersebut segera jadi dan bisa digunakan untuk kegiatan perkuliahan dan non perkuliahan. Dan bisa menjadi tempat yang layak bagi ribuan mahasiswa FIB UB untuk bernaung dan menuntut ilmu yang telah dibayar dengan harga yang tak murah. Amiiinnn.....
Bagi para pembaca, sedikit banyak kalian bisa mengertilah apa tujuan saya menulis tulisan ini. Kalian bebas untuk berpikiran apapun tentang tulisan ini. Sebenarnya saya hanya ingin melampiaskan unek-unek saya selama ini.
Saya hanya bisa berharap bahwa kondisi FIB UB menjadi lebih baik lagi. Dari tulisan seorang mahasiswi biasa ini, saya harap pembaca dapat mengerti akan kondisi FIB UB kini. Terima kasih saya ucapkan atas perhatian dari pembaca sekalian.
:thumbs up: bagus zah... jeritan mahasiswa.. Kemanaah UB yang kubanggakan saat SMA dulu?
ReplyDeleteheaa..... syukuri aja apa yang ada rin.... walaupun susah bangeeetttzzz buat ikhlas ngasih tu duit berjuta-juta buat ini kampus yang kondisinya gak jelas..... HIkz....
ReplyDelete