Hi again! Aku kembali lagi teman-teman. Aku berusaha sebisa mungkin menyisihkan waktuku untuk menuliskan pengalamanku melewati seleksi FLTA 2024-2025. Setelah kemarin aku membahas seleksi administrasi 2023 secara umum, dalam post ini aku akan membahas proses penulisan esaiku lebih spesifik lagi. Perlu diingat kembali bahwa apapun yang aku bagikan merupakan murni pengalamanku pribadi. Jadi pihak AMINEF dan Fulbright Indonesia tidak ikut campur ya dengan apa yang aku tuliskan disini. Bagi kalian yang belum membaca tulisanku mengenai Seleksi Administrasi 2023, kalian bisa klik link ini untuk membacanya.
Sebelum aku membahas proses panjang yang aku lewati demi menuliskan 3 esai persyaratan pendaftaran FLTA, aku ingin memberitahu kalian bahwa tujuanku menuliskan semua ini adalah supaya aku tidak lupa dengan apa yang aku alami selama menjalani proses seleksi FLTA di tahun 2023 lalu. Aku juga berharap agar pengalaman ini berguna bagi kalian yang ingin dan akan mendaftar FLTA 2025-2026. Mungkin akan lebih engaging jika membagikan informasi berguna seperti ini melalui platform instagram atau Tik Tok ya. Sering banget tuh postingan mengenai beasiswa LPDP lewat di fitur search Instagram atau fitur for you page Tik Tok. Sorry not sorry I’m not comfortable talking in front of camera. In all honesty, I prefer writing to talking. Mohon maaf juga aku tidak bisa menunjukkan esaiku karena alasan yang masih sama dengan yang aku katakan di post sebelumnya.
Semoga tulisanku ini bisa membantu dan memudahkan kalian yang saat ini sedang bersiap-siap mengikuti seleksi FLTA 2025-2026. Sampai tulisan ini dimuat seleksi FLTA 2025-2026 belum dibuka. Mungkin mundur ya karena biasanya dibuka di bulan Februari dan berakhir di bulan April.
About 3 Essays in General
Salah satu persyaratan penting dan menentukan dalam seleksi FLTA adalah mengirimkan 3 esai. 3 esai tersebut adalah Objectives and Motivations, Teaching Methodologies and Techniques, dan Sharing Your Culture. Semua esai harus berbahasa Inggris, ditulis sendiri oleh pelamar, dan mengikuti aturan yang sudah tertera di Petunjuk Teknis atau Instructions. Perlu diingat bahwa setiap esai memiliki aturan jumlah kata yang berbeda. Oh ya file Instructions bisa kalian download secara gratis ya di website AMINEF.
Esai yang kalian tulis alangkah baiknya jika sejalan dengan values and missions yang Fulbright pegang seperti yang tertera di website resmi AMINEF yakni to increase mutual understanding between the United States and Indonesia and strengthen the ties that unite our two countries (AMINEF, 2023). Kaitan antara kalian dengan misi Fulbright ini bisa kalian cantumkan di semua esai kalian terutama pada esai Objectives and Motivations.
Essay 1 : Objectives and Motivations
Please upload a well-structured essay that addresses your background and qualifications for the Fulbright FLTA Program, past experiences that have been formative in your personal development, reasons for applying to the program, and how being an FLTA will assist you in achieving your long-term career goals. Your response should be at minimum 700 words in length. (AMINEF, 2023)
Setelah membaca keterangan di atas mengenai seperti apa esai yang harus kalian tulis dan upload, kalian kebayang gak esainya bakal kayak gimana? Saat aku memulai proses menuliskan esai ini, yang aku bayangkan adalah esai yang panjang dan memuat semua informasi tentang aku, pendidikan, dan karir mengajarku. Ternyata itu semua keliru. Esai tidak perlu memuat informasi yang ada di CV. Jadi gak usah ceritain semuanya mulai dari masuk kuliah tahun berapa, belajar apa aja, prestasi segambreng dimasukin semua, karir dari awal sampai yang paling baru dengan segala warna-warninya. Ingat teman! Ada batas jumlah kata yang harus kalian pertimbangkan.
I always make a mind map to brainstorm ideas inside my brain.
Jadi saranku dalam penulisan esai Objectives and Motivations adalah tulis hal-hal yang berperan besar dalam character development kalian dan itu adalah informasi yang tidak kalian cantumkan di CV. Karena jika misalnya informasi itu sudah ada di CV, esai tersebut bakal cuma jadi versi narasi dari CV. Pihak yang menilai pun saat membaca esai akan merasa tidak ada hal baru tentang diri kalian yang bisa mereka dapatkan dari esai itu karena isinya sama aja dengan yang ada di CV.
Hayo? Bingung kan? Sama. Aku juga gitu waktu harus merevisi esaiku. Jadi untuk memudahkan aku menulis, aku menggunakan struktur esai di bawah. Perlu diingat ya bahwa struktur di bawah adalah versi yang aku gunakan sendiri. Itu bukan struktur resmi dari Fulbright.
1. Introductory Paragraph : General Information about Myself
2. Body Paragraph 1 : Past Experiences Formative in my Character Devepment
3. Body Paragraph 2 : What I am Currently Working on
4. Body Paragraph 3 : Reasons Why I’m Applying for this program,
How This Program Will Help me Achieve My Long Term Goals,
How My Goals Are in Line with Fulbright’s Missions
5. Concluding Paragraph : Closing
Banyak yang bilang bahwa kalimat pertama sebuah esai untuk melamar beasiswa itu penting untuk menarik perhatian pihak sponsor beasiswa. Aku pun setuju dengan pernyataan ini. Jadi coba deh kalian baca-baca esai para pelamar beasiswa baik Fulbright, Chevening, AAS, dan LPDP untuk mendapatkan referensi kalimat pamungkas atau hook esai kalian. Aku sendiri membuka esaiku dengan quote. Dan ternyata banyak kok yang menggunakan quote juga.
Ini berdasarkan pengalamanku ya jadi mungkin saran ini agak beda dengan apa yang disarankan orang lain. Coba tulis esai kalian seperti menulis sebuah cerita atau narasi tentang kalian. Jadi agak dramatis gitu. Tipe esai ini lebih ke Personal Statement ya jadi memang personal dan bukan tipe esai yang kaku atau resmi banget menurutku. Coba deh cek esai-esai yang ditulis para alumni Fulbright baik yang dari Indonesia maupun negara lain. Nanti kalian bakal paham kok dengan yang aku maksud. Karena aku pahamnya juga setelah baca-baca esai mereka. Jadi dengan membaca banyak referensi dari alumni aku merasa terbantu banget.
Essay 2 : Teaching Methodologies and Techniques
Type a response that focuses on the teaching methodologies and techniques you would like to utilize to teach your language to U.S. students. This brief essay should focus on the language you will be teaching in the U.S. (not English). Mention any innovative approaches you have utilized as a teacher or encountered as a learner that you may employ. This response is expected to be 300-500 words in length. (AMINEF, 2023)
Seperti yang bisa kalian pahami dari judul dan deskripsi di atas. Esai kedua memuat metode dan teknik mengajar yang menurut kalian efektif dan inovatif untuk kalian terapkan saat mengajar Bahasa Indonesia bagi mahasiswa di Amerika Serikat. Esai ini cukup singkat karena harus memuat sekitar 300 - 500 kata. Dengan pengalaman mengajar kalian, aku yakin kalian pasti memiliki satu atau lebih metode serta teknik mengajar yang efektif yang pernah kalian terapkan selama menekuni karir sebagai guru Bahasa Inggris atau BIPA. Nah itulah yang bisa kalian tuliskan di esai ini. Coba pilih yang metode atau teknik mengajar inovatif yang kalian kuasai dan pernah terapkan di kelas kalian. Hasilnya juga bagaimana. Kenapa kalian yakin itu bakal efektif kalian terapkan saat mengajar Bahasa Indonesia di USA.
Esainya tidak perlu yang terlalu technical dalam artian kalian jelaskan teknisnya satu persatu. Gambarkan secara umum metode mengajar yang kalian pilih. Sebutkan satu atau teknik mengajar berdasarkan metode tersebut serta alasan mengapa itu bakal efektif diterapkan di kelas. 2 atau 3 paragraf sudah cukup karena sekali lagi esai ini memiliki word limit. Jadi coba gambarkan metode dan teknik mengajar itu secara umum, jelas, dan concise.
Untuk esaiku aku memilih Interactive and Communicative Teaching Method. Untuk tekniknya sendiri aku memilih Card Games. Ada banyak teaching methods and techniques yang bisa kalian tuliskan di esai ini. Silakan pilih yang pernah kalian terapkan dan menurut kalian bakal efektif untuk diaplikasikan saat mengajar Bahasa Indonesia di kampus di Amerika Serikat. Akan lebih baik lagi jika di esai ini kalian menulis tentang teknik mengajar yang bernuansa budaya Indonesia. Jadi sambil ngajar kalian juga mempromosikan budaya kita. Ingat, apa yang kalian tulis di esai kalian disarankan untuk sejalan dengan misi Fulbright yaitu increasing mutual understanding between Indonesia and the US. So, it’d be better to incorporate Indonesian culture in your essay to show that your intentions are align with Fulbright’s mission.
Essay 3 : Sharing Your Culture
Type a response choosing one of the three following scenarios: 1. A guest lecture at your host institution 2. An international festival 3. Volunteering at a local youth center; and explain what it means to be a cultural ambassador and how you would share your culture in the chosen scenario using your own unique perspective. This response is expected to be 300-500 words in length. (AMINEF, 2023)
Akhirnya sampai di esai yang ketiga yaitu Sharing Your Culture. Seperti yang sudah kalian baca di atas, esai ini mengenai rencana kegiatan yang akan kalian lakukan untuk membagikan kebudayaan Indonesia di Amerika Serikat. Ada 3 skenario yang bisa kalian pilih salah satunya. Kira-kira jika kalian memilih skenario tersebut kegiatan apa yang akan kalian lakukan? Berdasarkan informasi dari alumni FLTA, banyak di antara mereka yang mengikuti kegiatan semacam pertemuan budaya internasional lalu di sana ada yang menampilkan seni tari dan seni pencak silat di depan umum. Ada juga yang masak-masak lalu menyajikan makanan khas Indonesia untuk para pengunjung. Ada pula yang bermain permainan tradisional bersama dengan warga Amerika Serikat. Ada yang membatik atau melukis di talenan. Intinya adalah mereka menampilkan atau membagikan sesuatu yang bernuansa khas Indonesia untuk mempromosikan budaya Indonesia.
Esai ini sudah sangat jelas sejalan dengan misi Fulbright. Makanya coba deh kalian gali diri kalian lagi. Jika kalian mendapatkan kesempatan untuk menjadi perwakilan dari Indonesia hal apa yang kalian bisa bagikan ke dunia. Hal ini cakupannya luas kok. Jadi yang bisa dilakukan tidak hanya mengenai seni dan atraksi. Kalau kalian seperti aku yang malu banget kalau harus tampil menari, menyanyi, atau bermain alat musik di depan umum. Atau yang skill memasaknya tidak mumpuni, kalian bisa melakukan hal lain yang sesuai dengan kemampuan dan kreatifitas kalian.
Aku sendiri memilih untuk melakukan kegiatan literasi buku cerita dan dongeng Indonesia di Local Youth Center. Kenapa aku memilih kegiatan tersebut alasannya simple sih. Aku lulusan program Sastra Inggris yang mana aku selalu berkutat dengan dunia cerita dan sastra. Selain itu, selama ini aku lebih banyak mengajar kelas Bahasa Inggris untuk anak-anak dan remaja jadi aku mudah akrab dengan mereka. Alasan yang paling kuat sih ya karena aku sangat suka membaca buku. Maka dari itu aku pikir rencana ini adalah kegiatan yang aku familiar banget. Aku pernah melakukan kegiatan literasi di @klubbelajarbahasa and it worked! Karena esai ini cukup singkat seperti esai kedua jadi pastikan esai yang kalian tulis jelas, padat, to the point, dan informatif.
In conclusion…
Hore! Selamat kalian sudah berada di akhir postingan ini. Semoga setelah membaca apa yang aku tuliskan kalian mendapat satu dua pencerahan untuk esai kalian nanti. Ingat ya selalu ikuti aturan dan kaidah yang dibuat oleh AMINEF. Perhatikan deadline waktu pengumpulan berkas dan pendaftaran supaya tidak kelewatan atau kelabakan. Akan lebih baik jika ada proofreader yang bisa membantu kalian mengecek esai kalian. Jadi bisa dicari-cari dari sekarang ya kira-kira siapa yang bisa menjadi orang yang tepat dan bisa menjadi proofreader untuk esai yang kalian tulis.
Selalu cek email selama proses pendaftaran karena yang akan menuju ke tahap wawancara adalah shortlisted yang dikirimi email resmi oleh AMINEF. Program FLTA ini ada kuotanya ya. Biasanya yang dikirim ke Amerika Serikat itu sebanyak 10 hingga 11 orang. Semoga kalian bisa menjadi salah satu grantee FLTA tahun depan. Amin~ See you in my next post! Reach me out on my social media accounts for more. Good luck!
Comments
Post a Comment