Skip to main content

Membaca The Alchemist Kembali

 Setelah beberapa tahun lamanya sejak aku membaca buku The Alchemist karya Paulo Coelho, aku kembali membaca buku ini pada bulan Juli 2025. 

source Pinterest

Bukan untuk kedua kalinya, melainkan kali ketiga. Terima kasih kepada @shelftherapyclub yang merekomendasikan buku ini sebagai bacaan bulan Juli 2025. Akhirnya aku memutuskan untuk baca buku ini lagi. Aku menyimpan jejak digital buku apa saja yang aku baca selama ini dalam akun Goodreads-ku. Khusus untuk buku The Alchemist aku membacanya pada tahun 2017, 2018, dan yang paling baru 2025. Lama juga ya ternyata. Aku pun sudah lupa sebagian besar dari cerita dalam novel terkenal ini. Yang aku ingat hanyalah kutipan terkenal yang sering aku temukan di media sosial. Kutipan itu berbunyi,


Whoever you are, or whatever it is that you do when you really want something, it’s because that desire originated in the soul of the universe. It’s your mission on earth. And when you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it.


Jika kamu menginginkan sesuatu maka alam semesta akan berkonspirasi demi mewujudkannya. Itulah kutipan singkat yang selalu terbesit dalam benakku jika ada yang menyebut Sang Alkemis. Apakah ini beneran? Atau hanya sekedar kutipan? Apapun kepercayaan dan pemahaman kalian mengenai kutipan di atas aku pikir valid karena mau percaya atau tidak itu amat subjektif. Aku sendiri memiliki pandanganku sendiri mengenai kata-kata terkenal dari buku Sang Alkemis. Karena aku sudah benar-benar lupa isi buku ini, ketika aku membacanya kembali aku menyikapi apa yang aku baca dengan sudut pandang yang baru. 


Saat aku membaca The Alchemist pada tahun 2017 dan 2018 aku masih di usia dua puluhan. Aku pikir versi diriku pada era tersebut adalah versi yang amat menggebu-gebu untuk mencoba berbagai hal baru dan seringnya masih suka FOMO. Aku tidak begitu memahami apa yang sebenarnya aku inginkan. Saat teman-temanku semangat kuliah S2 dan berburu beasiswa, aku ikut-ikutan. Padahal aku tidak berminat kuliah lagi. Saat teman-temanku berkelana ke luar negeri dengan alasan studi dan pertukaran mahasiswa, aku coba-coba daftar. Padahal aku tidak tahu tujuan program itu apa dan mau ngapain di sana. Aku pun tak memahami persyaratan yang diminta sehingga ada banyak berkas yang tidak aku kirim. Aku kira itu semua adalah hal yang aku inginkan karena orang lain juga mengingingkannya. Sayangnya aku percaya mentah-mentah kutipan dari Paulo Coelho di atas. Jadi, selama aku memiliki keinginan yang kuat dan berusaha kemungkinan besar aku akan berhasil. Apa yang terjadi? Aku gagal. Namun, ternyata aku tidak sekecewa itu. Setelah aku pahami apa yang ku rasakan dari pengalaman tersebut aku menyadari bahwa aku tidak pernah menginginkan apa yang teman-temanku berhasil lakukan. Singkatnya, aku cuma ikut-ikutan trend. Oleh karena itu kutipan di atas tidak berlaku bagiku.


Lalu setelah memasuki usia kepala tiga dan membaca Sang Alkemis kembali apakah ada perubahan pemahaman atau kepercayaan yang aku rasakan mengenai kutipan di atas? Entahlah. Aku tidak terlalu memikirkannya. Mungkin ini karena aku sendiri tidak punya hal yang benar-benar aku inginkan. Lho kok bisa? Terus menjalani hidupnya gimana kalau tidak ada hal yang diinginkan? Kita putar waktu ke beberapa tahun belakang sedikit ya. Jadi, di tahun yang sama saat aku membaca The Alchemist untuk yang pertama dan kedua kali, aku belajar mengenai gaya hidup minimalisme, berkelanjutan, dan berkesadaran. Bahasa kerennya minimalism, sustainability, and mindfulness. Awalnya aku cuma sering mendapatkan rekomendasi buku mengenai tiga topik ini di twitter. Ternyata kok menarik! Aku lalu banyak meminjam dan membaca buku-buku mengenai tiga topik di atas dari Perpustakaan Kota Malang. Aku juga menonton berbagai video di youtube tentang hal yang sama. Setelah beberapa waktu aku merasa aku cocok dengan gaya hidup minimalisme, berkesadaran, dan berkelanjutan lalu mulai mempraktekannya hingga saat ini. Aku tidak melabeli diriku sebagai seorang yang minimalis. Aku hanya mengambil beberapa nilai-nilai yang bisa aku jalani dalam kehidupan sehari-hari. 


Terus apa hubungannya dengan keinginan? Dari sekian banyak buku mengenai mindfulness, minimalism, dan sustainability yang aku baca bisa aku simpulkan bahwa keinginan yang besar dan berlebihan bisa menjadi sebuah ambisi yang jika tidak dikendalikan bisa menjadi sebuah obsesi. Obsesi memiliki dampak yang buruk terhadap kesehatan terutama kesehatan jiwa. Dari sini permasalahan akan terus berlanjut hingga bisa berdampak pada kesehatan fisik, hubungan dengan orang lain, keuangan, produktivitas, dan lain sebagainya. Makanya aku pikir tidak ada untungnya juga jika terlalu terpaku pada satu keinginan. Jika pun sudah berusaha dan ternyata Tuhan punya rencana lain lalu kita tidak siap dengan hasil yang di luar ekspektasi maka bisa dibayangkan betapa besar kekecewaan yang dirasakan. Oleh karena itu, aku tidak terlalu mengaplikasikan kutipan terkenal Bapak Paulo Coelho dalam bukunya The Alchemist itu dalam kehidupanku. Memiliki keinginan sah-sah saja cuma aku memilih untuk tidak fokus pada satu hal yang benar-benar aku inginkan. 


Dan mereka merencanakan dan Allah juga merencanakan, dan Allah sebaik-baik perencana. - Al Imran, ayat 54


Aku sendiri juga sering membuktikan bahwa apa yang aku inginkan belum tentu yang terbaik untukku. Aku percaya bahwa perencana terbaik adalah Allah SWT. Hal ini pun sudah termaktub dalam ayat-ayat Al Qur’an. Aku pikir ayat ini pula yang meyakinkan aku untuk tidak ambis dalam mewujudkan keinginan atau impian. Kita bisa saja berusaha mati-matian untuk mendapatkan hal yang sangat kita dambakan. Namun, jika ternyata Tuhan berkata tidak kita bisa apa? Bisa jadi itu cara Tuhan untuk menghindarkan kita dari hal-hal buruk yang bisa saja terjadi ke depannya. Oleh karena itu, jalani saja apa yang ada, usaha sebaik dan semampu mungkin, lalu ikhlaskan dan serahkan hasilnya pada Tuhan. Kalau berhasil Alhamdulillah. Kalau gagal Alhamdulillah juga. I have nothing to lose. Aku merasa kehidupan seperti inilah yang terbaik untukku. Aku pun senang menjalaninya. 


In order to find the treasure, you will have to follow the omens. God has prepared a path for everyone to follow. You just have to read the omens that he left for you.


Dengan penjabaran di atas bukan berarti pandanganku mengenai buku ini negatif. Buku ini asli bagus dan mendalam sekali! Ada satu pelajaran yang sangat aku sukai dari buku The Alchemist dan aku sangat setuju dengan hal ini. Pelajaran itu mengenai pertanda atau omens. Pernahkah kalian merasa dimudahkan dan diberi jalan ketika kalian sedang mengusahakan apa yang kalian inginkan? Bahkan di saat paling genting pun ada saja jalan keluar. Itulah yang aku rasakan beberapa kali ketika aku sedang berusaha menggapai sesuatu termasuk saat mengikuti seleksi beasiswa Fulbright FLTA pada tahun 2023 lalu. Aku tidak pernah merencanakan akan mendaftar program ini pada tahun sebelum-sebelumnya. Aku secara spontan mendaftar ketika periode pendaftaran dibuka. Alhasil aku merasa kurang sekali dalam segi persiapan dan berbagai hal. Ada banyak kekhawatiran yang berkecamuk dalam kepalaku. Aku pun tidak percaya diri karena aku yakin yang mendaftar program ini adalah mereka dengan prestasi mentereng dan jejak rekam profesional yang luar biasa. Alumninya saja keren-keren! Siapalah aku? 


Di saat-saat seperti ini ternyata ada saja jalan yang Tuhan tunjukkan padaku. Saat aku bingung mencari lembaga untuk mengambil TOEFL ITP di Pulau Bali ternyata Lembaga Bahasa dan Ekonomi Kreatif FIB Universitas Brawijaya, almamaterku, membuka pendaftaran TOEFL ITP online di laman Instagram mereka. Untunglah dua bulan sebelumnya aku sudah mempersiapkan diriku untuk tes ini. Ini agak unik sih. Aku tiba-tiba saja ingin membeli buku persiapan TOEFL ITP tanpa punya rencana mau tes kapan. Eh ternyata aku tertarik mengikuti seleksi FLTA jadilah apa yang kupelajari sebelumnya amat berguna saat aku mengikuti TOEFL ITP secara online sehingga skor yang aku dapatkan bisa melampaui persyaratan dalam sekali tes.


Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwa (Al-Qur'an) itu adalah kebenaran dari Tuhanmu, lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepada-Nya. Dan sungguh, Allah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus. - Al Hajj, ayat 54


Apakah ini salah satu pertanda dari Allah SWT? Aku yakin iya. Beberapa kali hal-hal tak terduga yang memudahkanku muncul selama persiapan seleksi administrasi. Bisa jadi orang lain berpikir ini semua hanya kebetulan tetapi aku tidak percaya pada kebetulan. Jika Allah SWT meridhoi apa yang kita inginkan dan usahakan, Allah pasti akan memudahkan jalan kita. Namun jika ternyata apa yang kita lakukan tidak sesuai dengan rencana-Nya maka selalu saja ada halangan dan rintangan yang menggagalkan usaha kita. Ini juga salah satu pertanda dari Yang Kuasa. Halangan ini pun sebenarnya bertujuan baik. Tuhan sedang menghindarkan kita dari malapetaka yang mungkin akan terjadi jika kita meneruskan apa yang kita usahakan. Tuhan sedang membelokkan kita ke jalan yang lebih tepat. Bisa jadi juga Allah SWT memiliki skenario yang lebih baik bagi umat-Nya. Kembali lagi sebaik-baik perencana adalah Tuhan YME. Manusia bisa berencana berbagai macam tetapi tetap Tuhan-lah yang memutuskan. Percaya aja. InsyAllah itu yang terbaik!


Selain mengenai pertanda, selama membaca Sang Alkemis aku juga diingatkan kembali mengenai nilai-nilai hidup berkesadaran (mindfulness) saat mengikuti kisah Santiago mencari harta karunnya. Salah satu kutipan yang sedikit banyak terkait dengan konsep berkesadaran yaitu,


When each day is the same as the next, it’s because people fail to recognize the good things that happen in their lives every day that the sun rises.


Saat aku membaca kutipan di atas aku merasa diingatkan untuk menyadari hal-hal kecil namun amat berarti dalam kehidupan sehari-hari. Sesederhana bersyukur atas cuaca Bali yang cerah dan panas karena selama tinggal di Bloomington, Indiana, ini jarang sekali kutemui selain di musim panas. Mudah sekali bagi kita untuk melewatkan berbagai karunia Tuhan karena kita sudah terbiasa mendapatkannya setiap hari. Kita jadi lupa bersyukur bahkan banyak mengeluh. Sudah banyak yang membuktikan bahwa rajin bersyukur membawa dampak yang positif bagi kita sendiri. Makanya Gratitude Journal sangatlah populer. Inilah salah satu praktek mindfulness. Kita menyadari bahwa kita hidup saat ini bukan kemarin atau nanti. Kita mensyukuri apa yang kita miliki dan jalani hari ini tanpa dihantui apa yang sudah berlalu dan khawatir apa yang akan terjadi nanti. 


Sebenarnya ada banyak sekali hal-hal mendalam dan berguna dalam buku The Alchemist yang bisa dibahas. Namun, tulisan ini akan menjadi panjang sekali jika semua dibahas. Lagipula, aku tidak ingin membocorkan isi buku ini. Biarlah kalian sendiri yang menemukan kejutan demi kejutan dalam perjalanan Santiago menuju piramida di Mesir demi mendapatkan harta karun. Tulisan ini hanyalah refleksi pribadi diriku saat aku membaca buku ini di kali ketiga. Aku tidak menduga ternyata dalam buku Sang Alkemis aku menemukan nilai-nilai dan ajaran Islam serta mindfulness. Inilah hal yang aku lewatkan saat membaca buku ini di kali pertama dan kedua. Ternyata membaca buku yang sudah pernah dibaca menyenangkan juga. Rasanya seperti bernostalgia dengan sudut pandang yang berbeda. Jadi, buku apa lagi ya yang akan aku baca kembali? Hmm~

Comments

What's Popular Here?

Contoh Surat Lamaran Menjadi Asisten Dosen Berbahasa Inggris

For you who still get confuse in writing application letter for being lecturer assistant, this post will help you to write it. This is kind of application letter in English. Actually, there are some versions of the letter patterns. This one is the example that I got from my senior. You can use it. You may also revise it as you need. Good Luck with your application! Izzatur Rahmaniyah Jl. Gunung Antah Beranta No.99 Fiore Island +6281 XXX XXX XXX XX_XXl@yahoo.co.id October 30 th , 2012 Mrs. Erza Scarlet Lecturer of English Program Department of Language and Literature Faculty of Culture Studies Dear Madam, I am very much interested in the open recruitment on Faculty of Culture Studies that you are looking for some Assistants Lecture with requirements; GPA > 3.00, minimum in fifth semester, curriculum vitae, and letter of recommendation. I am a student of 5th semester with GPA X,XX. I am very self motivated, have willing to learn new things and work ha...

Ceritaku di Bandara Juanda #KKN

Malang, 24 Agustus 2013 Mungkin apa yang aku ceritakan di sini menjadi pengalamanku yang pertama dan terakhir. Sebulan lamanya aku berada di tempat itu. Selama itu pula banyak hal-hal baru yang ku hadapi. Ya, pengalaman KKN atau bisa dibilang pengalaman magangku di Bandar Udara Internasional Juanda menjadi satu kenangan tak terlupakan yang ku alami tahun ini. Siapa yang menyangka mendapat kesempatan magang di Bandara Juanda akan membuka mataku seperti apa dunia lain itu. Hari Senin tanggal 01 Juli 2013, secara resmi aku telah masuk ke dunia kerja bersama dengan teman-temanku yang lain. Gedung Angkasa Pura I Bandara Juanda menjadi saksi bisu perjuangan kami menyelesaikan mata kuliah KKN. Awalnya nervous saat berada di gedung itu untuk pertama kalinya. Takut jika aku akan melakukan kesalahan di hari pertama. Tetapi saat berada di sana, takjub juga rasanya. Hari itu untuk pertama kalinya aku melihat deretan-deretan pesawat besar yang parkir di gedung AOB. Yea,,,that was my first ...

Sikap Positif Demi Pendidikan Bangsa Indonesia (Esai Karangan Izza)

Assalamualaikum pembaca sekalian. Lama ya gak corat-coret di sini,,,hehe. Kali ini aku mau sharing beberapa tulisanku. Salah satunya esai ini. Tujuan posting ini sih karena ibadah. Maksudnya bagi-bagi ilmu buat dimanfaatkan khalayak umum. Esai ini sempat menempati ranking 23 di salah satu kompetisi esai tingkat nasional yang diselenggarakan di Surabaya. Ini masih amatir banget buatnya. Tapi ketimbang membusuk di hardisk laptop mendingan dijadikan referensi aja ya kan? Kalian boleh copy paste esai ini.. ASAL! mencantumkan nama penulis dan sumbernya. Say NO to Plagiarism! Sikap Positif Demi Pendidikan Bangsa Indonesia Polemik pendidikan di Indonesia bukanlah hal yang sederhana. Ada begitu banyak permasalahan pendidikan di negeri ini yang membutuhkan penyelesaian. Permasalahan tersebut tidak hanya berupa permasalahan anggaran pendidikan namun juga merambah ke peraturan perundang-undangan mengenai pendidikan dan sistem pendidikan. Penyebab dari permasalahan yang muncul pun bermacam...