Bagaimana bulan Ramadan 1446 H kalian? Apakah dipenuhi oleh keseruan berburu Takjil dengan saudara kita yang berbeda agama seperti tahun lalu? Atau justru penuh dengan ucapan istighfar dengan kejutan demi kejutan yang meramaikan Ramadan tahun ini? Aku pikir Ramadan 1446 H ini cukup luar biasa. Saat para setan dan dedemit dikurung oleh Allah SWT, cobaan justru datang dari mereka yang seharusnya melindungi kita semua. Gebrakan apa lagi ini ya? Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT apapun yang terjadi dimanapun kita berada. Amin.
Islamic Center of Bloomington (ICOB)
Ramadan 1446 H aku jalani di kota Bloomington, Indiana. Ini adalah bulan suci pertama yang aku habiskan di luar negeri. Apakah akan jadi yang terakhir? Entahlah. Hanya Allah SWT yang tahu. Momen Ramadan di sini bertepatan dengan peralihan musim dingin ke musim semi. Suhu udara masih lumayan membuatku menggigil karena musim dingin belum benar-benar usai. Namun, bunga-bunga, rerumputan, dan pepohonan sudah menunjukkan warnanya. Ada hari-hari di mana cuaca amat cerah, matahari bersinar terang, dan suhu menghangat. Aku merasa bahagia sekali ketika hari-hari seperti itu tiba. Aku tidak perlu mengenakan jaket musim dingin tebalku dan pakaian berlapis-lapis lagi. Pada saat hari cerah dan suhu hangat, aku biasanya menghabiskan waktu luangku untuk duduk di taman, menikmati alam, sambil membaca buku. Tak jarang aku jalan-jalan di sekitaran lingkungan rumah dan kampus untuk menikmati bunga-bunga yang mulai bermekaran.
Magnolia blossoms
Untuk pertama kalinya aku melihat bunga Daffodil atau Narcissus, Pansy, Snowdrop, Crocus, Red Maple blossoms, Siberian Squill, dan salah satu bunga yang paling aku tunggu-tunggu, Magnolia. Rumah tempat tinggalku di Bloomington dekat sekali dengan masjid Islamic Center of Bloomington. Setiap kali aku pergi ke masjid untuk berbuka puasa dan sholat aku selalu melewati satu pohon Magnolia yang tumbuh di pinggir jalan. Pohon Magnolia ini tidak terlalu besar tetapi bunganya banyak sekali. Di awal-awal bulan Maret aku tidak pernah sadar bahwa pohon yang ku lewati adalah Magnolia. Aku baru sadar saat melihat kuncup-kuncup bunga berwarna pink keunguan yang mulai muncul. Aku sangat senang dan bersyukur sekali bisa menikmati bunga Magnolia sedekat ini. Bunga Magnolia berukuran lumayan besar dengan mahkota bunga berwarna putih dan pink keunguan. Bunga ini tidak terlalu wangi namun wanginya mirip sekali dengan bunga Cempaka. Ternyata setelah aku cari tahu di internet, bunga Magnolia masih satu jenis dengan bunga Cempaka. Bunga Magnolia yang aku lihat dekat masjid bernama latin Magnolia liliiflora sedangkan bunga Cempaka bernama latin Magnolia champaca. Wah aku jadi belajar hal baru tentang bunga Magnolia. Alhamdulillah!
Menjalani ibadah bulan Ramadan di Bloomington terasa cukup mudah bagiku. Apalagi dengan lokasi masjid yang sangat dekat dengan rumah jadi aku bisa jalan kaki untuk menjangkaunya. Masjid Islamic Center of Bloomington mengadakan buka puasa bersama dan sholat tarawih berjamaah selama bulan Ramadan. Setiap hari ada berbagai menu iftar yang disajikan untuk semua orang yang datang. Bahkan jadwal buka puasa beserta jenis sajian mereka bagikan di laman Instagram resmi mereka lho. Semua sajian makanan dan minuman merupakan sedekah dari beragam komunitas warga muslim di Bloomington seperti komunitas muslim Afrika, Palestina, Suriah, India, Pakistan, Mesir, Bangladesh, dan lain-lain. Jadi masakan untuk berbuka yang bisa kita nikmati setiap hari selama bulan Ramadan berasal dari berbagai negara. Tidak perlu keliling timur tengah dan negara muslim lain untuk mencicipi masakan mereka karena aku bisa melakukannya dengan makan di ICOB selama bulan Ramadan. Unik bukan?
Iftar at ICOB
Ada Indonesia juga lho pada hari Minggu, 16 Maret 2025. Indonesian Night Iftar adalah event iftar pertama komunitas Indonesia setelah 3 tahun vakum. Jadi kami para mahasiswa dan diaspora Indonesia patungan dan menyumbang untuk menyajikan makanan Indonesia di masjid. Semua makanan dibawa dan dimasak oleh para mahasiswa dan diaspora Indonesia. Ada nasi kuning, nasi uduk, rendang, bakso, opor ayam, ayam bumbu rujak, ayam pedas manis, bakwan, dan gorengan. Untuk pencuci mulut ada aneka buah-buahan dan kue tiramisu. Pihak masjid menyediakan beberapa peralatan dapur, air minum, chai (teh khas Asia Selatan), dan wadah makanan.
Alhamdulillah acara Indonesian Night Iftar di Islamic Center of Bloomington berjalan dengan sukses. Sajian kami diterima dengan sangat baik oleh jamaah masjid. Banyak yang memuji dan memberi masukan yang positif untuk kami. Salah satu siswa BIPA-ku yang hadir berkata āEnak sekali.ā Ada ibu-ibu warga komunitas muslim Afrika mengajakku ngobrol tentang makanan Indonesia yang katanya enak. Aaa~ it feels so heartwarming! Acara Indonesian Night Iftar benar-benar memberikan kenangan yang tak akan aku lupakan. Aku hanya beberapa kali bertemu dengan warga Indonesia yang menetap di Bloomington tetapi rasanya kekeluargaan kami erat sekali apalagi dengan adanya acara buka puasa di bulan Ramadan ini. Tahun depan aku tidak akan merasakan pengalaman yang sama karena aku sudah kembali ke Indonesia. Oleh karena itu, pengalaman berharga ini akan aku ingat sampai kapanpun. InsyaAllah.
Melaksanakan sholat tarawih dan witir berjamaah di masjid ICOB juga menjadi pengalaman yang berbeda sekali. Di sini jamaah wanita sholat dengan pakaian tertutup yang mereka kenakan. Jadi, tidak ada kebiasaan mengenakan mukena. Kebiasaan mengenakan mukena sebenarnya dilakukan oleh warga muslim dari Indonesia. Beberapa kali aku mencoba sholat dengan pakaian tertutup yang aku pakai tetapi ternyata aku tidak betah. Mungkin karena tidak terbiasa ya. Makanya aku tetap membawa dan mengenakan mukena saat sholat di masjid. Selain itu alasan lainnya yakni mukena yang aku kenakan adalah pemberian dari ibuku. Jadi dengan mengenakan mukena tersebut amal baik ibuku yang saat ini jauh di Indonesia tetap mengalir walaupun aku berada di Amerika Serikat.
Sholat tarawih di ICOB terdiri dari 8 rakaat dilanjutkan dengan 2+1 sholat witir. Ada kultum setelah 2 kali sholat tarawih yang biasanya diisi oleh pemuda jamaah masjid. Para imam di masjid adalah para hafidz Al-Qurāan. Jadi setiap kali sholat mereka akan melafalkan surah-surah panjang. Berbeda dengan sebagian besar masjid dan musholla di Indonesia yang mana jumlah rakaat sholat tarawih ada banyak dan imam biasanya membaca surah-surah pendek. Selain itu di sini sholat dilakukan dengan kecepatan standar sholat pada umumnya. Berbeda dengan di Indonesia yang mana kebanyakan sholat tarawih rasanya udah kayak balapan sholat. Di rakaat terakhir sholat witir sejak malam pertama Ramadan selalu ada doa sebelum sujud. Kalau di Indonesia biasanya ada doa qunud setelah malam keempat belas. Oh iya, tata cara sholat di sini beragam sekali. Ada yang duduk saat doa qunud dilafalkan. Ada yang posisi tangan saat berdiri berbeda dari yang biasa masyarakat muslim Indonesia lakukan. Rasanya heterogen sekali saat sholat di masjid. Tidak heran karena sebagian besar masyarakat muslim di Bloomington berasal dari berbagai negara dengan ajaran islam yang beragam pula. Yang menyatukan kami semua adalah masjid Islamic Center of Bloomington ini. Hal yang indah bukan?
Aku akan selalu mengingat suasana di dalam ruang sholat putri di masjid ICOB. Setiap kali aku duduk di masjid dan membaca, aku mendengar berbagai suara. Ada yang mengaji. Ada anak-anak kecil yang berkejar-kejaran dan bermain. Ada bayi-bayi yang menangis dan menjerit. Ada pula jamaah yang sedang bercengkrama dengan jamaah lainnya dengan berbagai bahasa. Jadi, ada banyak sekali bahasa yang bisa aku dengar di dalam masjid seperti, English, Arabic, Turkish, Urdu, Hindi, beberapa bahasa negara-negara di Afrika, Kazakh, dan tentunya Bahasa Indonesia. Rasanya seru dan unik sekali bisa mendengarkan berbagai bahasa asing ini diucapkan di saat yang bersamaan di dalam ruangan yang sama. Saat mendekati waktu berbuka puasa biasanya ada gadis kecil atau bocah laki-laki yang berkeliling membagikan kurma. Kadang-kadang ada juga jamaah wanita menawarkan kurma yang ia bawa. Semua orang yang datang ke masjid diperlakukan dengan kekeluargaan sekali. Aku benar-benar merasa aman dan nyaman sekali saat beribadah di masjid dengan segala kebaikan dan keramahan yang diberikan oleh jamaah masjid ICOB. Alhamdulillah.
Di beberapa kesempatan kadang ada saja tamu dari warga non muslim yang penasaran dengan ajaran Islam. Mereka diterima dengan baik oleh ibu pengasuh jamaah putri. Ibu pengasuh akan memberikan berbagai informasi tentang Islam serta menjawab pertanyaan dengan jelas. Beliau juga dengan tangan terbuka mengajak para tamu ini untuk sholat bersama. Ah sepertinya aku harus belajar banyak dari beliau. Aku masih belum bisa untuk seterbuka itu dengan keyakinan yang aku anut. Jadi ketika ada yang bertanya mengenai Islam dan ritual ibadah Islam padaku aku belum bisa menjelaskan dengan cara yang mudah dipahami oleh warga non muslim Amerika. Ini pertama kalinya bagiku berada di lingkungan dengan beragam komunitas muslim dari berbagai latar belakang jadi kadang aku khawatir juga. Jika aku hanya berpatokan dengan apa yang aku percayai takutnya malah akan terjadi perdebatan yang panjang. Aku selalu menekankan pada diriku bahwa setiap warga muslim di masjid bisa saja berpatokan pada imam dan ajaran yang berbeda. Aku harus bisa memposisikan diriku dengan baik di tengah perbedaan ini. Maka dari itu, toleransi terhadap sesama warga muslim juga amat penting. Aku tidak bisa sembarang berkata ākok kamu sholat kayak gitu?ā Jadi dijaga ya lisannya.
Aku bersyukur sekali diberi kesempatan untuk menjalankan ibadah Ramadan 1446 H dengan lancar di kota Bloomington, Indiana. Apalagi aku bisa menjangkau masjid Islamic Center of Bloomington dengan mudah. Sebuah rejeki yang patut disyukuri sekali. Entah kapan lagi aku akan merasakan Ramadan di kota ini. Wallahu aālam. Jika suatu hari nanti diberi kesempatan untuk kembali tinggal di sini, InsyaAllah aku ingin berkontribusi lebih banyak dan lebih baik lagi. Atau jika nantinya diberi rejeki tinggal di luar negeri lagi entah dimanapun itu, aku berharap bisa menjangkau masjid dengan semudah ini. Ternyata ini ya hikmahnya aku ditempatkan di Indiana University Bloomington saat matching process Fulbright FLTA tahun 2024 lalu. Allah SWT dengan segala kuasa-Nya mendekatkan aku pada-Nya di negeri yang jauh ini. Subhanallah. Terima kasih Ya Rabb!
Comments
Post a Comment