Skip to main content

FLTA Indonesia - Seleksi Wawancara 2023

Hello fellas! It’s been awhile, hasn’t it? Mumpung masih nuansa lebaran 2024, aku pribadi mengucapkan Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Terima kasih sudah meluangkan waktu kalian yang berharga untuk mampir ke blog sederhana aku ini dan mohon maaf atas segala salah kata yang pernah aku tuliskan. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H semua! Let’s open our brand new chapter with clear heart and mind.

Tulisan ini masih amat berkaitan dengan tulisan terakhir yang aku buat di bulan Februari lalu. Sesuai dengan judul di atas, kali ini aku membahas “Seleksi Wawancara FLTA 2024-2025”. Oh iya, proses seleksi administrasi FLTA 2025-2026 saat ini sedang berlangsung. Semoga bagi kalian yang mendaftar mendapat kabar baik ya dua bulan dari batas terakhir pengumpulan berkas. Amin. Selagi menunggu kalian bisa baca-baca pengalamanku saat mengikuti proses seleksi wawancara FLTA 2024-2025. Semoga kalian diundang untuk mengikuti seleksi ini. Amin~ Let’s get started!


Sama seperti tahun ini, batas terakhir pengumpulan berkas administrasi program FLTA dari Fulbright 2024-2025 adalah 15 April. Waktu itu masih bulan puasa dan aku mengumpulkan berkasku pada tanggal 13 April 2023. Aku hanya mengumpulkan berkas secara online melalui website IIE atau Institute of International Education. Untuk yang tahun ini kalau gak salah harus mengirimkan berkas hardcopy lewat pos. Selain itu, website untuk upload berkas juga sepertinya berbeda. Anyway, jika kalian sudah mengumpulkan berkas, aku ucapkan selamat! Kalian sudah melewati tahap yang menurutku paling menguras otak karena harus menuliskan banyak esai, mendapatkan surat rekomendasi, dan berkas lainnya. Nah sekarang yang bisa kalian lakukan adalah menunggu dengan amat sabar, rajin mengecek email masuk, dan jangan lupa banyak berdoa.


Setelah menunggu selama kurang lebih 1,5 bulan, tepat pada tanggal 6 Juni 2023 aku mendapatkan email undangan dari AMINEF untuk mengikuti seleksi wawancara secara offline di Jakarta pada tanggal 27 Juni 2023. Gimana rasanya dapet email ini? Alhamdulillah aku amat bersyukur. Itu berarti aku sudah lolos tahap seleksi administrasi. Aku seneng banget pihak AMINEF dan Grants for Indonesian Team mempertimbangkan aku sebagai salah satu interviewees program FLTA. Apalagi selama proses seleksi ini seluruh biaya tiket pesawat PP Bali-Jakarta dan akomodasi selama di Jakarta juga dicover oleh pihak Fulbright. How generous that is! Untuk penginapan harus cari sendiri ya. Cuma nanti biayanya akan diganti oleh Fulbright sesuai dengan anggaran yang mereka tentukan. Seperti apa emailnya? Bisa dilihat pada foto di bawah!




Tepat pada tanggal 27 Juni 2023 aku melaksanakan proses wawancara di kantor AMINEF yang berlokasi di Intiland Tower, Jakarta. Tentunya aku tidak sendiri. Aku sempat bertemu beberapa interviewees lain di lokasi seleksi walaupun kami tidak sempat mengobrol karena waktunya amat terbatas dan tidak boleh mengobrol dengan sesama interviewees di lokasi wawancara. Jadi tiap orang sudah dikasih jadwal wawancara masing-masing. Aku sendiri mendapatkan jadwal jam 10 pagi dan sudah harus berada di lokasi 30 menit sebelum wawancara dimulai. Di pertemuan yang amat singkat itu aku bertemu dengan applicants dari Kendari, Palembang, Makassar, dan Semarang. Kebanyakan dari kami mengenakan batik lho. Aku sendiri mengenakan baju endek Bali, hijab coklat, dan bawahan rok hitam. Sebenarnya tidak ada dress code di email dari AMINEF. Jadi interviewees bisa mengenakan pakaian semi formal dan yang penting sopan. Oh iya aku diminta untuk mengenakan masker karena mereka masih menerapkan covid-19 preventive measures.


Image taken from AMINEF Google Map

So, how was the interview going? Haha I was terribly nervous because it was my very first scholarship interview. Aku berusaha menenangkan diriku dengan terus menerus berdzikir dan mengulang-ulang sholawat. Alhamdulillah, manjur guys. Aku percaya Allah SWT melancarkan proses wawancaraku karena aku bisa menjawab seluruh pertanyaan dari panelis dengan baik dan mulus. Ya tidak aku pungkiri bahwa ada momen dimana aku agak sedikit ngelag dan bingung mau ngomong apa. Untungnya itu hanya berlangsung sekian detik. Apalagi selama proses wawancara ternyata seluruh panelis ramah banget. Suasananya juga dibuat agak santai jadi tidak semenyeramkam yang aku bayangkan sebelumnya. Terima kasih Ya Allah sudah melancarkan proses ini~


Bagaimana teknis proses seleksi wawancara program FLTA? Mengawali proses seleksi wawancara, setiap peserta diminta untuk menuliskan teks dalam Bahasa Indonesia tentang sebuah topik. Waktu itu topik yang aku dapatkan adalah lomba-lomba dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan RI. Jadi aku diberi sebuah pulpen dan selembar kertas yang berisikan petunjuk apa yang harus aku tulis. Di kertas itu juga ada beberapa gambar yang berkaitan dengan petunjuk tersebut. Yang mengejutkan adalah aku hanya diberi waktu 5 menit untuk menulis. Hayo lho! Gimana gak panik coba? Seingatku aku menulis 5 paragrap. Aku tidak punya waktu untuk mengecek tata bahasa, konten, dan segala macamnya karena waktunya amat terbatas. Jadi ya udah pasrah aja. Setelah 5 menit, ada seorang staf AMINEF yang mengambil kertasku. Ternyata tulisanku tersebut menjadi acuan panelis dalam proses wawancara yang sebenarnya. 


Berdasarkan pengalamanku tahun lalu, ada empat panelis atau pewawancara. Dua orang pria Amerika yang mana mereka adalah peneliti yang sedang riset di Indonesia. Dua orang Indonesia yaitu Bapak dosen dari UII dan Bu dosen BIPA dari UPI. Nah, gimana gak grogi coba diwawancarai oleh para pakar yang levelnya sudah tidak diragukan begini? Selain mereka berempat, ada satu moderator dari AMINEF di dalam ruangan. Jadi total ada enam orang termasuk aku. Durasi wawancara berlangsung selama 30 menit dalam Bahasa Inggris. Namun waktu aku menjawab pertanyaan dari Bu Dosen UPI aku menggunakan Bahasa Indonesia karena beliau bertanya dalam Bahasa Indonesia. Setiap panelis biasanya menanyakan satu pertanyaan. Nah dari satu pertanyaan itu bisa berkembang menjadi diskusi singkat. Pertanyaan yang mereka lontarkan amat berkaitan dengan CV dan esai yang sudah kita kumpulkan saat seleksi administrasi. Aku yakin jika kalian memahami apa yang kalian tulis dengan baik kalian InsyaAllah bisa menjawab setiap soal dengan lancar. 


Sebelum aku ditanya-tanya oleh panelis, moderator memperkenalkan setiap panelis dan memberiku kesempatan untuk memperkenalkan diriku. Setelah itu mulai deh sesi wawancaranya. Jadi apa aja nih pertanyaan yang panelis tanyakan? Jujur aja aku udah lupa detail pertanyaan yang aku dapatkan tapi aku masih inget inti pertanyaan mereka. 


  1. How would you make American students interested in learning Bahasa Indonesia? - the first researcher from the US

  2. Silakan baca teks Bahasa Indonesia yang ada di hadapan anda. Apa pendekatan yang akan anda gunakan untuk mengajarkan cara menulis teks tersebut? Adakah satu kata yang merepresentasikan budaya Indonesia? Mengapa penulis menggunakan kata tersebut? - Bu Dosen BIPA dari UPI

  3. I see that you were awarded as Teacher of the Year and The Most Fun Master Teacher, what made you achieve such accomplishments? You are now running your own English Course, why do you go down that path? You used to work in a more professional setting. - the second researcher from the US

  4. Can you work in team? Have your ever experienced dealing with cultural differences? How did you manage yourself when it happened? - Pak Dosen dari UII


Bisa kalian baca di atas bahwa sebagian besar pertanyaan yang aku terima ternyata mengenai diriku sendiri. Mungkin para panelis ingin aku lebih memberikan detail mengenai apa yang aku tuliskan pada esai dan CV-ku atau detail di luar itu. Sebagian besar pertanyaan bisa ku jawab dengan baik terutama pertanyaan ketiga di atas karena itu menyangkut aku banget. Pertanyaan tersulit bagiku justru datang dari Bu Dosen BIPA. Her questions were what I wasn’t prepared for. 


Jadi seperti yang sudah aku tuliskan di postingan sebelumnya bahwa background pendidikanku adalah Sastra Inggris. Walaupun aku berkecimpung di dunia pendidikan sudah amat lama, aku merasa aku masih harus banyak belajar di bidang pedagogi pendidikan dengan segala teorinya. Makanya ketika ditanya hal-hal teoretis mengenai pendekatan aku tidak percaya diri dengan ilmu yang aku miliki. Untungnya pengalaman mengajarku selama ini membantuku untuk menjawab pertanyaan dari Bu Dosen. Jadi jawabanku waktu itu sebenarnya tidak berdasarkan teori melainkan pengalaman dan praktek mengajarku selama ini. Semoga jawabanku memuaskan Bu Dosen. 


Setelah semua pertanyaan aku jawab dan tidak ada pertanyaan lainnya, sesi wawancara selesai. Aku meninggalkan ruangan wawancara dengan perasaan lega dan seneng juga karena ternyata lumayan menyenangkan bisa ngobrol dengan keempat panelis. Di akhir wawancara moderator memberi informasi mengenai kapan waktu pengumuman hasil seleksi interview akan dikirimkan via email. Hasil seleksi wawancara diumumkan dua bulan setelah tes wawancara. Aku sendiri mendapatkan email tersebut tepat sehari setelah peringatan hari kemerdekaan Indonesia ke-78 yaitu pada tanggal 18 Agustus 2023. Apa isinya? Tunggu di tulisanku selanjutnya ya! 


Bagi yang ingin tanya-tanya boleh banget komen di bawah atau hubungi aku di akun sosial media yang bisa kalian akses di widget samping kanan. Good luck to all applicants!



Comments

What's Popular Here?

Contoh Surat Lamaran Menjadi Asisten Dosen Berbahasa Inggris

For you who still get confuse in writing application letter for being lecturer assistant, this post will help you to write it. This is kind of application letter in English. Actually, there are some versions of the letter patterns. This one is the example that I got from my senior. You can use it. You may also revise it as you need. Good Luck with your application! Izzatur Rahmaniyah Jl. Gunung Antah Beranta No.99 Fiore Island +6281 XXX XXX XXX XX_XXl@yahoo.co.id October 30 th , 2012 Mrs. Erza Scarlet Lecturer of English Program Department of Language and Literature Faculty of Culture Studies Dear Madam, I am very much interested in the open recruitment on Faculty of Culture Studies that you are looking for some Assistants Lecture with requirements; GPA > 3.00, minimum in fifth semester, curriculum vitae, and letter of recommendation. I am a student of 5th semester with GPA X,XX. I am very self motivated, have willing to learn new things and work ha...

Ceritaku di Bandara Juanda #KKN

Malang, 24 Agustus 2013 Mungkin apa yang aku ceritakan di sini menjadi pengalamanku yang pertama dan terakhir. Sebulan lamanya aku berada di tempat itu. Selama itu pula banyak hal-hal baru yang ku hadapi. Ya, pengalaman KKN atau bisa dibilang pengalaman magangku di Bandar Udara Internasional Juanda menjadi satu kenangan tak terlupakan yang ku alami tahun ini. Siapa yang menyangka mendapat kesempatan magang di Bandara Juanda akan membuka mataku seperti apa dunia lain itu. Hari Senin tanggal 01 Juli 2013, secara resmi aku telah masuk ke dunia kerja bersama dengan teman-temanku yang lain. Gedung Angkasa Pura I Bandara Juanda menjadi saksi bisu perjuangan kami menyelesaikan mata kuliah KKN. Awalnya nervous saat berada di gedung itu untuk pertama kalinya. Takut jika aku akan melakukan kesalahan di hari pertama. Tetapi saat berada di sana, takjub juga rasanya. Hari itu untuk pertama kalinya aku melihat deretan-deretan pesawat besar yang parkir di gedung AOB. Yea,,,that was my first ...

Sikap Positif Demi Pendidikan Bangsa Indonesia (Esai Karangan Izza)

Assalamualaikum pembaca sekalian. Lama ya gak corat-coret di sini,,,hehe. Kali ini aku mau sharing beberapa tulisanku. Salah satunya esai ini. Tujuan posting ini sih karena ibadah. Maksudnya bagi-bagi ilmu buat dimanfaatkan khalayak umum. Esai ini sempat menempati ranking 23 di salah satu kompetisi esai tingkat nasional yang diselenggarakan di Surabaya. Ini masih amatir banget buatnya. Tapi ketimbang membusuk di hardisk laptop mendingan dijadikan referensi aja ya kan? Kalian boleh copy paste esai ini.. ASAL! mencantumkan nama penulis dan sumbernya. Say NO to Plagiarism! Sikap Positif Demi Pendidikan Bangsa Indonesia Polemik pendidikan di Indonesia bukanlah hal yang sederhana. Ada begitu banyak permasalahan pendidikan di negeri ini yang membutuhkan penyelesaian. Permasalahan tersebut tidak hanya berupa permasalahan anggaran pendidikan namun juga merambah ke peraturan perundang-undangan mengenai pendidikan dan sistem pendidikan. Penyebab dari permasalahan yang muncul pun bermacam...