Malang, 22 September 2017 Masih ingatkah kalian tentang seorang gadis yang pernah ku ceritakan sebelumnya? Gadis kecil yang sering muncul dalam mimpi kelam malam-malamku. Entah sudah berapa malam ku lalui dengan tangisan, keringat dingin, dan napas memburu. Entah sudah berapa kali aku gagal menghapus wajah menyedihkan itu. Aku telah kehilangan jejak waktuku. Aku kehilangan diriku. Ia masih berada di sana, di desa yang seharusnya ia sebut rumah. Si gadis kecil tumbuh dewasa dalam kesunyian. Teman? Sahabat? Ia tidak percaya pada paham ikatan antarmanusia yang bernama pertemanan. Setidaknya ia pernah percaya. Namun, kenyataan telah mengubah segalanya. Hanya buku dan musik menjadi sahabat sejatinya. Pernahkah kamu merasa bahwa tidak ada seorang pun di dunia yang mampu memahami apa yang kamu pikirkan dan rasakan mengenai pola, arti, dan kaitan berbagai hal yang hidup, mati, dan kekal di jagat raya ini? Ketika kamu berbicara tak ada yang menjawab karena tak ada yang mengerti. Ke...
my thoughts and feelings that I want to share are all here in this box