Skip to main content

Aggressive Introvert

Malang, 09 Agustus 2017

Hai semua! Selamat menyambut bulan kemerdekaan! Semoga kita semua dapat terbebas dari belenggu penjajahan hati, jiwa, dan pemikiran. Amin.

Siapakah di antara kalian yang tertarik dan penasaran dengan psikologi? Aku sendiri sangat tertarik dengan bidang ini. Dulu sempet kepengen masuk jurusan psikologi. Namun, apa daya tak dapat ku gapai karena orang tua enggak setuju. Ya udah akhirnya masuk ranah sastra yang alhamdulillah masih ada sangkut pautnya dengan psikologi.

Nah jadi kali ini, aku mau share sesuatu yang berkaitan dengan masalah psikologi dari sudut pandangku dan hasil diskusi bersama dengan salah seorang muridku. Well, she is one of my conversation class students. Dia adalah mahasiwi jurusan psikologi salah satu universitas negeri di Malang. Waktu itu baru dia aja yang udah berada di kelas. Sambil menunggu siswa lain datang, aku mengajaknya mengobrol tentang tugas akhir yang sedang digarapnya. Dan jujur, aku pengen banget baca skripsinya dia karena topiknya menarik and I feel it so much resembles what we have in our real life.

Agresif. Familiar kan dengan kata ini? Inilah topik yang diangkat siswaku dalam skripsinya. Berdasarkan apa yang aku dengar, dia meneliti perilaku agresif orang-orang yang cenderung, introvert, antisosial, ditolak oleh dunia sosial di sekitar mereka, dan korban bullying. Ada beberapa kategori subjek yang ditelitinya yakni LGBT, smartest individuals, dan antisocial people. Alasannya memilih grup tersebut sepertinya masih berkaitan dengan konflik semacam bullying. Agresif di sini ternyata bukan perilaku di dunia nyata melainkan dunia maya atau media sosial.

Image taken from Google

Sering kita jumpai di dunia nyata tipe orang yang diam dan enggak ekspresif kalau diajak bicara. Mereka juga cenderung cuek dan tidak terlalu peduli dengan sekitar. Tipe-tipe orang seperti ini sering dilabeli antisosial atau individualis. Sedihnya mereka menjadi sasaran bad mouthing bahkan bullying orang-orang yang memandang mereka “berbeda” tanpa orang-orang itu tahu apapun. Ya, berbeda adalah satu kualitas yang hukumnya hampir haram di negeri ini. Kalau kamu beda, kamu bukan bagian dari dunia sosial.

Aku dan siswaku memiliki pola pikir yang sama. Bagi kami perlakuan bullying karena perbedaan adalah sesuatu yang sangat tidak adil. What’s wrong with having different tastes? What’s wrong with being quiet? Different? Selama enggak merugikan orang lain sah-sah aja kan? Tapi banyak orang yang belum bisa menerima perbedaan tersebut dan berujung pada tindakan bullying. Entah apakah hal ini dikarenakan pikiran mereka belum terbuka, merasa iri, insecure, atau tersaingi di beberapa hal, atau mungkin merasa dirinya superior lalu berhak memperlakukan orang lain dengan seenaknya sendiri. Well, apapun alasan dibalik perilaku tersebut, bullying sendiri masih sangat salah.

Akibat dari tindakan bullying bisa membuat korban depresi berat. Tidak jarang korban bullying sampai membunuh dirinya sendiri karena tidak sanggup menanggung beban. Selain depresi, bullying juga meningkatkan perilaku agresif korban. Mungkin hal ini tidak begitu terlihat di dunia nyata karena menurut penelitian siswaku perilaku agresif ini justru lebih banyak muncul di dunia maya. Di sosial media, banyak di antara korban yang merasa lebih nyaman melawan balik dengan cara menulis di blog dan status. Mereka menunjukkan perasaan yang selama ini mereka pendam dalam bentuk tulisan. Tak jarang, tulisan-tulisan tersebut sangat mengagetkan. Ternyata orang yang selama ini diam dan kita kira baik-baik saja di sisi lain memendam kenyataan pahit dan butuh pertolongan.

I can understand this point of view so much. Memang bagi tipe orang-orang yang di bully apalagi mereka introvert, sangatlah sulit untuk mengekspresikan diri, perasaan, dan emosi. Maybe on the surface, they look absolutely fine. But, deep inside their hearts? Who knows? Status updates and blog posts are their ways to express what has bothered them.

Kita sebagai teman mungkin bukanlah teman curhatnya. Tetapi kita bisa mengetahui apa yang terjadi padanya melalui apa yang dia tulis. Dengan cara tersebut kita bisa refleksi diri mungkin ada kata-kata atau tindakan kita yang menyakiti hatinya. Jika memang kenyataan kita-lah yang membuatnya menderita, meminta maaf, tidak mengulangi kesalahan yang sama, dan melindungi dia dari bullying bisa menjadi solusi menyelesaikan perkara. Ingat, mereka juga manusia seperti kita. Perlakukanlah mereka sebagaimana kita ingin diperlakukan.

Aku pikir setiap manusia harus lebih open minded, sensitif, dan cobalah untuk mengerti satu sama lain. Apa susahnya? Kalau berbeda ya sudah terima saja. Jangan menghina dan menyiksa orang hanya karena perbedaan. Put your feet on their shoes before speaking so you’ll understand their feelings. Coba kalau kita yang di bully cuma karena perbedaan sepele, pasti enggak nyaman kan?

Nah, kalau sudah sama-sama saling mengerti kan enak. Enggak ada yang sakit hati. Enggak ada yang merasa dikucilkan. Mari saling memahami supaya kita dapat dipahami. And.... Say no to Bullying!

Comments

  1. Bener banget! Apa salahnya menjadi seorang Introveted asalkan itu nyaman bagi diri mereka sendiri dan nggak merugikan orang lain. Kebanyakan orang sukses juga seorang Introveted loh! :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya setuju nih! Introvert juga punya hak asasi untuk hidup dan berekspresi dengan caranya sendiri. :D Thank you sudah berkunjung ke Mind BoX.

      Delete

Post a Comment

What's Popular Here?

Contoh Surat Lamaran Menjadi Asisten Dosen Berbahasa Inggris

For you who still get confuse in writing application letter for being lecturer assistant, this post will help you to write it. This is kind of application letter in English. Actually, there are some versions of the letter patterns. This one is the example that I got from my senior. You can use it. You may also revise it as you need. Good Luck with your application! Izzatur Rahmaniyah Jl. Gunung Antah Beranta No.99 Fiore Island +6281 XXX XXX XXX XX_XXl@yahoo.co.id October 30 th , 2012 Mrs. Erza Scarlet Lecturer of English Program Department of Language and Literature Faculty of Culture Studies Dear Madam, I am very much interested in the open recruitment on Faculty of Culture Studies that you are looking for some Assistants Lecture with requirements; GPA > 3.00, minimum in fifth semester, curriculum vitae, and letter of recommendation. I am a student of 5th semester with GPA X,XX. I am very self motivated, have willing to learn new things and work ha...

Ceritaku di Bandara Juanda #KKN

Malang, 24 Agustus 2013 Mungkin apa yang aku ceritakan di sini menjadi pengalamanku yang pertama dan terakhir. Sebulan lamanya aku berada di tempat itu. Selama itu pula banyak hal-hal baru yang ku hadapi. Ya, pengalaman KKN atau bisa dibilang pengalaman magangku di Bandar Udara Internasional Juanda menjadi satu kenangan tak terlupakan yang ku alami tahun ini. Siapa yang menyangka mendapat kesempatan magang di Bandara Juanda akan membuka mataku seperti apa dunia lain itu. Hari Senin tanggal 01 Juli 2013, secara resmi aku telah masuk ke dunia kerja bersama dengan teman-temanku yang lain. Gedung Angkasa Pura I Bandara Juanda menjadi saksi bisu perjuangan kami menyelesaikan mata kuliah KKN. Awalnya nervous saat berada di gedung itu untuk pertama kalinya. Takut jika aku akan melakukan kesalahan di hari pertama. Tetapi saat berada di sana, takjub juga rasanya. Hari itu untuk pertama kalinya aku melihat deretan-deretan pesawat besar yang parkir di gedung AOB. Yea,,,that was my first ...

Sikap Positif Demi Pendidikan Bangsa Indonesia (Esai Karangan Izza)

Assalamualaikum pembaca sekalian. Lama ya gak corat-coret di sini,,,hehe. Kali ini aku mau sharing beberapa tulisanku. Salah satunya esai ini. Tujuan posting ini sih karena ibadah. Maksudnya bagi-bagi ilmu buat dimanfaatkan khalayak umum. Esai ini sempat menempati ranking 23 di salah satu kompetisi esai tingkat nasional yang diselenggarakan di Surabaya. Ini masih amatir banget buatnya. Tapi ketimbang membusuk di hardisk laptop mendingan dijadikan referensi aja ya kan? Kalian boleh copy paste esai ini.. ASAL! mencantumkan nama penulis dan sumbernya. Say NO to Plagiarism! Sikap Positif Demi Pendidikan Bangsa Indonesia Polemik pendidikan di Indonesia bukanlah hal yang sederhana. Ada begitu banyak permasalahan pendidikan di negeri ini yang membutuhkan penyelesaian. Permasalahan tersebut tidak hanya berupa permasalahan anggaran pendidikan namun juga merambah ke peraturan perundang-undangan mengenai pendidikan dan sistem pendidikan. Penyebab dari permasalahan yang muncul pun bermacam...