Malang, 31
Maret 2017
It’s
all about good friends and good shopping.
#NSALE
Setiap orang pasti
punya cara tersendiri untuk menghabiskan waktu bersama teman-teman terdekat.
Ada yang suka nongkrong di cafe, chatting online atau bicara di telepon
sering-sering, bisa juga shopping bersama. Pilihan terakhir adalah apa yang
sedang aku lakukan bersama teman-teman kantorku. Belanja memang menyenangkan.
Tetapi waktu yang kami habiskan bersama saat belanja itulah yang paling
menyenangkan. Enggak cukup satu mall. Habis dari TP dan Gramedia, perjalanan
shopping kami masih berlanjut ke Grand City Mall. Wew...
Aku selesai berbelanja
di Gramedia itu sekitar pukul 2 siang. Kami masih memiliki banyak waktu karena
kereta pulang kami berangkat pukul 8 malam dari stasiun Gubeng. Jadi, kami
memutuskan untuk ke Grand City Mall yang berlokasi tidak jauh dari Gramedia. Oh
ya, kami menggunakan jasa Go-Car untuk menuju lokasi yang kami inginkan.
Tarifnya lebih terjangkau dibandingkan taksi reguler dan sampai di tujuan pun
cepet. Bolehlah jasa transportasi online ini jadi andalan kemana-mana.
Grand City Mall looks
so “fancy”. Di deket gerbang main lobby sebelah kiri aja ada Grand Piano hitam.
Kebetulan waktu itu lagi ada kontes kecantikan pula di main lobby. Dan beberapa
wanita dengan dandanan cantik dan sepatu berhak tingginya berada di sana.
Rasanya agak gimana gitu berada di sana dengan tampilanku yang pake hijab dan kaos
abu-abu, jeans dengan warnanya yang pudar, sneakers buluk warna merah maroon, ditambah
aku lagi gendong backpack sewarna jeans (sumpah gak matching banget!). Tapi
bodo amatlah! Selama pakaianku sopan dan nyaman, terserah dong mau pake apa.
Nah kita berempat
langsung menuju ke lantai atas begitu sampai di mall. Pas mau menuju musholla
buat sholat Ashar eh di tengah jalan kita dimintain tolong sama dua mbak-mbak
panitia kontes kecantikan. And you know what? Kita ditawarin ikutan kontes
kecantikan! Wahaaa....
Aku pengen banget
cerita apa yang terjadi padaku dan teman-temanku. Tapi maaf banget karena ini
berkaitan dengan nama baik perusahaan jadi aku enggak bisa cerita banyak.
Pokoknya kami berempat dapet kesempatan jadi peserta kontes kecantikan itu. Agak
kaget juga dan gak nyangka! Tapi yah buat seru-seruan aja. Ini dia nametag yang
aku dapet! Haha lumayan buat kenang-kenangan.
Wahaa... |
Habis dari ikutan
kontes, aku langsung menuju musholla executive. Ciee namanya udah executive dan
ternyata aslinya executive juga! Mushollanya gede dan nyaman banget. Di depan
musholla ada loker buat naruh sepatu. Tempat wudhu juga luas dan banyak jadi
gak lama-lama antrinya. Mukenahnya juga terlihat bersih. Aku enggak tau juga
sih karena aku selalu bawa mukenah sendiri. Tempat sholatnya juga besar dan
kita bisa jamaah. Seandainya aja semua Mall mushollanya kayak gitu atau lebih
bagus lagi wah pasti nyaman nih umat muslim yang lagi belanja di Mall.
Setelah sholat Ashar,
aku dan temen-temen berburu belanjaan lagi. Namun, lagi-lagi aku enggak beli
apa-apa. Entah aku yang terlalu lelah berjalan mengelilingi mall atau karena
harga barangnya itu lho ya ampun mahalnya. Camisole aja sampai 300k. Haduh
enggak deh. Aku rela aja ngabisin uang 300k, tapi please buat yang lebih worth
it aja.
just in front of Mango |
Sampai akhir
perjalanan di Grand City, I bought nothing. Ketika dua temanku membeli pakaian
di Mango, aku cuma beli segelas besar Matcha Red Bean Smoothies di Chatime. It’s
okay! Aku suka minuman yang aku beli karena rasanya enak banget! Harganya juga
lumayan tapi gak rugi menurutku. Lagipula di Malang enggak ada Chatime jadi
sekali-sekali bolehlah.
My name is Izha :( |
Tak ada kata lelah untuk berswafoto.. :D |
Berbelanja di Mango
jadi agenda terakhir kami. Sumpah kaki pegel banget rasanya. Kami pun
memutuskan untuk langsung ke Stasiun Gubeng karena waktu sudah menunjukkan
pukul 6 lewat. Begitu keluar mall, ternyata hujan deras mengguyur Kota Surabaya.
Kami pun memesan Go-Car lagi dan melaju menuju stasiun. Sayangnya begitu sampai
stasiun dan menunggu kereta, eh kami dapat info kalau keretanya bakal telat
sampai pukul 8.25. Ya udahlah, kami pun menunggu dengan sabar sembari bertukar
cerita. Tepat pukul 8.30, kereta Tumapel datang dan kami pun melaju menuju
Malang.
Tiket pulang ke Malang :) |
Suasana kereta rame
banget dengan suara orang bicara dan anak kecil menangis. Dan kami berempat
jadi orang yang bikin rame kereta juga dengan cerita, canda, dan tawa yang
sulit kami kendalikan. Ada aja hal-hal lucu yang jadi bahan obrolan kami. Mulai
dari cerita tentang hobi, temen, murid, dan guru LIA sampai ngetawain salah
satu dari kami yang udah malem tapi tetep pake kacamata hitam biar bisa tidur
dengan gaya tidurnya yang kelewat “unik”. I think this is the best thing about
having a journey with your friends. Having a great time together, sharing
something, telling stories, and laughing. Ada aja yang kita obrolin dan bikin
kita ketawa. Bukan tujuan yang membuat perjalananku berharga tapi waktu
perjalanan itulah yang membuat semuanya terasa menyenangkan.
Kami mengakhiri
perjalanan kami saat kereta sampai di Stasiun Malang sekitar pukul 11 malam. Kami
pulang ke tempat tinggal masing-masing. Dan yah...beristirahat karena rasanya
badan remek semua.
Kalau dapet kesempatan
lagi, aku mau jalan-jalan lagi bersama kawan-kawan. Tujuan kemana bisa di atur.
Yang aku nantikan adalah kebersamaan kami sepanjang perjalanan. Ada banyak cerita,
ada banyak pengalaman, dan kejadian yang bisa kami bagikan. Ada banyak
pelajaran pula yang bisa dipetik. Enggak ada kata rugi dari sebuah perjalanan.
Because by having some journeys, your mind will be more opened to new things.
You see the world wider. You feel and know about people better. And I’m sure
you will find new lessons about so many things in life.
So, are you ready to
have your own journey? Be brave and take your first step! No matter how near or
far it is, it will never be meaningless. It is not about the destination. It is
about what you have and face during your journey. And how you learn from it.
The
End
P.S. : By the way, I saw one of my lecturers at
Gubeng Station while I was waiting for my train. And until now, I can’t
remember her name clearly. Arrghh...who is she?
Comments
Post a Comment