Skip to main content

One Day Trip to Gili Labak-Madura

Malang, 27 Desember 2016

Libur telah tiba! Libur telah tiba! Hore! Hore! Hore! Pasti sebagian besar di antara kalian membaca kalimat di atas sambil nyanyi lagunya Tasya! Bener kan?

Yupz! Liburan akhir tahun yang ku tunggu akhirnya datang juga! Lumayan seminggu terbebas dari hiruk pikuk pekerjaan walau penghasilan juga agak berkurang. Ah! Uang masih bisa dicari kalau waktu liburan berharga? Belum tentulah! Apalagi selama seminggu! Wah itu hanya datang 2 kali selama setahun.

Biasanya liburan aku habiskan secara mainstream. Pulang ke Bali, diem di rumah, baca buku, jalan-jalan sekitaran kota, tidur, main keyboard asal-asalan, yah begitulah. Pengangguran banget sebenarnya. Yet, this year is so much different! Thank God, I got some chances to be an adventurer! Beberapa kali aku dapet kesempatan untuk “nge-trip” ke beberapa tempat eksotis dan hits se-instagram. Dan tanggal 26 Desember 2016 kemarin, aku seneng banget bisa ke satu pulau mirip sama Maldives yang lokasinya masih di Jawa Timur. Kemana hayo? Finally, I got a chance to visit “Gili Labak – Madura”!

Selamat Datang di Pulau Gili Labak!
Seumur-umur hanya 2 pulau yang pernah aku singgahi. Kalau enggak Bali ya Jawa. So, I’ve never been to other islands in Indonesia. Padahal Indonesia sendiri punya ratusan ribu pulau dan apalah aku hanya bisa bolak-balik dua pulau itu.

Di Bali ada Pulau Menjangan yang deket rumah dan aku kepengen banget kesana tapi belum dapet kesempatan. Semoga tahun depan Ya Allah. Di Jawa Timur ada Pulau Madura dan aku enggak pernah kesana dengan alasan mau ngapain kesana enggak ada kerabat sama sekali dan apa juga yang mau dicari. So, I have no reason to be there. Tapi gara-gara sosmed paling hits sejagat internet apalagi kalau bukan Instagram, aku pengen banget ke satu pulau yang masih jadi bagian dari Madura. Dan pulau itu bernama Gili Labak.

Lihat dari IG, sumpah Gili Labak itu keren banget kayak Maldives. Pantainya cantik dengan pasir putih, air lautnya yang bening kebiruan, dan ombak yang pelan. Langitnya cerah banget. Surga deh liatnya. Gara-gara lihat begituan akhirnya punya keinginan “Aku pengen ke Gili Labak!”

 Thanks to my lil bro with his trip organizer “Lepas Suntuk”, my dream came true! Finally, I prove it myself that Gili Labak is a piece of heaven on earth! Indah dan keren banget pemandangannya. Gak rugi deh 12 jam total perjalanan dari Kota Malang yang sejuk ke Gili Labak yang bener-bener tropical island. Here I serve you with Gili Labak pictures!


Perjalanan dari Sumenep ke Gili Labak dengan kapal motor.

Cantik banget kan?!

Gradasi warna air lautnya bikin adem...

Crystal Clear Water

Peaceful

:)

That's me!

Duh muter-muter demi nyari ini tulisan!

So calming

Ada jukung!

I don't know who they are...

Small and cute cottage

Green

Nah pengen kesana kan jadinya? Wait, you really need to consider so many things! Apalagi buat cewek-cewek yang gak berpengalaman nge-trip jauh seperti saya. Well, aku bukan tipe cewek adventurer sama sekali. Kalau boleh milih, aku mending diem di rumah daripada berlama-lama di jalan demi liburan. Alasannya sih simple! I easily get motion sickness and nausea. Jadi, berlama-lama di kendaraan jujur membuat saya tersiksa lahir batin. Nah, ke Gili Labak ini takes 12 hours in total lho! Karena aku ikut trip organizer Lepas Suntuk jadi kita ke TKP naik bis. Aku suka sih naik bis daripada motor. Tapi tetep aja capeknya itu apalagi aku tidak pernah terbiasa perjalanan lama padahal sudah berkali-kali kemana-mana naik bis.

Well, dari Malang ke Madura 6 jam normally. Karena kita berangkatnya tengah malam, it took around 4-5 hours. Subuh kita sampai di Sampang-Madura dan setelah itu kita harus ke Sumenep karena pelabuhan menuju Gili Labak ada di Kalianget-Sumenep. Dan dari Sampang ke Sumenep itu membutuhkan 4 jam perjalanan. So, we must spend 10 hours in a bus. After 4 hours, we arrived at Sumenep around 8 a.m. Sampai di Kalianget-Sumenep kita harus naik kapal motor ke Gili Labak dan itu selama 2 jam.

Naik kapal motor dengan pemandangan laut seems fun! Dengan angin sepoi-sepoi dan good view wah enak deh buat istirahat setelah berlama-lama di bis! Yet, it is not always like that. Kenapa? Ombaknya bro! Waktu aku kesana, ternyata ombaknya lumayan gede. And it successfully knocked me out! Saya mabuk laut pemirsa! Ampun deh awalnya normal-normal aja eh ternyata di tengah perjalan, kapal motor kami terombang-ambing dan panasnya matahari menambah kelelahan kami. Moodku untuk bersenang-senang langsung ambruk. Apalagi aku selalu merasa “Kok gak nyampe-nyampe sih? Lama banget!” bertambahlah penderitaanku.

Rasa lega membanjiriku ketika finally I hit the ground at 10 a.m! Apalagi begitu lihat pemandangan Gili Labak wow it can’t be described! Pengen langsung berenang deh rasanya lihat air sejernih dan sesegar itu! But, there I didn’t swim at all. Lho kok? Jauh-jauh ke Gili Labak kok gak berenang dan snorkeling! Rugi dong! Aduh aku juga gitu mikirnya awal-awal tapi dengan kondisi badan yang mabuk laut aku takut kecapean dan gak punya tenaga buat perjalanan around 10-12 jam kembali ke Malang. Ditambah Gili Labak itu panasnya MasyaAllah! Gak nahan pemirsa! Mataharinya sumpah terik banget ditambah disana enggak ada angin! Jadi kita kepanasan banget! Swimming can be a solution to reduce the heat yet my head can not take it. Jadi, aku bertiga dengan adikku dan pacarnya, memutuskan untuk tidak berenang karena kami tidak tahan dengan teriknya matahari. Maklum kami terlalu terbiasa hawa sejuk Malang dan Bali juga tidak sepanas Gili Labak.

Walaupun kami tidak berenang kami tetep bersenang-senang dong! Tapi dengan cara kami hehehe. Aku dan adik-adikku, mengelilingi Gili Labak yang ternyata kecil lho. Kami berfoto ria, bikin video ala-ala vlogger, main air walau cuma semata kaki, dan bersantai di pinggir pantai. Untukku, kebahagiaan kecil cukup dengan mengumpulkan kulit kerang dan mengambil foto pemandangan indah Gili Labak. Ditambah bisa sedikit ngobrol sama penduduk asli walau sebenarnya aku enggak ngerti sama sekali mereka ngomong apa. Madurese sounds strange for me and I can’t comprehend it at all. Aku juga dihibur dengan canda dan tawa para suntukers lainnya yang dengan blak-blakan bully beberapa suntukers lain yang rempong abis. Lumayanlah bisa tertawa juga! Hahaha

Me, My Lil Brother, and His Girlfriend. Maafkan wajah kumus-kumus kami :'(
Pukul 3 sore hari, aku dan teman-teman memulai perjalanan kembali ke Malang. Nah pas mau pulang malah Gili Labak terasa sejuk. Seperti berusaha membuat kita mengurungkan niat untuk pulang. Ombaknya juga tenang banget dengan pemandangan laut yang so stunning. Hey! Pesonanya kok telat gini keluarnya. Pantesan seorang penduduk bilang ke aku lebih baik menginap di Gili Labak. Cuma gak mungkin juga karena ini 1 day trip. So, we must come back to Malang that night.

Ah puaslah main-main ke Gili Labak! Rasa penasaranku sudah terbayar. Next time, I’ll consider to visit that island again. But not near in the future hehe. Sudah cukup untuk sekarang. Sebenarnya aku pengen ke Lombok sih. Entah kapan bisa kesana. Cuma tahun depan targetku ke Menjangan Island. Iya dong deket rumah masa’ belum pernah kesana TT.

Berkat trip ini juga aku juga sedikit tau seperti apa Pulau Madura. I think it’s quite a nice place. Sepanjang jalan menuju Sumenep pemandangannya lumayan bagus. Ada ladang garam, persawahan, tumpukan bata kapur yang baru pertama kali itu aku lihat (biasanya bata kan merah), pantai Talang Siring yang selama ini cuma aku baca di buku ET 6. Ternyata pantai itu persis seperti apa yang aku baca. Langit dan pantainya bagai bertemu. Keren-keren! Ada beberapa rumah dan bangunan kolonial khas Belanda juga. Wah, gak nyangka di Sumenep ada! Jadi pengen explore next time. Madura juga ternyata tidak seramai yang selalu ku bayangkan. It’s a quiet and peaceful land. Dan panasnya seperti apa yang orang-orang bilang! I think I would never stand the heat. It’s really (read 10x) hot!

I think that’s all for this post. I hope you enjoy it! Kalau kalian berminat ke Gili Labak bisa lho pergi bareng Lepas Suntuk! Harganya terjangkau banget buat kamu terutama mahasiswa dan pelayanannya sip! Check ya di IG mereka di @lepassuntuk. See you next time! 


Comments

What's Popular Here?

Contoh Surat Lamaran Menjadi Asisten Dosen Berbahasa Inggris

For you who still get confuse in writing application letter for being lecturer assistant, this post will help you to write it. This is kind of application letter in English. Actually, there are some versions of the letter patterns. This one is the example that I got from my senior. You can use it. You may also revise it as you need. Good Luck with your application! Izzatur Rahmaniyah Jl. Gunung Antah Beranta No.99 Fiore Island +6281 XXX XXX XXX XX_XXl@yahoo.co.id October 30 th , 2012 Mrs. Erza Scarlet Lecturer of English Program Department of Language and Literature Faculty of Culture Studies Dear Madam, I am very much interested in the open recruitment on Faculty of Culture Studies that you are looking for some Assistants Lecture with requirements; GPA > 3.00, minimum in fifth semester, curriculum vitae, and letter of recommendation. I am a student of 5th semester with GPA X,XX. I am very self motivated, have willing to learn new things and work ha...

Ceritaku di Bandara Juanda #KKN

Malang, 24 Agustus 2013 Mungkin apa yang aku ceritakan di sini menjadi pengalamanku yang pertama dan terakhir. Sebulan lamanya aku berada di tempat itu. Selama itu pula banyak hal-hal baru yang ku hadapi. Ya, pengalaman KKN atau bisa dibilang pengalaman magangku di Bandar Udara Internasional Juanda menjadi satu kenangan tak terlupakan yang ku alami tahun ini. Siapa yang menyangka mendapat kesempatan magang di Bandara Juanda akan membuka mataku seperti apa dunia lain itu. Hari Senin tanggal 01 Juli 2013, secara resmi aku telah masuk ke dunia kerja bersama dengan teman-temanku yang lain. Gedung Angkasa Pura I Bandara Juanda menjadi saksi bisu perjuangan kami menyelesaikan mata kuliah KKN. Awalnya nervous saat berada di gedung itu untuk pertama kalinya. Takut jika aku akan melakukan kesalahan di hari pertama. Tetapi saat berada di sana, takjub juga rasanya. Hari itu untuk pertama kalinya aku melihat deretan-deretan pesawat besar yang parkir di gedung AOB. Yea,,,that was my first ...

Sikap Positif Demi Pendidikan Bangsa Indonesia (Esai Karangan Izza)

Assalamualaikum pembaca sekalian. Lama ya gak corat-coret di sini,,,hehe. Kali ini aku mau sharing beberapa tulisanku. Salah satunya esai ini. Tujuan posting ini sih karena ibadah. Maksudnya bagi-bagi ilmu buat dimanfaatkan khalayak umum. Esai ini sempat menempati ranking 23 di salah satu kompetisi esai tingkat nasional yang diselenggarakan di Surabaya. Ini masih amatir banget buatnya. Tapi ketimbang membusuk di hardisk laptop mendingan dijadikan referensi aja ya kan? Kalian boleh copy paste esai ini.. ASAL! mencantumkan nama penulis dan sumbernya. Say NO to Plagiarism! Sikap Positif Demi Pendidikan Bangsa Indonesia Polemik pendidikan di Indonesia bukanlah hal yang sederhana. Ada begitu banyak permasalahan pendidikan di negeri ini yang membutuhkan penyelesaian. Permasalahan tersebut tidak hanya berupa permasalahan anggaran pendidikan namun juga merambah ke peraturan perundang-undangan mengenai pendidikan dan sistem pendidikan. Penyebab dari permasalahan yang muncul pun bermacam...