Malang, 15 Juli
2016
Aku pikir hati manusia
merupakan sesuatu yang teramat rentan untuk hancur. Ketika kita mendapatkan
perlakuan buruk dari seseorang, hati terasa amat sakit. Saking sakitnya, pintu
maaf pun seakan enggan untuk dibuka. Ketika apa yang kita usahakan ternyata
berujung pada kegagalan, rasanya seperti seluruh harapan dan impian dalam hati
menguap. Yang tersisa hanyalah ruang kosong yang mulai terisi dengan
butir-butir penyesalan. Penyesalan itu pun dengan leluasanya mengambil alih
hati dan pikiran dengan energi negatif yang ia miliki. Pada akhirnya, manusia
pun tenggelam dalam kegelapan yang membunuh segalanya.
Sakit hati, penyesalan,
iri, benci, mampu menghancurkan hati manusia cepat atau lambat. Namun, bisakah
manusia bangkit dari keterpurukan tersebut?
Untuk sebagian orang,
memperbaiki dan mengobati hati yang sudah terlanjur retak bukanlah hal yang
mudah. Bahkan ada yang berkata bahwa hanya waktulah yang mampu mengobati hati
yang terluka. Entah ukuran waktu itu apakah cepat atau lambat tak ada yang bisa
mengukur dengan pasti. Tetapi, apakah kamu percaya hatimu bisa diobati? Apakah
hatimu percaya?
Aku percaya! Ketika
segala kepercayaan hilang dalam hati. Diri merasa terkhianati. Membenci mereka
yang menyebabkan segalanya hancur. Saat itu, jiwa dan raga membutuhkan waktu
untuk menyendiri. Waktu akan menyembuhkan rasa sakit.
Tetapi, waktu tidak
akan mampu melakukannya sendiri. Manusia yang memiliki hubungan dekat dengan
diri, alam raya dan semesta, dan yang terpenting kepercayaan pada Yang Kuasa
bahwa segalanya akan selalu baik-baik saja membantu waktu untuk menyembuhkan
hati. Cobalah untuk selalu berpikir positif dan belajarlah dari kesalahan, maka
hati akan kembali utuh perlahan-lahan. Memang akan sangat sulit untuk melupakan
kenangan buruk yang telah terjadi. Saat itulah lapangkanlah hatimu dan bukalah
pintu maafmu. Walau maaf tak pernah terucap, maafkanlah. Memaafkan akan
menyembuhkan hatimu dari rasa sakitmu. Bukalah lembar baru hidupmu dengan senyum
disertai pikiran dan perasaan yang bersih. Tersenyumlah, semua akan baik-baik
saja.
Menyembuhkan hati
tidaklah mudah, namun bukan berarti tidak bisa. Relakanlah yang sudah berlalu,
maafkanlah mereka dan dirimu sendiri, lalu bukalah lembar baru. Waktu akan membantumu.
Cepat atau lambatnya tergantung pada dirimu sendiri. Apakah kamu ingin hatimu
sehat dan bersih kembali? Brace yourself
and start it now.
I forgive you and myself. Thank you for forgiving me. I appreciate that very much. |
Comments
Post a Comment