Setahun Sudah di LIA Malang

Malang, 18 September 2015

Saat aku menulis ini, waktu di jam pojokan layar laptopku sudah menunjukkan tepat pukul 22.22 malam. Seharusnya aku sudah tidur, tapi entah kenapa aku tidak begitu mengantuk. Dan entah kenapa aku kangen banget sama blogku. Pengen aja lebih banyak bercerita lagi di sini. Tapi sejujurnya aku bingung mau cerita apa. Biasanya aku selalu menulis cerpen atau sajak singkat. Namun aku lagi tidak terinspirasi. Biasanya yang bikin aku produktif nulis cerita galau adalah konflik batin yang ku rasakan. Saat ini tidak ada yang membuatku terganggu. Jadi, enggak tau deh mau curhat apalagi.

Walau begitu aku masih ingin tetap menulis. Untungnya aku udah dapet ide nih mau nulis apa. Mau tau apa? Jeng---jeng--- akhirnya tanggal 1 Oktober 2015 nanti, tepat setahun sudah aku bekerja sebagai guru Bahasa Inggris di LIA Malang.Yeaahh!! Bagiku ini pencapaian yang lumayan! Kenapa? Ya karena awalnya aku agak pesimis bisa bertahan selama ini mengajar anak-anak dan orang dewasa.Taulah gimana rasanya ngajar murid yang unpredictable. Apalagi aku bukan lulusan jurusan pendidikan. Otomatis aku enggak tau apa-apa soal ngajar. Pastinya akan sulit bagiku untuk mengikuti alur di sini.

Tapi alhamdulillah, setelah dijalani ternyata aku bisa juga. Aku menikmati sekali waktuku sebagai seorang guru. Walau badai dan topan menyerang di saat awal-awal aku berkerja di LIA, aku masih tetap bertahan sampai sekarang. It must be because of Allah, my parents and family, and also my friends of LIA Malang. Kalau aku gak senang pasti aku sudah nyerah sejak dulu. Alhamdulillah...semua barokah!

Menjadi guru di LIA Malang ternyata benar-benar menantang! Aku harus berurusan dengan materi pelajaran yang beraneka ragam. Menyiapkan teaching aid sekian kelas. Ditambah harus handle murid-murid yang terlalu aktif. Tidak lupa, tugas-tugas laporan yang menumpuk. Hee...ada aja yang harus dikerjain. Tapi, semua itu tidak menjadi penghalang bagiku. Justru mendapatkan pengalaman rempong macam itu buatku lebih mandiri dan disiplin.

Kebahagiaanku sebagai seorang guru adalah aku senang ketika muridku akrab denganku. Ketika mereka sudah berani mendekatiku dan mengajakku mengobrol aku merasa bagaikan kita semua adalah teman baik. Apalagi kalau aku bisa berhasil akrab sama anak kecil. Haha banzai!! Itu suatu pencapaian lagi buatku. Kenapa? Karena aku tipikal orang yang agak sulit akrab sama anak-anak. Ini semua karena dulu aku gak suka sama anak kecil. Sekarang udah suka kok! Dan ini berkat aku dapat dua kelas English for Children.

My IN 3 students and I 

Dibalik kebahagiaan, pasti ada cerita yang kurang bahagia. Pastinya ada dong dalam dunia pendidikan cerita seperti ini. Cerita kurang bahagiaku adalah sering banget aku mumet handle murid-muridku apalagi murid EC sama ET. Haduu...kalau sudah tidak terkontrol itu rasanya capek banget. Kudu teriak-teriak di kelas sampe habis ngajar rasanya haus dan sakit tenggorokan. Walau bikin stres tapi justru ini sih yang bikin aku deket sama mereka. Kangen juga sama mereka pas aku sudah enggak ngajar mereka lagi.

My ET 2 students. Duh yang bikin Ms. Izza teriak-teriak...

Satu lagi nih yang bikin aku betah di LIA Malang! Apalagi kalau bukan teman-teman guru LIA dan staff yang susah dijelaskan seperti apa. Ada yang punya hobi ngelupain segala macem, ada yang suka bully, ada yang diem-diem tapi sekalinya ngomong nyelekit abis, ada yang suka bagi-bagi makanan, dan ada yang hebohnya minta ampun kalau lagi ngomong. Intinya semua tipikal orang nyampur jadi satu di ruang yang sama. Berkat itulah ruang guru tak pernah sepi! Kecuali pas semuanya lagi ngajar.

Kartini's Day version!

Have a dinner with our friend from Australia, Lisa :)

LIA all stars at our previous office on Jl. Pang, Sudirman

Find our new office at Jl. Bandung 1A Malang!

Okelah, gitu aja yang mau aku share. Kalau diceritain semua bakal panjang lebar ini. Akhir kata semoga setahun ke depan bisa lebih baik lagi. Semoga semua lebih lancar dan lebih barokah bagi kita semua. Amiin.....