Malang, 02 Juli
2015
Ada nada-nada tak beraturan melompat-lompat dalam dadaku. Tetapi entah
mengapa nada-nada tersebut sangat harmonis dan menciptakan lagu yang sangat
membuatku ingin berputar-putar. Angin sejuk melambai mengajakku untuk menari.
Semua sangat terasa menyenangkan sampai tiba-tiba, nada-nada itu menghilang.
Tak terdengar apapun. Hanya gemuruh yang kini mulai berdebum-debum dalam
dadaku. Semua lenyap. Hanya ada aku serta awan hitam menggantung yang siap
memuntahkan badainya.
Mungkin seperti itu apa yang ku rasakan saat ini. Aneh ya, cuma gara-gara
habis menonton anime hatiku kacau balau begini. Aku terlalu terbawa perasaan
rupanya. Menonton anime berjudul Shigatsu
wa Kimi no Uso rasanya berat. Aku tidak suka anime ini. Dari segi kualitas
gambar, jalan cerita, konflik terutama konflik batin, serta penggambaran
karakter, aku beri skor A++ untuk anime ini. Semuanya terasa begitu nyata dan
sempurna. Namun aku masih tidak menyukainya. Aku tidak ingin menontonnya lagi.
Ini sama saja dengan aku melihat ke belakang. Melihat kembali yang tidak ingin
ku ingat lagi.
Aku tidak ingin percaya konflik seperti itu benar-benar terjadi di dunia
ini. Mana mungkin kisah seperti itu nyata? Itu hanya karangan imajinasi
seseorang saja. Dunia ini bukan dunia fiksi. Itu tidak nyata! Tidak nyata!
Bukan?
Jika aku percaya itu tidak nyata, mengapa rasanya sesak sekali ketika
menontonnya? Mengapa air mataku selalu tumpah? Aku takut melihat kelanjutannya.
Aku takut mengetahui akhirnya. Aku takut ini seperti apa yang ku bayangkan. Aku
takut cerita ini berakhir seperti apa yang pernah terjadi.
Aku merasa geli. Ini tidak seperti aku. Aku selalu menghujat kegalauan yang
diposting di blog. Sekarang, apa yang ku tulis di sini kurang lebih sama.
Mengapa seperti ini? Sesuatu masih mengganjal dalam diriku. Aku tidak tahu.
Tetapi ini sama sekali tidak nyaman. Ini
sangat menggangguku. Ini benar-benar
menyakitiku.
Apapun itu tolong pergilah....
Jangan pernah kembali...
Karena ketika kau kembali....
Saat itulah aku akan benar-benar hancur....
Picture taken from Google |
P.S. : I’m so sorry for the incovenient post. I just feel like I need to
write it so it can lift what has been bothering me. But I think it’s not really
that working. My playlist makes it worse (Ophelia, Kimi wo matsu).
hmmm... endingnya kok sedih ya :((
ReplyDeleteIya...endingnya sedih banget tapi bagus sih...cuma aq gak rela juga si kaori pergi..kasihan kousei TT btw thanks for visiting my blog :)
Delete