Malang, 06
April 2015
Sejak dulu, aku selalu memimpikan hobiku menulis menjadi sesuatu yang bisa
berguna bagi diriku dan orang lain. Karena itulah keinginanku menjadi penulis
sangatlah besar. Walaupun mewudkan keinginanku untuk menjadi penulis cerita
fantasi di negeri ini tidaklah mudah, aku masih tetap optimis untuk
menjadikannya nyata. Ada pun beberapa cara aku lakukan demi membuat mimpi itu
lebih dekat lagi. Sekarang pun aku sedang melakoni satu pekerjaan baru yang
berhubungan erat dengan tulis menulis demi mencapai apa yang aku impikan. Aku
begitu berharap mendapatkan pekerjaan ini hingga aku tak pernah luput berdoa di
setiap sholatku. Ketika aku mendapatkannya aku begitu senang. Aku merasa semua
kini menjadi lebih mungkin dengan pengalaman berharga yang akan segera aku
dapatkan. Namun, apa yang terjadi setelah itu benar-benar di luar dugaanku. Aku
justru merasa apa yang ku harapkan kini terasa semakin jauh dengan terjunnya
aku ke dunia baru ini.
Aku tidak ingin banyak mengungkap dimana dan seperti apa pekerjaan yang aku
lakukan. Intinya aku harus menulis beberapa artikel dengan tenggat waktu hingga
sore hari. Aku sangat tidak keberatan dengan menulis artikel. Aku justru senang
menulis artikel yang bermanfaat bagi semua orang. Tetapi jenis artikel yang
harus ku tulis inilah yang buatku tertekan sekali. Bayangkan saja kamu harus
menulis artikel tentang hal yang sangat asing buatmu dan hal itu tentang
produk-produk atau website yang tidak sesuai dengan dirimu bahkan usiamu. Aku benar-benar
merasa “Ini bukan aku! Ini bukan yang aku
inginkan. Bukan tulisan semacam ini yang aku inginkan orang lain membacanya
dariku!” Setiap kali aku menulis, pikiran-pikiran semacam itu selalu
berkecamuk dan merongrong pikiran dan batinku. Aku ingin sekali berhenti saat
ini juga. Aku ingin sekali menutup semua sumber internet yang menunjukkan semua
bahan tulisan semacam itu. Sudah cukup! Aku tidak mau lagi!
Seharusnya aku lebih banyak bersyukur lagi. Aku mengambil pekerjaan ini
sebenarnya karena ingin membuat waktu pagi hariku lebih produktif dengan
menulis dan mendapatkan bayaran yang lumayan. Memang kegiatan menulis ini
membuatku sibuk di pagi hari. Tetapi aku sadar, ini tidak sesuai denganku.
Apalah artinya sibuk jika dirimu tidak menikmati apa yang kamu lakukan. Sekeren
apapun pekerjaan jika kamu tidak bisa menikmati setiap momennya, itu hanya akan
menjadi beban.
Selain itu, pekerjaan ini menyita waktuku untuk mempersiapkan diriku
mengajar di sore hari. Persiapanku jadi kurang matang hingga membuatku
keteteran saat harus berhadapan dengan siswa. Ini sudah menjadi tanda bagiku
untuk menghentikannya. It is not right one for me.
Aku menyerah dengan ini. Aku tidak akan menyesal. Aku sudah berpikir
baik-baik untuk berhenti. Allah SWT pasti sudah mengatur yang terbaik untukku. Jika
memang ini bukan yang terbaik, pasti Dia telah menyiapkan yang jauh lebih baik.
J Bismillah Izza... berusalah yang terbaik.
Ditulis setelah penulis hampir gila gara-gara artikel aneh cara mengikat pria dan membuat tubuh berotot :(
iya sih, kalo hal yang kita jalani gak sesuai dengan passion kita malah jadi beban. daripada terus2an makan hati, mending mengambil satu langkah bijak. tapi sudah di pikirkan matang2. good mbak. terus semangat pasti ada jalan :)
ReplyDelete@Fathur Rahman : Alhamdulillah ternyata ini memang bukan yang terbaik. Rasanya damai dan bebas banget setelah memutuskan untuk berhenti. Juga bisa lebih fokus sama ngajar. Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya ya :D
Delete