Malang, 28
November 2013
Pada titik dimana aku berada saat ini, semua terasa seperti titik balik.
Dengan resminya aku berstatus sebagai mahasiswa semester akhir, segala yang
pernah aku alami di Kota Malang teringat kembali. Dan saat aku menyadari hal itu,
aku terpikir “Gak terasa ya sudah mau
lulus. Padahal baru kemarin rasanya OSPEK.” Well, sekarang aku merasakan
apa yang sering diceritakan orang tua dan kakak-kakakku saat mereka bercerita
mengenai masa-masa kuliah mereka,“Kuliah
itu gak kerasa, eh ternyata udah mau lulus”. Yah... sebentar lagi aku akan
mengucapkan “Selamat Tinggal Bangku
Kuliah S1! Selamat datang di dunia nyata!” Namun sebelum mengucapkan
kalimat itu, masih ada satu kewajiban “sakral” yang harus aku penuhi sebagai
mahasiswa semester tua. Apalagi kalau bukan SKRIPSI! Yeah..thesis is the holy book that must be finished!
Garapen skripsimu mbloo ben ndang lulus oen.. haha Source: http://sd.keepcalm-o-matic.co.uk/i/garap-skripsi-ben-ndang-lulus.png |
Overall, proses pengerjaan skripsi-ku alhamdulillah dilancarkan. Bimbingan
dengan kedua Ibu dosen pembimbing juga lancar walau harus sering kena PHP. Ya
wajarlah kan mereka juga sibuk. Aku maklum kok, tapi rada yah mangkel hehe.
Walau lancar sayangnya sampai sekarang aku masih belum seminar proposal. Haha
sedih rasanya, target sempro bulan November-ku tak menjadi kenyataan. Tapi mau
bagaimana lagi? Memang belum waktunya ternyata.
Semoga awal Desember bisa sempro.. amin.
Bicara hambatan dalam skripsiku, jelas ada. Hambatannya mulai dari diri
sendiri, keadaan, dan dosen pembimbing. Yang paling berpengaruh itu sebenarnya
dari diriku sendiri. Kadang males banget mau buka Microsoft Word buat nulis dan
edit tulisanku. Kadang semangat banget tapi ternyata apa yang aku tulis kacau
balau gak tahu bahas apa. Kadang udah lancar nulis, tapi di tengah-tengah stuck
kehabisan ide. Selesai baca tulisan sendiri, eh langsung down gara-gara apa
yang aku tulis gak nyambung blas sama teori. Haha ruwet ya? Nggak kok
sebenarnya. Akunya aja yang kayak gitu. Untungnya, aku bisa mengatasi itu
semua. Dan sosok Bapak dan Ibulah yang selalu buatku semangat tuk menyelesaikan
skripsiku. Setiap kali bicara lewat telepon, mereka berdua selalu memberi
semangat dan doa agar pengerjaan skripsiku dilancarkan. Walau kadang rada bikin
depresi begitu ditanya, Sudah sampai bab
3 sama 4?. I’m so sorry Dad.... Baru bab 2 ini. Huhu L
Keadaan juga bener-bener jadi faktor signifkan. Pernah aku stres sehabis lihat sempronya temanku sesama mahasiswa literature. Aku baru sadar
setelah lihat dia sempro kalau ternyata aku tidak mencantumkan beberapa teori
penting terkait apa yang akan aku bahas. Dan dilema muncul saat aku tidak bisa
menambahkan teori karena draft proposalku sudah disetujui untuk sempro oleh
pembimbing pertama. Oke, gak mungkin aku bongkar draft proposal yang sudah
di-ACC dan bimbingan lagi. That will waste my time so much! Belum lagi
bimbingan sama pembimbing duaku yang ternyata tipikal dosen yang sangat amat
teliti. Grammar yang aku kira benar ternyata salah. Pasti akan ada banyak
revisi nantinya. Bisa-bisa tahun depan aku baru sempro. Oh No! That’s a bad
news!
Nah, saat mengalami hal seperti ini, aku lebih banyak ibadah dan sabar. Aku
minta ke Allah supaya kekurangan dalam skripsiku tidak membawaku ke masalah
yang lebih besar. Sabar dan positif thinking juga aku tingkatkan. Mungkin ini
bisa menjadi clue apa-apa saja yang kurang di draftku sehingga setelah sempro
bisa aku perbaiki. Aku juga berpikiran mungkin ini yang akan ditanyakan
pembimbingku nanti sehingga aku bisa siap-siap tuk menjawab dengan jawaban
terbaik. Yah semacam itulah. Alhamdulillah cara-cara ini mengobati.
Kalau hambatan dari dosen pembimbing sih sebenarnya hal umum. Namanya juga
dosen pastinyalah sibuk. Diajak janjian ketemuan itu sulit banget karena
kesibukan mereka. Keluar kotalah, ngajarlah, lagi bimbingan sama mahasiswa
lainlah ada saja kegiatan yang buat mahasiswanya yah sedih karena tak bisa bimbingan. Sudah di-SMS sekian banyaknya buat
ngajak ketemuan, eh gak ada yang dibales. Padahal sudah ditunggu di depan ruang
dosen berjam-jam lamanya. Ternyata sang dosen pembimbing tidak datang. Begitu
ketemu setelah menunggu sekian lama, eh ternyata pas bimbingan banyak tulisan
yang dicoret dan disuruh ganti. Sedih kan?
Kalau menangani hambatan ini sebenarnya perlu tenaga ekstra. Stok sabar dan
ikhlas itu kudu harus unlimited. Waktu aku ngalamin hal di atas tapi ya enggak
segitu parahnya sih, aku ya berusaha sabar mantengin handphone nunggu balesan
SMS dari dospem. Rela dan ikhlas duduk nelongso di depan ruang dosen berjam-jam
demi ketemu beliau. Rela pasang muka tebel waktu ngejar dosen buat diajak
janjian. Ikhlas waktu dapet jawaban bimbingannya ditunda minggu depan karena
draftku belum dibaca dan diperiksa. Terima aja, waktu diduain sama mahasiswa
hibah skripsi. Sabar terima banyak coretan. Pokoknya, harus jadi orang yang
bener-bener enggak egois. Tapi ya terlalu
terima keadaan juga enggak bagus. Nanti skripsinya enggak kelar. Maka dari itu,
komunikasi antara mahasiswa dengan dospem menjadi penting. Kita bilang aja
dengan sopan kalau kita pengen skripsinya segera diseminarkan. Ngomongnya yang
sopan dan tidak menyinggung, agar sang dospem mengerti apa yang kita mau.
Kadang ada lho dospem yang justru tersinggung waktu dibilangin begitu.
Alhamdulillah, kedua dospem-ku bisa diajak bekerja sama dengan baik. Aku
bersyukur beliau masih bisa sering meluangkan waktu tuk bertemu denganku walau
hanya 10 menit. Yah..semoga kedepannya bisa lebih baik lagi sehingga bisa
segera selesai skripsi ini. Amin...
Harus semangat nih ngerjain Skripsi karena masih ada banyak impian yang
ingin aku wujudkan setelah lulus S1. Salah satunya adalah melanjutkan ke
jenjang S2 di luar negeri. Aku tidak tahu apakah jalanku nantinya akan mudah
atau berbatu. Tetapi, aku percaya Allah selalu bersamaku dan memberiku yang
terbaik dalam hidup. Aku yakin,
InsyaAllah bisa.
Oh iya, para pembaca Mind BoX aku minta doanya ya supaya aku bisa segera
sempro. Aku pengen awal bulan Desember, aku bisa maju sempro. Aku ingin segera
menyelesaikan semua ini agar tidak ada beban lagi. Masih ada bab 3 dan 4 yang
harus aku selesaikan. Dan aku tak ingin menundanya. Mohon doanya ya. Buat
pembaca yang juga mahasiswa akhir aku juga mendoakan kalian agar skripsi atau
tugas akhir kalian dilancarkan. Semoga kalian bisa lulus tepat waktu. Amin.... J
Hall of Fame kamarku yang selalu penuh sama kertas motivasi :D |
Hehehe, semangat yang lagi skripsi, semoga lancar! Nanti di dunia kerja, tekanan kerja bakal lebih besar dari skripsi lho. Jadi, semoga skripsimu lancar dan bisa lulus tidak terlampau lama (nanti kalau kelamaan akreditasi prodimu jadi turun).
ReplyDelete@wihikan mawi wijna : amin amin...terima kasih atas doanya ya. Iya nih pasti dunia kerja jauh lebih "wah" timbang dunia kuliah, bismillah ae wes hehe. Nah supaya akreditasi prodi enggak turun itulah, angkatan saya dikebut nggarap skripsi sama pihak kampus. Moga saja semua lancar.. amin...
Delete