Malang, 14 September 2013
Banyak yang bilang kalau ingin maju kita harus
melupakan apa yang sudah berlalu. Tetapi, apakah semudah itu melupakan masa
lalu? Apalagi masa lalu yang kelam. Apakah “seenteng” mengatakannya?
Bagiku, melupakan masa lalu merupakan hal yang
sulit. Apalagi melupakan rasa sakit batin, rasanya seperti malaria. Kadang bisa
hilang, kadang ingatan itu datang lagi. Menghujam perasaan tanpa peduli kondisi
kita saat itu. Ketika sudah berusaha untuk lupa, ada saja hal-hal yang membuat
kita ingat lagi. Yah bisa ku bilang ini adalah dilema yang menyesakkan.
Mungkin memang kenangan itu tak bisa
benar-benar aku hilangkan dari ingatan secara total. Menghilangkan setengah pun
sulit ku rasa. Tapi, bukan berarti ini pertanda yang buruk. Ada cara lain yang
bisa aku lakukan supaya rasa sakit masa lalu itu tidak mengganggu upayaku
menyongsong masa depan. Aku sudah mengalaminya. Dan aku berusaha supaya
“mereka” tidak menggangguku walaupun mereka sering menghantuiku.
Aku selalu berusaha menganggap kenangan pahit
itu sebagai pelajaran. Aku tahu aku pernah merasa sakit karenanya, maka dari itu
aku harus belajar supaya tidak merasakan sakit yang sama untuk kedua kalinya di
masa kini dan depan. Sulit rasanya pada awal aku berpikir seperti ini. Meyakinkan diri
sendiri untuk menganggap kenangan buruk sebagai pelajaran tidak semudah itu
bagiku. Yang ada justru aku semakin terpuruk. Tetapi, saat aku berhasil aku
merasa aku menjadi pribadi yang lebih baik. Hatiku kuat. Mentalku tak lemah.
Aku jadi lebih berani untuk menghadapi apapun karena aku tahu aku tak akan
jatuh ke lubang yang sama.
Menggapai impian juga menjadi caraku tuk bisa
maju meninggalkan kenangan buruk. Aku punya segudang mimpi. Dan semua mimpi itu
hanya kan sekedar menjadi fantasi jika aku hanya diam dan terpuruk karena
kenangan lalu. Jika aku punya waktu untuk terpuruk bukankah aku punya lebih
banyak waktu tuk berusaha mewujudkan mimpi-mimpiku? Aku ingin menang lomba
menulis. Aku ingin menyelesaikan skripsiku tahun ini. Aku ingin keliling dunia.
Aku ingin jadi juara Kendo. Aku ingin menerbitkan novelku. Aku ingin lekas
menyelesaikan S1. Aku ingin segera memiliki penghasilan sendiri. Semuanya bisa
aku wujudkan dengan usaha dan doaku pada Allah. Bukan dengan tangisan dan
keterpurukan yang sia-sia.
Bencilah kenangan buruk itu dengan cara yang
positif. Aku membenci kenangan buruk itu, maka dari itu aku harus membuat
banyak kenangan indah yang tak akan menjadi penyesalanku di masa yang akan
datang. Aku membenci kenangan masa laluku, maka dari itu aku meninggalkannnya
untuk sesuatu yang lebih baik seperti berusaha menjadi yang terbaik di bidang
yang ku sukai. Aku membenci kenangan lamaku, maka dari itu aku tetap berusaha
maju, menatap masa depan tanpa menoleh ke belakang. Aku membencinya. Sangat
membencinya. Tetapi, aku tak terpuruk dan terjatuh karenanya.
Sulit bukan berarti tak mungkin! Masa lalu
sudah lewat. Walau sulit, lupakanlah ia meski dengan perlahan. Kenangan pahit
itu, jangan biarkan dia mengusik hidupmu. Hidup di dunia ini hanya sekali.
Hidupmu terlalu berharga untuk dihabiskan dalam jurang keterpurukan.
Bangkitlah! Majulah! Ciptakanlah kenangan indahmu! Gapailah mimpi-mimpi
terangmu! Semua menjadi mungkin, Jika kamu mau berusaha! Dan di dukung dengan
doa yang tulus dari hari. Aku tahu kamu bisa! Aku juga akan berusaha. J
No more past! No more Sad! (my handmade postcard) |
Ayo Izza Chan... kamu pasti bisa mewujudkan mimpimu. Aku bantu mendoakan :D
ReplyDelete"Terus cintai mimpimu dengan mewujudkannya" Saling doa ya... kurang lebih impian kita sama. Semoga selalu mendapat yang terbaik :D. Aamiin