Skip to main content

Rasanya Ngekos Bareng Temen Waktu Magang #KKN

Malang, 23 Agustus 2013

Hai pengunjung Mind BoX! Apa kabar kalian hari ini? Semoga kalian semua sehat selalu untuk menjalani hari! Setelah beberapa lamanya aku vakum dalam dunia blog, kemarin secara resmi telah aku deklarasikan bahwa aku kembali! Yeeiii.... Sudah ada banyak sekali cerita yang ingin aku bagikan di sini. Dan yang kali ini akan aku ceritakan adalah pengalamanku tinggal bersama teman-teman di kos selama magang di Bandara Juanda.

Bulan Juli 2013 lalu mungkin bulan yang penuh akan hal-hal baru dalam hidupku. Bagaimana tidak? Selama sebulan penuh aku menjalani kehidupan dengan berbagai kegiatan yang selama ini tidak pernah aku jalani sebelumnya. Yah semua itu sebenarnya hanya karena satu hal yaitu “magang”. Dan tempatku magang bersama ketiga temanku Mia, Ella, dan Ajeng adalah Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo. Namun sebelum bercerita tentang seperti apa pekerjaan dan pengalamanku di sana, aku mau cerita nih pengalaman indekosku yang manis, asem, asin seperti permen nano-nano.

Selama magang, aku dan teman-teman tinggal bersama di sebuah rumah kos yang terletak di jalan Sedati Agung II. Lokasinya berdekatan dengan Bandara Juanda. Oke karena aku sudah terbiasa menjadi anak kos di Malang ku pikir aku akan baik-baik saja. Tapi, ternyata tidak! Ngekos di sana adalah hal yang sungguh di luar dugaanku. Hawanya oengkeb. Airnya butek dan kamar mandi harus dikuras 2 hari sekali. Susah cari makanan kalau tidak keluar naik motor. Rasa makanannya aneh. Akses kemana-mana sulit. Dan apa-apa harganya mahal! Oh maaf jika aku banyak mengeluh, tetapi itulah kenyataan.

Dibalik keluhan tentu ada hikmah. Yah, selama menjadi anak kos di Sidoarjo aku mungkin baru merasakan seperti apa kebersamaan anak kos. Selama di sana aku tinggal dalam satu kamar bersama Mia dan itu pengalaman pertamaku. Awalnya aku sekamar dengan Ella, tetapi karena ada insiden banyak laba-laba di kamar Mia dan Ajeng, akhirnya Mia yang phobia laba-laba pindah ke kamarku dan Ella pindah ke kamarnya Ajeng. Oh iya tidak hanya kami berempat kok yang tinggal di sana. Novika dan Wanda teman sekampusku yang juga magang di Juanda, juga ngekos di rumah yang sama. Dan kami berenam menjadi penghuni paling ribut. Kami makan bersama, nonton bersama, tertawa bersama, jalan bersama, tetapi tidak untuk mandi bersama. Teman-teman biasa nongkrong di kamarku yang memang ukurannya jauh lebih besar dari kamar teman-teman. Dan di sanalah segala tertawaan kami pecah. Tak hanya tawa, keluhan akan tempat kos dan kerinduan akan kampung halaman juga terurai.

Ada saja pengalaman-pengalaman baru yang aku dan mereka alami selama tinggal bersama. Pernah suatu ketika aku diajak Mia berkunjung ke rumah keluarganya di Sidoarjo. Pernah juga aku dan Ella ketakutan setelah berhadapan dengan orang tua Mia yang nesu karena waktu itu Mia tidak ada saat Bapak dan Ibunya datang untuk menemuinya. Jalan-jalan bareng ke sebuah Mall di Surabaya sampai larut malam. Pernah saling marah dan ngambek karena beberapa hal. Sering bikin heboh kosan dengan candaan dan tertawaan. Nano-nano dah pokoknya.

Sumber foto http://www.connecttherapy.com/wp-content/uploads/2009/07/working_together.jpg

Menyenangkan sekali berada di tempat di mana teman-teman berada. Namun, ada saja ternyata sesuatu yang tidak menyenangkan. Bagiku yang memang lebih banyak menghabiskan waktu untuk diri sendiri dibandingkan untuk berinteraksi dengan orang lain, berada di tengah-tengah teman-teman menyita waktku untuk melakukan yang ku sukai. Aku sangat suka menulis di buku dan di laptop, nah kegiatan itu tak bisa sering-sering aku lakukan selama di sana karena yah aku merasa tak memiliki ruang tuk sendiri. Selain itu, aku kurang bisa berinteraksi dengan baik jika membicarakan hal-hal yang aku tak paham sama sekali seperti soal pasangan, asmara, dan antek-anteknya. Jadi, jika teman-teman mulai membicarakan hal itu aku seringnya diam saja dan kembali ke kamar. Lain lagi nih, aku tipe orang yang tidak suka direpotkan jadi kalau ada teman-teman yang seringnya nitip makanan padaku dengan jumlah yang banyak yang padahal bisa mereka beli sendiri, aku sering sekali pasang muka masam dan tak mau mengajak mereka bicara. Dan imbas dari sikapku yang dingin itu ternyata membuat mereka sungkan padaku. Mereka selalu berkata maaf dan terima kasih jika masuk ke kamarku atau meminjam barang. Aku tak menyangka sikapku akan berbuah seperti itu. Aku jadi merasa bersalah nih pada akhirnya....


Ya sudahlah, semua sudah berlalu dan sekarang hanya menjadi kenangan indah dalam memori. Aku merasa bersyukur bisa memiliki pengalaman tinggal bersama yang manis, asam, pahit begitu. Kapan lagi bisa seperti itu? Apalagi sekarang aku sudah sah menyandang status mahasiswa semester tua! InsyaAllah setahun lagi aku sudah memegang toga dan membawa pulang ijazah. Tak terasa waktu semakin jauh meninggalkanku. Setidaknya, pengalaman itu membawa arti tersendiri dan tentunya hikmah yang berguna di hari nanti. Semoga saja....

Comments

What's Popular Here?

Contoh Surat Lamaran Menjadi Asisten Dosen Berbahasa Inggris

For you who still get confuse in writing application letter for being lecturer assistant, this post will help you to write it. This is kind of application letter in English. Actually, there are some versions of the letter patterns. This one is the example that I got from my senior. You can use it. You may also revise it as you need. Good Luck with your application! Izzatur Rahmaniyah Jl. Gunung Antah Beranta No.99 Fiore Island +6281 XXX XXX XXX XX_XXl@yahoo.co.id October 30 th , 2012 Mrs. Erza Scarlet Lecturer of English Program Department of Language and Literature Faculty of Culture Studies Dear Madam, I am very much interested in the open recruitment on Faculty of Culture Studies that you are looking for some Assistants Lecture with requirements; GPA > 3.00, minimum in fifth semester, curriculum vitae, and letter of recommendation. I am a student of 5th semester with GPA X,XX. I am very self motivated, have willing to learn new things and work ha...

Ceritaku di Bandara Juanda #KKN

Malang, 24 Agustus 2013 Mungkin apa yang aku ceritakan di sini menjadi pengalamanku yang pertama dan terakhir. Sebulan lamanya aku berada di tempat itu. Selama itu pula banyak hal-hal baru yang ku hadapi. Ya, pengalaman KKN atau bisa dibilang pengalaman magangku di Bandar Udara Internasional Juanda menjadi satu kenangan tak terlupakan yang ku alami tahun ini. Siapa yang menyangka mendapat kesempatan magang di Bandara Juanda akan membuka mataku seperti apa dunia lain itu. Hari Senin tanggal 01 Juli 2013, secara resmi aku telah masuk ke dunia kerja bersama dengan teman-temanku yang lain. Gedung Angkasa Pura I Bandara Juanda menjadi saksi bisu perjuangan kami menyelesaikan mata kuliah KKN. Awalnya nervous saat berada di gedung itu untuk pertama kalinya. Takut jika aku akan melakukan kesalahan di hari pertama. Tetapi saat berada di sana, takjub juga rasanya. Hari itu untuk pertama kalinya aku melihat deretan-deretan pesawat besar yang parkir di gedung AOB. Yea,,,that was my first ...

Sikap Positif Demi Pendidikan Bangsa Indonesia (Esai Karangan Izza)

Assalamualaikum pembaca sekalian. Lama ya gak corat-coret di sini,,,hehe. Kali ini aku mau sharing beberapa tulisanku. Salah satunya esai ini. Tujuan posting ini sih karena ibadah. Maksudnya bagi-bagi ilmu buat dimanfaatkan khalayak umum. Esai ini sempat menempati ranking 23 di salah satu kompetisi esai tingkat nasional yang diselenggarakan di Surabaya. Ini masih amatir banget buatnya. Tapi ketimbang membusuk di hardisk laptop mendingan dijadikan referensi aja ya kan? Kalian boleh copy paste esai ini.. ASAL! mencantumkan nama penulis dan sumbernya. Say NO to Plagiarism! Sikap Positif Demi Pendidikan Bangsa Indonesia Polemik pendidikan di Indonesia bukanlah hal yang sederhana. Ada begitu banyak permasalahan pendidikan di negeri ini yang membutuhkan penyelesaian. Permasalahan tersebut tidak hanya berupa permasalahan anggaran pendidikan namun juga merambah ke peraturan perundang-undangan mengenai pendidikan dan sistem pendidikan. Penyebab dari permasalahan yang muncul pun bermacam...