Malang, 01 Mei 2013
Aku bermimpi. Bukan ini bukan impian, melainkan gambaran
yang aku lihat saat aku terlelap. Aku berada di sebuah lorong sempit. Dinding
lembab, berlumut, nan gelap berada di sisi kiri dan kananku. Ada sebuah tangga
besi berkarat berada tegak di depanku. Entah itu benar-benar sebuah tangga atau
bukan. Sejauh yang ku ingat itu adalah tangga. Kain-kain kecil berwarna-warni
melambai-lambai di tangga tersebut. Kain tersebut tertata rapi bagaikan jemuran
di selusur besi yang berkorosi.
Aku berusaha menggapai salah satu kain paling lebar dan
berada di tengah. Aku mencoba untuk menaiki tangga yang kecil dan telihat rapuh
itu untuk yang pertama. Namun, aku gagal! Entah kenapa rasanya sulit sekali
menaikinya dengan berat tubuhku yang sangat terasa. Aku mencobanya tuk yang
kedua kali. Aku sudah sekuat tenaga berusaha tuk memijakkan kakiku di tangga.
Aku gagal lagi. Berat! Berat sekali rasanya tuk membawa tubuh ini naik ke atas
dan menggapai kain yang ku inginkan. Aku pun berhenti dan memandangi kain yang
cantik itu. Kain itu sungguh sangat bagus dan aku ingin memilikinya. Tetapi
entah mengapa sulit sekali tuk mendapatkannya bahkan menggapainya saja terasa
tak mungkin. Dalam hati aku bertanya “Mengapa
aku tak bisa menggapainya?” Tak
lama ku dengar suara. Suara yang terdengar seperti suaraku sendiri. Suara itu
menjawab pertanyaanku, “Belum waktunya
buat kamu mendapatkannya.”
Belum waktunya?
Apa maksudnya? Aku semakin bertanya-tanya mendengar jawaban yang ku pikir bukan
jawaban yang tepat. Hingga ku terbangun dari dunia mimpi, kebingunganku masih
menghantuiku. Apa maksud dari belum waktunya? Apa aku harus menunggu? Sampai
kapan?
Untuk saat ini aku
percaya bahwa ia mengatakan belum waktunya karena aku belum berusaha tuk
menggapainya. Aku belum bisa karena aku belum berjuang. Aku yakin jika aku
berusaha maka waktu bagiku tuk bisa menggapai apa yang ku mau kan datang. Aku
yakin itu!
Bulan Mei. Bulan
kelima dari kedua belas bulan. Mimpi pertama di bulan Mei entah kenapa teringat
sangat jelas di ingatanku. Entah ini pertanda apa. Sepertinya aku harus bersiap
akan sesuatu. Apapun itu.
Comments
Post a Comment