Kamis,
07 Maret 2013
Tepat
di hari Kamis pukul 9 pagi, aku menunggu travel menuju ke Solo di depan
Alfamart. Awalnya aku sendiri namun kemudian aku ditemani oleh teman
sekampusku, Linda yang rupanya sedang menunggu temannya. Selama mengobrol
dengan Linda, rasanya plong sekali karena aku memiliki partner untuk diajak
bicara. Namun saat Linda pergi, saat itu lah perasaanku rada was-was mengingat
ini yang pertama. Kepergian perdanaku ke Solo demi mengejar prestasi.
Selepas
Linda pergi aku masih menunggu. Seorang bapak-bapak usia 40-an berbaju
kotak-kotak yang membawa sebuah gas lpg 12 kg datang dari angkot dan
menghampiriku. Dia memintaku mengirimkan sms untuk anaknya. Awalnya aku agak
bingung karena Bapak itu menggunakan bahasa Jawa. Setelah mengerti akhirnya aku
menyanggupi permintaan Bapak itu. Orangnya ramah sekali ternyata. Setelah
mengucap terima kasih ia pun berlalu meninggalkanku.
Travelku datang sekitar pukul 09.30, telat 30 menit dari
janji. Di dalam travel sudah ada seorang ibu-ibu berjilbab yang sangat ramah
dan teman yang asyik diajak mengobrol. Ibu yang berasal dari Solo itu bercerita
berbagai hal tentang keluarganya yang berada di Solo. Teman mengobrol seperti
Ibu itulah yang buatku merasa tak kesepian selama perjalanan berjam-jam.
Setelah menjemput satu penumpang lagi, travel pun melaju menuju Solo melewati
kota Batu.
Excited,
senang, khawatir, dan harap-harap cemas mewarnai hatiku saat perjalanan
pertamaku sendiri menuju Solo dimulai. Namun, keindahan alam dan hutan pinus
kota Batu yang tak pernah buatku jemu sedikit banyak menghapus rasa gelisah. Aku
berkhayal akan betapa menyenangkannya bermain di hutan pinus bersama temanku.
Berlari dan merasakan segarnya udara hutan bersama berdua. Khayalan dan impian
yang semoga tak terlalu tinggi.
Perjalanan menuju ke Solo membuatku mabuk. Aku lemas
sekali selama setengah perjalanan. Medan yang berkelok-kelok ditambah dengan
suhu di dalam travel yang tidak terlalu nyaman penyebabnya. Aku tak bisa
menikmati perjalanan melewati berbagai kota di Jawa Timur. Padahal ini pertama
buatku melewati kota Nganjuk, Madiun, dan kota-kota lainnya. Agak menyesal juga
aku melewatkan pemandangan kota karena mabuk kendaraan.
Sampai
di Madiun aku bisa bernapas lega. Sholat dzuhur ditambah makan siang buat
energiku naik. Mabukku hilang dan perjalanan ke Solo menjadi menyenangkan. Aku
bisa menikmati pemandangan indah sawah, rel kereta, pepohonan, jembatan, dan
rumah dengan ceria. Mataku tak bisa lepas memandangi ke luar jendela sepanjang
sisa perjalanan. Tak terasa, aku pun sampai di depan gerbang UNS dengan selamat
dan sehat tepat pukul 17.30 WIB.
![]() |
Gerbang Depan Universitas Sebelas Maret Surakarta Kamis sore, 07/03/2013 |
![]() |
Momen di gerbang depan UNS Kamis, 07/03/2013 |
Ku
perhatikan gerbang depan UNS yang terlihat unik dan jalan yang tak ramai. Aku
menunggu jemputan yang kan membawaku menuju ke penginapan. Lega rasanya sudah
sampai. Tak lama jemputan dari seorang gadis bernama Mayang datang dan membawaku
melewati kampus UNS yang asri dan rindang. Kami pun sampai di asrama yang
letaknya cukup jauh dari kampus. Asrama mahasiswa yang terlihat megah namun tak
bernyawa, di situlah aku kan bermalam.
Bertemu
dengan orang-orang yang tak pernah terbayangkan adalah kejutan yang aku
dapatkan sesampaiku di Solo. Tria dari Universitas Tadulako adalah teman baruku
dari Pulau Sulawesi. Gadis yang seangkatan denganku ini pribadi yang baik hati
dan ramah. Kami bisa akrab dengan cepat dan mudah walaupun kami berasal dari
suku dan pulau yang berbeda. Dia berkata padaku bahwa ini kali pertama baginya
menginjak tanah Jawa. Wow! Pasti terkesan sekali rasanya! Excited sekali
rasanya bertukar pikiran dengan Tria.
Selain
Tria, aku juga berkenalan dengan teman-teman baruku yang baik dan cerdas dari
berbagai universitas dan daerah. Teman-teman panitia dari UNS juga ramah dan
bahasanya halus sekali. Kami berkenalan saat TM pukul 8 malam. Saat TM itulah
pengundian nomor urut presentasi diadakan. Dan voila! Aku mendapat giliran pertama
sesuai tepat dengan firasatku.
Malam
makin larut dan aku merasa lelah sekali. Aku merebahkan tubuhku berusaha untuk
tidur walau perasaan was-was mendera hatiku. Malam jumat di asrama yang asing
buatku merasa gelisah belum lagi keesokan harinya aku giliran pertama tampil.
Alhamdulillah, gelisahku hilang saat Hani teman baruku dari UGM Jogja datang
dan tinggal di kamar yang sama denganku. Syukurlah...
![]() |
Langit Senja Kota Solo dari beranda asrama mahasiswa UNS. |
![]() |
Langit Jingga di Kala Senja Bumi Solo |
itu sunsetnya keren. :')
ReplyDeleteterima kasih sudah berkunjung. Kalau lihat langsung justru lebih keren lagi, langitnya seperti terbakar. Ini motretny pake kamera handphone, jadi hasilnya kurang maksimal. :D
Deleteterima kasih, saya senang juga bisa punya teman kayak za,,,
ReplyDeletekalau di ingat-ingat lagi,,, ternyata jauh juga ya solowesi (sulawesi-solo) hehe... tapi lega, bisa ketemu teman-teman yang hebat seperti kalian
iya, pengalaman menyenangkan yang tak akan terlupa. Memang agak disayangkan karena cuma sebentar pertemuan kita. Tetapi, bukan berarti kita tak kan bertemu lagi bukan? Semoga kita bisa ketemu muka lagi di ajang kompetisi menulis lagi ya... Amin! :D
Deleteaamiiin,,,
ReplyDelete