Skip to main content

Child's Memories of Rain


Negara, 01 Februari 2013

          Sewaktu hujan turun di kota ini, aku teringat akan banyak hal yang telah lama sekali berlalu. Satu per satu kenangan tersebut muncul saat aku melihat tiap-tiap pemandangan khas saat hujan. Jangan mengira ini adalah kenangan-kenangan romantis kisah cinta remaja sekolah. Kenangan ini adalah memori indah sewaktu aku kecil dimana kegembiraan selalu menyertaiku saat hujan turun.
          Di pojok sebelah barat rumah ada sebuah saluran yang selalu dipenuhi air saat hujan deras turun. Berliter-liter air hujan yang terkumpul di saluran tersebut jatuh bagaikan air terjun. Aku masih ingat bagaimana senangnya aku, adikku, beserta teman-teman saat kami membasahi diri dengan air yang jatuh dari saluran itu. Kami tertawa. Kami saling bergantian membasahi diri. Kami mencari wadah plastik bekas makanan maupun minuman untuk dipenuhi dengan air hujan dari “pancuran” tersebut. Kami bersama-sama menerima bentakan dari Ayahku yang melarang kami berlama-lama bermain air hujan. Yang paling konyol adalah kami keramas dengan air hujan dari saluran itu. Senang dan geli rasanya mengingat kejadian itu saat aku memandangi saluran air yang masih sama mengalirkan air hujan dari genting rumahku dan rumah nenekku. Namun, sepi rasanya ketika melihat tak ada lagi anak kecil yang bermain air seperti dulu saat hujan turun kali ini. Aku? Walaupun aku ingin sekali bermain air hujan, usiaku sudah terlalu tua untuk itu. Yang bisa aku lakukan hanya memandangi hujan dari teras rumahku dan mengingat kenangan lucu waktu itu.

Foto dari sini
          Aku ingat bagaimana senangnya aku saat membuat benteng pertahanan dari tanah basah saat hujan. Tepat di depan rumah, di sebelah jalan beraspal aku selalu berlomba-lomba dengan adikku dan teman-temanku membangun pagar atau benteng pertahanan yang terbuat dari tanah basah. Aku geli saat teringat bagaimana kami saling bersaing menciptakan gundukan demi gundukan tanah yang pada akhirnya harus kami hancurkan sendiri karena perintah dari Ibu kami. Jujur saja penghancuran itu membuatku sangat sedih. Tapi mau bagaimana lagi, air hujan tak akan mengalir ke sungai jika kami menghalanginya dengan pagar ciptaan kami. Sudah bertahun-tahun sejak saat itu dan kini aku tak melihat satu anak kecilpun yang membangun pagar tanah basah seperti yang aku lakukan dulu. Hanya ada aliran air hujan yang mengalir dengan lancarnya tanpa halangan apapun. Aku? Walaupun aku ingin sekali bermain tanah seperti dulu, tetapi aku terlalu gengsi untuk melakukannya. Yang bisa aku lakukan hanya termangu melihat sepinya halaman rumahku tanpa anak-anak yang bermain tanah.
          Ada yang suka melarung daun dan berbagai benda lainnya ke selokan saat air hujan mengalir dengan derasnya? Aku selalu melakukan itu saat hujan deras. Saat selokan depan rumahku penuh dengan air yang mengalirkan air hujan bercampurkan tanah dan dedaunan, aku selalu melarungkan perahu daun dan bunga buatanku. Terkadang perahuku tersangkut sampah dedaunan yang menumpuk. Aku harus berusaha untuk menyingkirkan sampah-sampah daun tersebut demi kelancaran pelayaran perahuku. Tangan dan kakiku memang kecil tetapi dengan usaha susah payah aku berhasil menyingkirkan sampah yang menjadi penghalang. Aku pun sering mengikuti pelayaran perahuku menuju ke tujuan pelayaran terbesar yaitu sungai kecil yang berada di sebelah timur rumahku. Ibaratnya selokan depan rumahku adalah sungai dan sungai kecil dekat rumahku adalah lautnya. Aku sangat senang melarung perahu daun. Tak tahu kenapa, seru saja ketika melihat daun yang mengambang di atas air yang mengalir. Mungkin bukan cuma aku saja yang merasakan hal itu. Banyak anak-anak kecil lain melakukan hal yang sama. Kami tertawa saat salah satu perahu tersangkut. Kami saling mengikuti perahu masing-masing sampai mengalir ke sungai kecil. Terkadang ada yang iseng melempari perahu dengan batu supaya perahu tenggelam. Ah, kapan lagi yang merasakan hal seperti itu? Hujan kali ini? Aku ingin sekali melakukan hal yang sama. Tetapi, sepi sekali rasanya jika sendiri.
          Aku pernah berharap untuk tak pernah menjadi dewasa. Sampai sekarang sepertinya harapan tersebut masih aku pegang. Aku tak ingin jadi dewasa karena jika aku menjadi dewasa pastinya aku tak bisa menikmati saat hujan turun seperti saat aku masih kecil. Bermain air yang turun dari langit tanpa membawa beban apapun. Tertawa lepas bersama kawan-kawan saat kami saling memercikkan air. Berlari-lari riang di jalan yang sepi dan basah tanpa takut tertabrak motor dan mobil. Aku rindu sekali dengan masa-masa itu. Aku ingin merasakannya kembali. I really want to have the same experiences. Namun, waktu terus berjalan dan usiaku semakin bertambah angkanya. Walaupun aku tak ingin aku akan tetap menjadi dewasa dan tak bisa kembali ke masa-masa itu. Sedih memang. Tapi, aku tak punya pilihan lain.
          Lalu apa? Apa aku menyesal menjadi dewasa dan tak bisa merasakan pengalaman hujan masa kecil lagi? Jawabanku tidak! Justru aku bersyukur menjadi dewasa. Aku bersyukur karena di saat dewasa aku memiliki memori masa kecil yang ternyata sangat indah ketika aku ingat. Aku bersyukur menjadi dewasa karena di masa inilah aku sadar betapa bahagianya masa kecilku. Aku bersyukur menjadi dewasa saat ini karena aku sadar bahwa anak kecil jaman sekarang belum tentu bisa merasakan kesenangan bermain hujan seperti yang ku rasakan dulu.
          Kenangan masa kecilku dengan hujan memang hanya akan menjadi kenangan manis. Tetapi, setidaknya dari kenangan tersebut aku memiliki hal berharga yang mungkin akan menjadi kisah menarik yang bisa aku turunkan ke keturunanku kelak. Kenangan akan bagaimana kisah menarik selalu muncul saat hujan turun. Kenangan berharga yang tertinggal dari waktu yang telah aku lewati saat hujan turun di kota ini.
          Apa kalian memiliki kenangan hujan yang sedikit banyaknya mirip dengan apa yang tertulis di dini? Jika iya, syukurilah. Karena saat-saat menyenangkan itu tak akan kembali terulang, Saat kalian teringat, maka kalian akan menyadari betapa menyenangkannya hidup seorang anak kecil yang bermandikan air hujan. Kenangan itu berharga teman.

Memory is precious thing that left from time that had passed.

Comments

  1. saya suka hujan, bagi saya setiap hujan membawa kenangan.
    nice post anyway.
    send my best regards for Bali. i love that isaln a lot. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. @riesna : Salam Hangat dari Izza di Pulau Bali untukmu Riesna. Terima kasih buat komentarmu yang sungguh buat saya termotivasi, Kalau ke Bali terutama ke kota Negara jangan sungkan mampir ke tempat saya ya. Terima kasih sudah berkunjung ke sini. :)

      Delete

Post a Comment

What's Popular Here?

Contoh Surat Lamaran Menjadi Asisten Dosen Berbahasa Inggris

For you who still get confuse in writing application letter for being lecturer assistant, this post will help you to write it. This is kind of application letter in English. Actually, there are some versions of the letter patterns. This one is the example that I got from my senior. You can use it. You may also revise it as you need. Good Luck with your application! Izzatur Rahmaniyah Jl. Gunung Antah Beranta No.99 Fiore Island +6281 XXX XXX XXX XX_XXl@yahoo.co.id October 30 th , 2012 Mrs. Erza Scarlet Lecturer of English Program Department of Language and Literature Faculty of Culture Studies Dear Madam, I am very much interested in the open recruitment on Faculty of Culture Studies that you are looking for some Assistants Lecture with requirements; GPA > 3.00, minimum in fifth semester, curriculum vitae, and letter of recommendation. I am a student of 5th semester with GPA X,XX. I am very self motivated, have willing to learn new things and work ha...

Ceritaku di Bandara Juanda #KKN

Malang, 24 Agustus 2013 Mungkin apa yang aku ceritakan di sini menjadi pengalamanku yang pertama dan terakhir. Sebulan lamanya aku berada di tempat itu. Selama itu pula banyak hal-hal baru yang ku hadapi. Ya, pengalaman KKN atau bisa dibilang pengalaman magangku di Bandar Udara Internasional Juanda menjadi satu kenangan tak terlupakan yang ku alami tahun ini. Siapa yang menyangka mendapat kesempatan magang di Bandara Juanda akan membuka mataku seperti apa dunia lain itu. Hari Senin tanggal 01 Juli 2013, secara resmi aku telah masuk ke dunia kerja bersama dengan teman-temanku yang lain. Gedung Angkasa Pura I Bandara Juanda menjadi saksi bisu perjuangan kami menyelesaikan mata kuliah KKN. Awalnya nervous saat berada di gedung itu untuk pertama kalinya. Takut jika aku akan melakukan kesalahan di hari pertama. Tetapi saat berada di sana, takjub juga rasanya. Hari itu untuk pertama kalinya aku melihat deretan-deretan pesawat besar yang parkir di gedung AOB. Yea,,,that was my first ...

Sikap Positif Demi Pendidikan Bangsa Indonesia (Esai Karangan Izza)

Assalamualaikum pembaca sekalian. Lama ya gak corat-coret di sini,,,hehe. Kali ini aku mau sharing beberapa tulisanku. Salah satunya esai ini. Tujuan posting ini sih karena ibadah. Maksudnya bagi-bagi ilmu buat dimanfaatkan khalayak umum. Esai ini sempat menempati ranking 23 di salah satu kompetisi esai tingkat nasional yang diselenggarakan di Surabaya. Ini masih amatir banget buatnya. Tapi ketimbang membusuk di hardisk laptop mendingan dijadikan referensi aja ya kan? Kalian boleh copy paste esai ini.. ASAL! mencantumkan nama penulis dan sumbernya. Say NO to Plagiarism! Sikap Positif Demi Pendidikan Bangsa Indonesia Polemik pendidikan di Indonesia bukanlah hal yang sederhana. Ada begitu banyak permasalahan pendidikan di negeri ini yang membutuhkan penyelesaian. Permasalahan tersebut tidak hanya berupa permasalahan anggaran pendidikan namun juga merambah ke peraturan perundang-undangan mengenai pendidikan dan sistem pendidikan. Penyebab dari permasalahan yang muncul pun bermacam...