Negara, 27 Januari 2013
3 hari ini aku bahagia tiada tara. KRS-ku yang penuh perjuangan dan air
mata selesai dengan sukses di hari Jumat. Aku bisa pulang ke kampung halaman
Negara-Bali di hari yang sama. Aku bisa bertemu kedua orang tuaku dan adikku
yang ganteng. Terlebih, aku bertemu dengan sahabat baikku yang tak kutemui
selama 4 bulan lamanya.
Hampir saja di liburan semester ini aku dan sahabatku tak dapat bertemu
akibat kesibukan kami masing-masing. Aku sibuk KRS-an di Malang dan dia harus
segera kembali ke Jogjakarta demi mengikuti pembinaan KKN. Tidak cuma perihal
ini, kami sudah sangat sering mengalami selipan liburan. Yang sering terjadi
adalah jika salah satu bisa pulang maka yang lain pasti tidak bisa pulang. Jika
yang lain pulang, maka yang satunya harus segera kembali ke kota perantauan.
Selalu saja ada yang begitu di tiap liburan semester. Kali ini pun hal ini
kembali terjadi.
Kutipan SMS dalam tulisan Untuk Bertemu Saja
B :“Za, aku
pulang kira-kira minggu paling lama. Pada saat itu, kira-kira maicihnya masih
ada gak?”
I (aku) : “Ya Allah, kamu ini musti pulang pas
aku mau balik ke Malang. InsyaAllah masih
yu L.”
Contoh konkrit
ketidakharmonisan waktu pertemuan kami kurang lebihnya seperti kutipan di atas.
Dan yang lebih parah, yang juga sempat buatku shock berat...
Kutipan SMS
I : “Aku di
Malang sekarang. Besok KRS-an. Jumat mungkin pulangnya.”
B : “Jumat
ya? Haha, berarti cuma sehari ketemu sama aku. Aku minggu sudah balik.”
Jleb! Rasanya
langit mau runtuh tepat di atas ubun-ubunku saat aku membaca pesan singkatnya
itu. Kenapa justru ia harus balik saat aku mau pulang? Aku tak habis pikir,
sebegitu tidak harmonisnya kah kami sampai ruang dan waktu tak membiarkan kami
tuk berjumpa? Akan jadi betapa sepinya liburanku di Bali tanpa ada sohib yang
menemani. Kecewa sudah jelas ku rasakan. Namun, aku harus kecewa pada siapa?
Siam yang buat waktuku tersita tak berguna? Repot sekali karena aku tak tahu
harus menyesal akibat pihak mana. Sedih? Perasaan ini yang buatku menangis
menahan emosi akibat siam yang buatku terjebak di Malang sehingga aku tak bisa
bertemu dengan temanku.
Namun,
sepertinya Allah SWT menjawab doaku untuk bertemu dengannya. Sabtu, 26 Januari
2013, aku bertemu dengan sosok sahabatku si cowok jangkung nan kurus di rumahku.
Cowok Taurus penggila game, anime, dan manga ini memberiku oleh-oleh 4 lembar
kartu pos bergambar pemandangan indah beberapa wilayah Indonesia. Sedangkan
hadiah dariku berupa keripik singkong maicih level 10 seharga Rp 18.000.
Rasanya seperti mimpi saat aku berjumpa lagi dengannya. Itu bukan mimpi. Yatto..aita
wa ne....
“Whatever things you gave me, your presence
is more than enough for me”
Banyak hal
yang kami lakukan bersama di pertemuan 2 hari ini. Mulai dari jalan-jalan naik
sepeda ke kota Negara, ritual makan es krim bersama, curhat-curhatan, minta
film dan anime, dan bla bla bla. Sudahlah akan jadi cerita yang amat merepotkan
jika diteruskan. Namun satu yang aku yakini, bagiku sahabatku ini sangatlah
berharga. Tak bisa diukur seberapa berharganya. Begitu banyak cerita yang
mungkin akan tercipta dari berjuta hal yang telah kami lewati bersama. Mungkin
akan menjadi list yang sangat panjang jika kami ingin menghitung persamaan dan
perbedaan kami berdua. Sudahlah, kami sahabat. Apakah pada akhirnya hanya akan
menjadi sahabat? Entah, hanya Allah Yang tahu....
***
P.s à lagi-lagi aku bolos nulis sehari. Maaf ya ini semua
karena aku bingung harus cerita apa. Jujur, tanpa sadar aku terlalu terbawa
suasana saat menulis tentang sohibku ini. Untung bisa ku kendalikan sehingga
tak menjadi cerita yang amat panjang. Tulisan ini aku dedikasikan untuk sahabat
baikku BSP yang mungkin saat ini masih dalam perjalanan kereta menuju
Jogjakarta. Hati-hati di jalan Mat! Semoga sampai tujuan dengan selamat
sentosa! Sampai jumpa di liburan selanjutnya! :3
Comments
Post a Comment