Malang, 23 Januari 2013
Jika aku ditanya hari apa yang paling menyedihkan dalam hidupku? Maka akan
ku jawab hari ini. Mengapa hari ini? Karena apa yang terjadi hari ini
benar-benar telah memporakporandakan harapanku selama 5 bulan terhitung sejak
September tahun lalu. Emosiku memuncak. Tangisku pecah. Harapanku hilang. Putus
asa? Ya itu juga termasuk. Semua ini gara-gara SIAM! Semua ini gara-gara KRS
FIB UB yang tak kunjung memiliki kejelasan akan bagaimana jadinya. (Baca Galau KRS-an Lagi)
Hari ini sesuai dengan jadwal dari pihak pengajaran, Registrasi Akademik
mahasiswa FIB UB dibuka secara resmi. Aku dengan setia menanti saat-saat untuk
registrasi atau bahasa kerennya KRS-an sejak subuh. Saat subuh hari ini, menu “Tambah
Mata Kuliah” bisa diklik. Namun, sama seperti hari Senin, jadwal belum ada
sama sekali. Oke, aku masih punya stok sabar. Aku pikir ini terlalu pagi bagi
petugas pengajaran untuk membuka sesi registrasi. Aku pun menunggu. Terus
menunggu dengan setia di depan layar laptopku. Namun, aku mendapat kabar jika
KRS baru bisa dibuka pada pukul 8 pagi. Oke, aku masih bisa bersabar.
Aku menghabiskan waktu menunggu KRS dengan menonton anime favoritku Psycho
Pass dan Fairy Tail. Namun, aku merasa tak tenang saat menonton. Aku masih
kepikiran soal KRS. Sesekali aku mengecek SIAM sambil menonton. Lagi-lagi
hasilnya Nihil. Jadwal kuliahku belum ada sama sekali. Dan itu berlangsung
hingga jam 8 lewat. Ketika ku coba mengklik beberapa hari, hasilnya nol besar!
Tidak ada jadwal.
Gak ada perubahan sama sekali! |
Aku mendapat kabar baru lagi, kata salah satu temanku di facebook
registrasi akademik baru dibuka pada pukul 1 siang. Itu berita genuine dari
pihak pengajaran. Aku sudah emosi waktu itu. Aku sudah menunggu dan menunggu
sedari hari senin. Namun, apa yang ku dapatkan?! Hanya penantian yang sia-sia.
Aku marah. Aku kecewa. Beragam tweet hujatan aku tuliskan di twitter. Belum
puas, aku mengupload foto bagaimana mengecewakannya sistem siam di facebook.
Rupanya tak hanya aku yang merasa demikian. Teman-teman yang senasib denganku
pun hampir melakukan hal yang sama. Semua merasakan hal yang sama denganku.
Oke, aku lelah menunggu dan laptopku pun sudah kepanasan akibat dipaksa
menyala selama berjam-jam. Aku memutuskan untuk meninggalkan siam sejenak dan
mengerjakan pekerjaan kosku yang lain. Berhubung pakaian kotorku sudah menumpuk,
aku memilih untuk cuci baju. Yah...aku pikir ini bisa membuatku sibuk sembari
menunggu. Lagipula kalau dicuci hari ini besok pasti kering dan aku bisa pulang
ke Bali tanpa membawa baju kotor. Aku sudah mengirim sms ke teman-temanku untuk
mengabariku jika sudah bisa KRS-an. Kan gawat kalau ternyata KRS-annya
dipercepat pas aku lagi nyuci.
Namun apalah itu semua, setelah selesai mencuci dan menjemur, ternyata siam
masih begitu-begitu aja! NO SCHEDULE AT ALL! Oke, aku pikir mungkin dibukanya
siam memang beneran jam 1. Lagipula waktu itu jam masih berada di jarum 12. Aku
pun berusaha menghibur kegalauanku dengan membaca berbagai tweet hujat
menghujat Siam yang sliweran di timeline twitterku. Aku juga berupaya untuk
refreshing dengan mampir ke grup facebook FIB-UB 2010 yang penuh dengan
berbagai obrolan bertema sama, SIAM. Sebagian besar tweet teman-temanku buatku
tertawa. Geli aja membaca hujatan-hujatan mereka yang beraneka ragam. Namun, ya
aku jadi ikut-ikutan emosi sih. Gimana nggak emosi dengan perkara klise seperti
ini?
15 menit menuju pukul 1 WIB, ternyata SIAM sudah memiliki jadwal. Tapi yang
tertera di sana hanyalah 2 kelas mata kuliah Jurnalistik di hari Senin untuk
angkatan 2009. What’s the meaning? There are no classes for the others! Sudah menunggu
berhari-hari dan berjam-jam yang muncul hanyalah 2 mata kuliah yang tidak
mahasiswa Sasing 2010 harus ambil. What’s on my mind? Really I wanna cry out! I wanna go berserk! What I have done
is useless. What’s the meaning of waiting if the result is just a BIG ZERO!
Aku sangat kecewa jujur! Kekecewaanku tak berhenti sampai di situ. Ketika
aku mengetahui bahwa besok tanggal merah dan hari Jumat terancam cuti bersama,
aku pengen nangis for sure! Kalau hari ini sampai jumat aku tidak bisa mengurus
KRS, itu artinya aku harus stay di Malang hingga pekan depan cuma untuk KRS!
Next Week?
Are You Kidding?
It means HELL for me!
Aku benar-benar tidak mau stay di
Malang hingga pekan depan. Aku ingin segera pulang ke Bali kalau bisa malam ini
juga. Demi apapun! Aku ingin pulang paling tidak paling lambat hari Jumat! Aku tidak
bisa lebih lama lagi berada di Malang. Jika lebih lama lagi, aku yakin aku akan
menyesal seumur hidup.
Mungkin kalian bertanya-tanya, apa
yang membuatku ingin pulang ke Bali sampai segitunya. Jawabannya singkat saja “Sahabatku”.
Sahabat baikku selama bertahun-tahun saat ini pulang ke Negara-Bali. Selama ini
dia kuliah di Jogjakarta jadi kepulangannya sewaktu liburan seperti ini
merupakan satu-satunya waktu bagi kami berdua untuk bertemu. Aku pun demikian,
aku hanya bisa pulang ke Bali untuk bertemu keluargaku dan dia hanya pada saat
liburan semester. Kalau biasanya aku selalu bisa main sama dia selama 3 minggu
waktu liburan, liburan kali ini kami terancam tidak bisa bertemu lama-lama.
Kenapa? Karena dia bakalan balik ke Jogja hari minggu ini sedangkan aku
terancam stay di Malang hingga hari Senin. Itu artinya “Dengan Sangat Disayangkan
Izza terancam tidak bisa bertemu sahabatnya.” Dan ini semua gara-gara satu hal
SIAM!
Perasaanku campur aduk saat menyadari
hal ini. Sedih bercampur marah, kecewa, putus asa, dan berbagai emosi lainnya
bersarang di kepalaku. Efek dari perkara ini berupa aku tak enak makan. Well,
sebenarnya aku sudah cukup bersedih ketika kemarin aku membaca pesan singkat
dari sahabatku itu yang mengatakan bahwa ia akan kembali ke Jogja hari minggu
besok. Namun, aku masih bisa berpositif thinking. Jika KRS-ku kelar esok hari,
maka kesempatanku bertemu dengannya masih ada walaupun cuma satu hari. Namun,
masihkah pikiran positif itu eksis jika KRS-annya saja mbulet ngalor ngidul
kayak gini? Masihkah aku memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya? Entah,
aku sendiri tak berani berasumsi.
Parahnya nih yang paling parah! KRS-an
kembali ditunda dan diadakan BESOK! Oke, aku sudah capek, pusing, sedih, emosi,
bla bla bla. Aku sampai terbiasa dengan janji palsu pihak SIAM yang terus saja
menggantung mahasiswanya. Aku sudah tidak tahu harus berkomentar apa. Yang
pasti jika besok KRS-an masih digantung kayak gini, aku doakan semoga UB tobat
dan Allah memberikan balasan yang sepantasnya akibat perlakuan mereka terhadap
mahasiswa sepertiku. Jika sampai diundur lagi sampai hari Jumat, “mereka” harus tanggung jawab mempertemukan aku dengan sahabatku. Aku gak
rela kalau aku gak bisa ketemu dia! Selain itu, pokoknya di pertempuran SIAM
besok, aku tidak akan kalah! #emangeperang.
pukpuk yaaah mbak :D Sabar, saya juga galau nih, tapi woles hehe
ReplyDeleteSatu fakultas itu mbak, banyak temen-temn 2011 yang tiap detik bikin status tentang siam -_____-" ngolok-olok gitu lah.
ini terobosan terbaru berarti posting blog! haha :D
SEMANGAT!! Semoga cepet kelar lah ya *amiiinn*
Terima kasih banyak atas doanya..alhamdulillah KRS-ku sudah selesai baru saja. Aku sudah sering nulis tentang KRS di sini. Abisnya mengundang emosi banget tiap kali KRS-an. Tetapi, selama 5 semester ini, kali inilah yang terparah. Makanya aku tulis di sini sekedar sharing saja. Semoga KRS-mu juga lancar ya... amin. :)
ReplyDelete