Malang, 02 November 2012
Pukul 01.58 WIB
Diiringi oleh suara musik lembut
dari Chopin, aku berusaha untuk menulis untukmu lagi. Sekedar untuk mengabarimu
dengan kabar terbaruku. Kamu tahu ini masih sangat pagi. Namun, aku tak mau
menyia-nyiakan kesempatan lagi. Aku ingin menulis untukmu.
Aku baik-baik saja saat ini. Di awal
bulan ini, aku teramat baik. Aku berhasil temanku. Aku berhasil mengalahkan
pikiran buruk di kepalaku. Aku berhasil menghapus perasaan jelek di hatiku.
Tidak mudah memang. Ada kalanya aku menangis tak kuat menahan beban pikiran dan
perasaan. Mengapa ini semua terjadi padaku? Mengapa hanya kegagalan yang aku
tuai? Kedua hal itu menghantuiku setiap saat. Namun, kini tak lagi. Aku kembali
terlahir.
Ikhlas dan syukur. Kenapa aku
melupakan hal penting seperti itu? Padahal kedua hal tersebutlah yang selalu
bisa membuatku bangkit. Kamu tahu, dengan mengingat rasa ikhlas dan syukur aku
menerima segala yang Tuhan berikan padaku. Aku tahu bahwa yang Beliau berikan
adalah yang terbaik untukku. Begitu juga untuk dirimu. Kita selalu mendapatkan
yang terbaik tanpa kita sadari. Jadi, kamu juga harus selalu ikhlas dan
bersyukur ya.
Oh ya, sepertinya aku tidak berbakat
mengajar sepertimu. Ah aku! Sebenarnya aku sudah mengetahui hal itu sejak lama.
Hanya saja, banyak orang terdekatku yang berharap aku akan menjadi guru suatu
hari nanti. Aku sepertinya tidak berminat dalam pekerjaan itu. Aku juga tidak
bisa mengajar. Apa aku harus memaksakan diriku supaya mereka senang? Tidak, aku
tidak mau. Aku punya impianku sendiri. Aku ingin menari dengan kata-kata yang
muncul lewat jemari tanganku. Aku ingin terbang bersamanya. Aku ingin menggapai
langit, bintang-bintang, dan bulan bersamanya. Ah betapa senangnya jika itu
terjadi.
Impianku dan impianmu bukanlah
sekedar mimpi. Aku akan berusaha mewujudkannya selagi aku memiliki waktu di
dunia ini. Aku juga ingin kamu berusaha mewujudkan impianmu. Aku percaya suatu
hari nanti ketika kita bertemu kembali, aku akan melihatmu telah sukses
mewujudkan segala mimpimu. Aku juga begitu. Aku yakin padamu. Kamu juga harus
yakin padaku. Kita berjuang bersama ya!
Comments
Post a Comment