Malang,
19 Mei 2012
Tulisanku
kali ini, aku tujukan kepada sesosok wanita yang selama ini menjadi pahlawan
bagiku. Ibuku tercinta. Melalui tulisan ini, aku ingin mengungkapkan perasaanku
mengenai Ibu yang selama ini sudah sangat banyak berkorban demi hidupku.
Tulisan ini hanya secuil dari rasa cintaku pada Ibu.
Ibu dan Izza |
“Ibuku seorang Idola”
Asal
tahu saja, aku tidak suka mengidolakan orang. Namun, aku tanpa aku sadari aku
mengidolakan Ibuku. Ibuku bagai idola karena Ibu memang idola bagi keluargaku.
Keahlian Ibu di berbagai hal membuat Ibu benar-benar seorang idola. Ibu pintar
memasak masakan enak, Ibu jago berkebun, Ibu pintar bercanda, Ibu pandai
memilih pakaian untukku, Ibu pandai membuat orang-orang jatuh cinta padanya, Ibu
hebat deh pokoknya. Sebenarnya sedikit banyak aku ingin menjadi idola seperti
Ibuku.
“Ibuku adalah sahabatku”
Aku
pikir Ibuku merupakan sahabat sejatiku. Setiap aku sedih dan senang Ibu selalu
ada untukku. Tak peduli sejauh apa jarak yang memisahkan aku dan Ibuku, Ibu
selalu ada kapanpun. Ya, Ibuku adalah sahabat sejati bagiku.
“Ibuku kuat sekali”
Ibuku
itu luar biasa kuatnya. Ibu sangat sehat sehingga selalu bisa mengerjakan
pekerjaan rumah yang berat sekalipun. Ibuku selalu bisa mengerjakan pekerjaan
yang biasanya dilakukan oleh pria seperti memperbaiki genteng rumahku. Ibuku
juga memiliki jiwa dan mental yang kuat, sehingga Ibu selalu tegar dan kuat
saat dilanda masalah. Ibuku itu kuat seperti “Wonder Woman”.
“Ibuku sangat religius”
Ibuku
selalu menyempatkan diri untuk mengaji dan sholat tahajud lebih sering dari
yang aku bayangkan. Sholat 5 waktu juga tidak pernah tertinggal. Ibuku juga
selalu bilang bahwa di dalam doanya Ibu selalu menyebut aku, kakak-kakakku,
adikku, dan bapakku. Ibu berkata bahwa Ibu tak pernah lupa berdoa untuk kami
semua.
“Ibuku pelindungku”
Aku
dan adikku sering dimarahi oleh Bapakku. Salah sedikit saja, Bapakku memarahi
dan membentak kami berdua. Di saat itulah sesosok pelindung datang untuk
melindungi kami berdua. Ibu, ya Ibu berusaha melakukan apapun agar kami berdua
tidak dimarahi dan dibentak lagi. Ibu bahkan rela menjadi sasaran kemarahan
Bapak hanya demi kami. Ibu benar-benar melindungi kami. Selain itu, masih ada
banyak aksi heroik Ibu dalam melindungiku dan keluargaku.
“Ibuku adalah Malaikat”
Ibuku
sangat baik hati. Saking baiknya, bagiku Ibuku adalah “malaikat”. Jika ada
orang yang membutuhkan pertolongan, Ibuku sebisa mungkin membantunya semampu
yang ia bisa. Jika ada orang lain yang menyakitinya, Ibuku tak pernah berusaha
untuk menyakiti orang tersebut. Masih banyak kebaikannya yang jumlahnya tak
terhitung dan tak dapat aku ungkapkan semua dalam tulisan ini.
Sebenarnya
masih ada banyak lagi hal-hal tentang Ibu yang ingin aku tuliskan. Namun, pasti
akan menjadi tulisan yang panjang sekali jika aku menuliskan semua itu di sini.
Hmm... semua hal-hal tentang Ibu membuatku mencintainya. Aku sangat bersyukur
Allah SWT memberiku kesempatan untuk menjadi putri dari Ibuku. Aku sangat
bersyukur Allah SWT menjadikan Ibuku sebagai Ibu bagiku dan saudara-saudaraku.
Aku sangat bersyukur pada Allah SWT.
Terakhir
aku mengucapkan...
“Selamat Ulang Tahun
Ibu....”
“Semoga Ibu
selalu berada dalam lindungan Allah SWT. Semoga Ibu selalu sehat dan diberi
yang terbaik oleh Allah SWT.”
Amin... Ya Rabbal ‘Alamin.....
Izza
pikir selama ini apa yang Izza lakukan untuk Ibu belum sepadan akan apa yang
telah Ibu lakukan dan korbankan untuk Izza. Izza tidak tahu apakah Izza sudah
membuat Ibu bangga atau bahagia. Namun, Izza selalu berusaha bu, untuk tidak
membuat Ibu kecewa dan menangis. Izza berusaha untuk melakukan yang terbaik
yang bisa Izza lakukan. Izza berterima kasih atas apa yang telah Ibu beri untuk
Izza. Mungkin rasa terima kasih ini tidak sebanding dengan semua itu. Tapi,
Izza dari dulu akan selalu bu. Izza akan selalu mencintai Ibu. Selamanya.... J
Comments
Post a Comment