Malang,
22 April 2012
Latihan Kendo hari
ini, benar-benar berarti banyak untukku pribadi. Sekali lagi, aku mendapat
pelajaran yang amat berharga dari senpai-senpai yang melatihku. Pelajaran yang
aku dapat, tidak hanya mengenai teknik bagaimana cara melawan musuh. Hari ini,
aku mendapatkan pelajaran penting dalam hidup yang selama ini aku lupakan.
Aku sadari bahwa
aku belum mahir benar dalam Kendo walaupin sudah hampir setahun aku menekuni
Kendo. Aku masih sering melakukan kesalahan bahkan kesalahan dasar sekali pun.
Dalam melawan musuh, aku juga selalu menjadi sasaran empuk. Aku memang masih
lemah dan belum mahir. Namun, hari ini aku menemukan hal yang paling buruk
dalam diriku yang lebih buruk dari ketidakmahiranku dalam Kendo. Hal tersebut
adalah “Ketakutan dan Keraguan” yang selalu menghantuiku.
http://energikultivasi.wordpress.com/2011/09/27/menghadapi-rasa-takut/ |
Saat berlatih
tarung bersama dengan salah seorang senpai, aku akui bahwa aku takut menghadapi
beliau. Padahal, ini bukan pertama kalinya aku berlatih tarung bersama beliau.
Entah kenapa, selalu ada rasa takut dan ragu dalam pikiranku untuk melakukan
pukulan. Sepertinya rasa takut dan ragu itu tidak hanya mengendalikan
pikiranku. Anggota tubuhku seketika merespon rasa takut dan ragu itu, sehingga
saat senpai memukul ke arahku aku tidak bisa membalas pukulan bahkan mengelak
sekalipun. Senpai ternyata menyadari tersebut dan saat itulah beliau mengatakan
kelemahanku selama ini. Selama ini aku ternyata masih ragu dan takut. Aku juga
selalu dikalahkan oleh tekanan lawanku padahal lawanku hanya menggertak. Rasa
takut dan ragu inilah yang membuat lawanku mengambil keuntungan dan dengan
mudah melakukan pukulan tepat ke arahku. Trik supaya aku bisa melakukan pukulan dengan
tepat dan benar adalah sebelum mengalahkan musuh, aku harus mengalahkan rasa
takut dan ragu dalam diriku. Beliau juga mengatakan kalau rasa takut dan ragu
dalam Kendo bisa diatasi, mudah bagi kita untuk mengalahkan rasa takut dan ragu
dalam kehidupan sehari-hari. Jujur aja pas aku mendengar wejangan ini dari
senpai, entah kenapa aku ingin menangis padahal waktu itu latihanku masih
berlangsung. Mataku langsung berkaca-kaca sehingga aku harus menahan air mataku
supaya tidak mengaliri “Men” yang aku kenakan. Kalian tahu kenapa aku ingin
menangis? Bukan karena aku menahan rasa sakit pada kepala dan tanganku tetapi
karena aku menyadari bahwa apa yang dikatakan senpai adalah benar.
Mendengar
perkataan senpai, aku langsung menyadari bahwa dalam kehidupanku aku selalu
dihantui rasa takut dan ragu. Rasa takut dan ragu itu bisa aku lihat dari
kondisi diriku saat aku berada di kelas Prose. Aku selalu takut untuk menjawab
pertanyaan dari dosen. Aku selalu ragu akan jawaban yang aku punya. Aku takut
dipandang buruk oleh dosen dan teman-temanku. Aku takut jikalau aku melakukan
kesalahan di kelas tersebut. Aku takut pada dosen dan teman-temanku. Rasa takut
dan ragu juga aku rasakan saat aku dan kedua temanku mengalami masalah pribadi
yang menyangkut hubungan kami bertiga. Aku takut jika aku yang menjadi sumber
masalah. Aku takut untuk berhadapan dengan mereka. Aku ragu untuk menyelesaikan
masalah. Aku sungguh seorang penakut.
Setelah mendengar
wejangan dari senpai, aku sadar bahwa rasa takutku bukan berasal dari objek
yang aku takuti, tetapi berasal dari rasa takut berlebihan yang ada dalam
diriku. The worst fear is in me and my
mind. Tidak ada yang salah pada objek yang aku takuti. Yang salah adalah
rasa takut dan ragu yang berlebihan yang membuat aku tak bisa berpikir jernih
dalam menghadapi kehidupanku sendiri. Jika aku ingin menang, aku harus menang
dari rasa takut dan ragu dalam diriku dulu.
Aku
sungguh merasa senang bisa berlatih Kendo hari ini. Dari Kendo aku mendapat
pelajaran yang berharga bagi kehidupanku. Dari Kendo pula aku mendapat
keberanian untuk menghadapi lawanku. Aku sungguh senang, bisa menekuni Kendo
yang memberiku lebih dari sekedar teknik bela diri. Aku juga merasa beruntung,
karena dari Kendo pulalah aku bertemu dengan orang-orang yang membuatku merasa
nyaman. Terakhir, aku sungguh berterima kasih pada senpai-senpai dan
teman-teman yang selama ini selalu melatih, memberi petunjuk, dan mendukungku. All
of you are the BEST!
Comments
Post a Comment