Skip to main content

Ilmu Bermanfaat Dari Seminar Kebudayaan



Ilmu memang bisa didapat dimana saja. Tidak hanya di sekolah formal, ilmu juga bisa didapat dari mengikuti acara seperti seminar. Salah satu seminar yang sangat bisa memberikan ilmu bermanfaat bagi semua yakni seminar kebudayaan yang telah diadakan pada hari Sabtu tanggal 28 April 2012 di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya. Seminar Kebudayaan ini bertemakan “Membangun Karakter Bangsa Melalui Kearifan Lokal”. Pemateri yang hadir di seminar yang diadakan di tahun kedua ini adalah orang-orang yang sangat luar biasa. Pemateri di seminar tersebut adalah Bapak Taufan dosen FIB UB serta Bapak Agus Sunyoto yang tak lain adalah seorang budayawan dan dosen FIB UB. Materi tentang kearifan lokal yang dibahas oleh Bapak Taufan dan Bapak Agus Sunyoto sesungguhnya berkontribusi banyak dalam memberi inspirasi kepada penulis.


Bapak Agus Sunyoto

Pemateri pertama yakni Bapak Taufan memberi materi tentang kearifan lokal bangsa Indonesia yang sudah tergilas oleh semiotika yang sengaja dibangun. Pada awal pemberian materi, Bapak Taufan menayangkan beberapa gambar “aneh”. Beliau meminta kepada peserta seminar untuk mencari objek tertentu dari gambar-gambar tersebut. Setelah menayangkan gambar-gambar tersebut, Bapak Taufan menjelaskan bahwa apa yang dilihat manusia mempengaruhi perspektif manusia itu sendiri. Jadi objek yang dilihat, mempengaruhi pola pikir. Hubungannya dengan kenyataan adalah apa yang dilihat kebanyakan warga Indonesia sesungguhnya sudah banyak dipengaruhi oleh semiotika-semiotika barat tertentu yang sengaja tidak langsung menggerus budaya lokal. Selain itu, Bapak Taufan menjelaskan tentang betapa kayanya kebudayaan timur yang sampai diakui kehebatannya oleh pihak barat. Namun sayangnya, kebudayaan tersebut saat ini sudah hilang akibat invasi dari pemikiran-pemikiran barat yang sengaja dimasukkan dalam sistem pendidikan formal. Beberapa contoh dari kebudayaan yang sebenarnya jauh lebih maju dari kebudayaan barat yakni Weda Matematika dan Sistem Kalender Jawa. Bapak Taufan menjelaskan bahwa cara penghitungan dengan Weda Matematika jauh lebih efektif, akurat, dan cepat apabila dibandingkan dengan metode penghitungan dari barat. Selain Weda Matematika, Bapak Taufan juga membahas Sistem Kalender Jawa yang merupakan sistem kalender yang akurat dalam perhitungan hari dan tanggal. Hilangnya kedua kebudayaan ini, tak terlepas dari invasi pemikiran-pemikiran barat yang sengaja dibangun di Indonesia. Solusi beliau akan polemik ini yakni adanya pendidikan alternatif selain pendidikan formal.

Bapak Agus Sunyoto selaku pemateri kedua, membahas tentang sudah hilangnya kearifan lokal bangsa Indonesia. Hilangnya kearifan lokal diakibatkan oleh adanya sistem pendidikan formal yang telah diinvasi stigma barat. Materi yang disampaikan oleh Bapak Agus sebenarnya tidak jauh berbeda dengan materi yang disampaikan oleh Bapak Taufan. Hanya saja, Bapak Agus Sunyoto lebih menekankan kearifan lokal pada segi pendidikan. Inti dari materi yang disampaikan beliau yakni tentang kearifan lokal bangsa Indonesia yang telah terkepung oleh “wacana sempit” yang berasal dari stigma barat. Wacana sempit yang dibahas yakni mengenai pemikiran bahwa pendidikan yang diakui hanya berupa pendidikan akal. Pendidikan diluar pendidikan akal seperti pendidikan agama dan pendidikan etika dipandang sebagai pendidikan yang tidak maju. Wacana sempit inilah yang pada akhirnya menghilangkan kreatifitas serta kearifan lokal bangsa. Efek dari adanya wacana sempit ini contohnya yakni munculnya pemikiran bahwa bahasa tidak memiliki peluang yang besar untuk menjadi sumber kesuksesan. Bapak Agus menerangkan bahwa pemikiran seperti itu bisa dipatahkan dengan kenyataan bahwa banyak orang-orang sukses di luar sana karena bahasa. Namun, untuk meraih kesuksesan tersebut dibutuhkan kreatifitas yang mendukung. Wacana sempit yang sudah selama bertahun-tahun diterapkan dalam sistem pendidikan formal di Indonesia masih bisa diubah. Solusinya adalah kesadaran wacana dan perubahan sistem pendidikan. Namun, masih dibutuhkan proses dan waktu yang tidak singkat untuk melakukan solusi tersebut.

Materi tentang kearifan lokal bangsa Indonesia yang disampaikan oleh Bapak Taufan dan Bapak Agus Sunyoto sangatlah menginspirasi penulis. Penulis yang selama ini secara tidak sadar menjadi korban dari wacana sempit dan semiotika akhirnya mendapat pencerahan tentang pola berpikir. Penulis juga mendapat pengetahuan bahwa betapa pentingnya memiliki kesadaran wacana agar kita tidak terus menerus dijajah oleh wacana-wacana sempit yang sebenarnya mematikan kreatifitas.

Penulis berharap pembaca mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari tulisan ini. Semoga tulisan ini dapat menyampaikan ilmu dan pesan yang telah disampaikan oleh Bapak Taufan dan Bapak Agus Sunyoto. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih memiliki banyak kekurangan dan kelemahan. Namun, terlepas dari hal tersebut, ijinkanlah penulis untuk membagi ilmu yang penulis dapatkan agar kita semua memiliki kesadaran betapa pentingnya kearifan lokal yang dimiliki bangsa ini.

Comments

What's Popular Here?

Contoh Surat Lamaran Menjadi Asisten Dosen Berbahasa Inggris

For you who still get confuse in writing application letter for being lecturer assistant, this post will help you to write it. This is kind of application letter in English. Actually, there are some versions of the letter patterns. This one is the example that I got from my senior. You can use it. You may also revise it as you need. Good Luck with your application! Izzatur Rahmaniyah Jl. Gunung Antah Beranta No.99 Fiore Island +6281 XXX XXX XXX XX_XXl@yahoo.co.id October 30 th , 2012 Mrs. Erza Scarlet Lecturer of English Program Department of Language and Literature Faculty of Culture Studies Dear Madam, I am very much interested in the open recruitment on Faculty of Culture Studies that you are looking for some Assistants Lecture with requirements; GPA > 3.00, minimum in fifth semester, curriculum vitae, and letter of recommendation. I am a student of 5th semester with GPA X,XX. I am very self motivated, have willing to learn new things and work ha...

Ceritaku di Bandara Juanda #KKN

Malang, 24 Agustus 2013 Mungkin apa yang aku ceritakan di sini menjadi pengalamanku yang pertama dan terakhir. Sebulan lamanya aku berada di tempat itu. Selama itu pula banyak hal-hal baru yang ku hadapi. Ya, pengalaman KKN atau bisa dibilang pengalaman magangku di Bandar Udara Internasional Juanda menjadi satu kenangan tak terlupakan yang ku alami tahun ini. Siapa yang menyangka mendapat kesempatan magang di Bandara Juanda akan membuka mataku seperti apa dunia lain itu. Hari Senin tanggal 01 Juli 2013, secara resmi aku telah masuk ke dunia kerja bersama dengan teman-temanku yang lain. Gedung Angkasa Pura I Bandara Juanda menjadi saksi bisu perjuangan kami menyelesaikan mata kuliah KKN. Awalnya nervous saat berada di gedung itu untuk pertama kalinya. Takut jika aku akan melakukan kesalahan di hari pertama. Tetapi saat berada di sana, takjub juga rasanya. Hari itu untuk pertama kalinya aku melihat deretan-deretan pesawat besar yang parkir di gedung AOB. Yea,,,that was my first ...

Sikap Positif Demi Pendidikan Bangsa Indonesia (Esai Karangan Izza)

Assalamualaikum pembaca sekalian. Lama ya gak corat-coret di sini,,,hehe. Kali ini aku mau sharing beberapa tulisanku. Salah satunya esai ini. Tujuan posting ini sih karena ibadah. Maksudnya bagi-bagi ilmu buat dimanfaatkan khalayak umum. Esai ini sempat menempati ranking 23 di salah satu kompetisi esai tingkat nasional yang diselenggarakan di Surabaya. Ini masih amatir banget buatnya. Tapi ketimbang membusuk di hardisk laptop mendingan dijadikan referensi aja ya kan? Kalian boleh copy paste esai ini.. ASAL! mencantumkan nama penulis dan sumbernya. Say NO to Plagiarism! Sikap Positif Demi Pendidikan Bangsa Indonesia Polemik pendidikan di Indonesia bukanlah hal yang sederhana. Ada begitu banyak permasalahan pendidikan di negeri ini yang membutuhkan penyelesaian. Permasalahan tersebut tidak hanya berupa permasalahan anggaran pendidikan namun juga merambah ke peraturan perundang-undangan mengenai pendidikan dan sistem pendidikan. Penyebab dari permasalahan yang muncul pun bermacam...