Skip to main content

From SPP to Tanah Lot!


Negara, 27 Juli 2011

Hal rutin yang selalu dilakukan oleh mahasiswa seperti aku sebelum dimulainya semester baru adalah “Membayar Tagihan SPP”. Hadeh...kalau menyangkut masalah yang satu ini, sebenarnya aku malas sekali membahasnya. Apalagi kalau soal berapa jumlah yang harus dibayar. Just Go to HELL....!!!

Setiap kali membayar SPP yang mengharuskan aku untuk membayar di Bank M****** dan Bank B** #maaf nama Bank sebaiknya tidak dicantumkan aku harus selalu pergi ke luar kota. Maklumlah di Kota Negara tidak ada satupun dari Bank-Bank tersebut. Sedangkan di Pulau Bali sendiri hanya terdapat beberapa saja di beberapa kota, seperti Kota Tabanan, Kota Seririt dan Kota Denpasar. Tentu saja ini sangat merepotkan untuk pergi ke luar kota hanya untuk membayar SPP. Mana jarak dari kota Negara ke kota lain yang terdekat seperti Tabanan dan Seririt jauh sekali dan menempuh waktu perjalanan yang tidak singkat. Maka dari itu dulu waktu pertama kali bayar tagihan kuliahku Bapakku memilih untuk membayar di Banyuwangi yang jaraknya lebih dekat dari kotaku walaupun harus nyebrang laut.

Nah, kemarin yakni pada hari Selasa, 26 Juli 2011 aku dan Bapakku bepergian ke Kota Tabanan untuk membayar SPP semester ketigaku. Sebenarnya tujuan awal kami adalah Kota Banyuwangi tetapi karena KTP Bapakku dibawa Kakakku jadinya tujuan berubah ke Kota Tabanan #KTP adalah barang penting yang harus dibawa jika ke Bali

Perjalanan dimulai tepat pukul 09.00 WITA. Kami berdua dengan menaiki sepeda motor memulai perjalanan ke Kota Tabanan. Cuaca saat itu sedang berawan, cuaca yang sangat cocok untuk bepergian dengan sepeda motor sehingga kami tidak kepanasan. Sepanjang perjalanan banyak sekali hal menarik yang aku lihat. Mulai dari jejeran Penjor yang tinggi menjulang di sepanjang jalan yang kami lewati. Melihat pemandangan sawah terasering yang hijau bagaikan permadani mahal. Pantai Selatan Pulau Bali dengan ombaknya yang besar menghantam daratan. Sungai yang membelah hutan lebat. Pepohonan besar yang akar napasnya menggantung sampai ke jalan. Iring-iringan masyarakat Hindhu Bali yang akan melakukan persembahyangan di Pura dan berbagai hal menarik lainnya. Selain itu, wewangian dupa yang khas juga tercium olehku di sepanjang perjalanan. #sorry ya gak ada fotonya

Setelah 3 jam perjalanan akhirnya sampai juga di Kota Tabanan dan di Bank yang aku tuju. Ternyata aku cuma butuh 10 menit untuk menyelesaikan proses pembayaran SPP-ku. Ewh...3 jam untuk 10 menit?? Well, karena sudah sampai di Tabanan gak seru donk kalau nggak keliling dulu. Lagipula sudah lama aku tidak kesini setelah orang tuaku pindah ke Negara. Intermezzo aja ya, sebenarnya Kota Tabanan ini adalah Kota tempat aku dilahirkan dan tinggal sampai usiaku menginjak yang ke 5. Kemudian saat usiaku 5 tahun, orang tuaku pindah tugas ke kota Negara. Aku sudah lupa dengan kenanganku saat masih tinggal di Tabanan. Dan saat aku berada di Tabanan setelah sekian lama, ternyata kota ini mirip dengan Kota Negara. Tidak terlalu ramai dan penataan kotanya rapi. Aku takjub sama kota ini saat melihat tugu Adipura yang terletak di tengah kota. Adipura yang terletak di sana ada banyak. Kalau nggak ada salah ada 5 buah Adipura #Negara malah cuma satu. Selain itu, aku suka sekali dengan taman kotanya yang rapi dan enak dilihat. Apalagi ada patung beberapa Dewi yang membawa kendi yang terlihat cantik sekali. Emang gak salah kalau Tabanan menyabet Adipura. 

Karena waktu yang kami miliki masih banyak, akhirnya Bapakku mengajakku pergi ke objek wisata yang sangat terkenal di Tabanan. Apakah itu???? Yup, Bapakku mengajakku untuk wisata ke Tanah Lot. Well, maybe it is weird that that was my first time to go to Tanah Lot. Padahal aku sudah tinggal di Bali selama hampir 19 tahun tapi ini pertama kalinya aku ke sana hehehe. Wah...Tanah Lot memang objek wisata yang terkenal ya, sepanjang mata memandang yang aku lihat selalu turis asing. Jarang banget ada turis domestik yang terlihat. Well, mau turis asing kek, luar angkasa kek, aku tetap bisa menikmati pemandangan Laut Selatan yang menakjubkan. Ombaknya yang besar menghantam karang sungguh keren sekali. Apalagi pemandangan karang besar yang menjadi ikon Tanah Lot yang sungguh membuat kagum. Subhanallah, kok bisa ya ada karang besar di pinggir laut yang ditanami oleh tanaman dan terdapat air tawar di sana. Wow...that was very amazing!!! Saking senangnya aku sampai tidak henti-hentinya mengambil foto pemandangan yang aku lihat. Bapakku juga terus menerus menyuruhku berpose untuk difoto hehehe. Sungguh pemandangan yang luar biasa menakjubkan. Sebenarnya aku pengennya liat Sunset di Tanah Lot tapi karena keterbatasan waktu akhirnya aku hanya menghabiskan waktu selama 2 jam di sana. Oleh-oleh yang aku dapat setelah berkunjung ke Tanah Lot ini adalah kulitku menjadi gosong. Wew...wajar aja sih kunjunganku Ke Tanah Lot tepat saat waktu menunjukkan pukul 12.00 WITA.

Me and Tanah Lot
Amazing Panorama!
Ombaknya Keren!
hehe... :)
Patung Selamat Datang and Izza
Nah, waktu di Tanah Lot aku disamperin sama turis cewek asing. Sebenarnya bukan aku sih yang disamperin tapi Bapakku. Dengan menggunakan bahasa inggris dia bertanya ke Bapakku apakah Bapakku bawa korek. Bapak kemudian menjawabnya dan mengeluarkan korek lalu memberikan korek itu kepada cewek tadi. Ternyata dia mau menyalakan rokok, kirain apaan. Aku geli waktu lihat cewek asing itu berkali-kali berusaha menyalakan korek namun gagal. Yah...kan banyak angin makanya nggak mau nyala. Akhirnya Bapakku membantunya dan yup menyalalah rokok cewek asing itu. Well, sumpah aku takjub sama Bapakku, ternyata bahasa inggris bapakku jauh lebih bagus ketimbang aku yang kuliah Sastra Inggris #OMG. Bapakku dengan santainya mengajak cewek itu ngobrol sedangkan aku cuma memperhatikan dan menyambung obrolan dengan pertanyaan biasa saja. Selama ngobrol cewek itu bilang kalau namanya adalah “Moth”. Dia berasal dari Perancis. Bersama keluarganya dia berlibur di Bali selama 2 minggu. Sayangnya aku nggak sempet minta foto sama dia. Padahal dia cantik lho.....hehe. Wew...itu pertama kalinya aku bicara dengan turis asing walaupun aku sudah biasa lihat turis asing sliweran di jalan.

          Ini ceritaku di liburan kali ini, kira-kira nanti akan ada kejadian apalagi ya di liburanku......hehe :)

Comments

What's Popular Here?

Contoh Surat Lamaran Menjadi Asisten Dosen Berbahasa Inggris

For you who still get confuse in writing application letter for being lecturer assistant, this post will help you to write it. This is kind of application letter in English. Actually, there are some versions of the letter patterns. This one is the example that I got from my senior. You can use it. You may also revise it as you need. Good Luck with your application! Izzatur Rahmaniyah Jl. Gunung Antah Beranta No.99 Fiore Island +6281 XXX XXX XXX XX_XXl@yahoo.co.id October 30 th , 2012 Mrs. Erza Scarlet Lecturer of English Program Department of Language and Literature Faculty of Culture Studies Dear Madam, I am very much interested in the open recruitment on Faculty of Culture Studies that you are looking for some Assistants Lecture with requirements; GPA > 3.00, minimum in fifth semester, curriculum vitae, and letter of recommendation. I am a student of 5th semester with GPA X,XX. I am very self motivated, have willing to learn new things and work ha...

Ceritaku di Bandara Juanda #KKN

Malang, 24 Agustus 2013 Mungkin apa yang aku ceritakan di sini menjadi pengalamanku yang pertama dan terakhir. Sebulan lamanya aku berada di tempat itu. Selama itu pula banyak hal-hal baru yang ku hadapi. Ya, pengalaman KKN atau bisa dibilang pengalaman magangku di Bandar Udara Internasional Juanda menjadi satu kenangan tak terlupakan yang ku alami tahun ini. Siapa yang menyangka mendapat kesempatan magang di Bandara Juanda akan membuka mataku seperti apa dunia lain itu. Hari Senin tanggal 01 Juli 2013, secara resmi aku telah masuk ke dunia kerja bersama dengan teman-temanku yang lain. Gedung Angkasa Pura I Bandara Juanda menjadi saksi bisu perjuangan kami menyelesaikan mata kuliah KKN. Awalnya nervous saat berada di gedung itu untuk pertama kalinya. Takut jika aku akan melakukan kesalahan di hari pertama. Tetapi saat berada di sana, takjub juga rasanya. Hari itu untuk pertama kalinya aku melihat deretan-deretan pesawat besar yang parkir di gedung AOB. Yea,,,that was my first ...

Sikap Positif Demi Pendidikan Bangsa Indonesia (Esai Karangan Izza)

Assalamualaikum pembaca sekalian. Lama ya gak corat-coret di sini,,,hehe. Kali ini aku mau sharing beberapa tulisanku. Salah satunya esai ini. Tujuan posting ini sih karena ibadah. Maksudnya bagi-bagi ilmu buat dimanfaatkan khalayak umum. Esai ini sempat menempati ranking 23 di salah satu kompetisi esai tingkat nasional yang diselenggarakan di Surabaya. Ini masih amatir banget buatnya. Tapi ketimbang membusuk di hardisk laptop mendingan dijadikan referensi aja ya kan? Kalian boleh copy paste esai ini.. ASAL! mencantumkan nama penulis dan sumbernya. Say NO to Plagiarism! Sikap Positif Demi Pendidikan Bangsa Indonesia Polemik pendidikan di Indonesia bukanlah hal yang sederhana. Ada begitu banyak permasalahan pendidikan di negeri ini yang membutuhkan penyelesaian. Permasalahan tersebut tidak hanya berupa permasalahan anggaran pendidikan namun juga merambah ke peraturan perundang-undangan mengenai pendidikan dan sistem pendidikan. Penyebab dari permasalahan yang muncul pun bermacam...