Skip to main content

takut pada dirimu sendiri

Malang, 18 Juni 2017

Hai teman-teman! Jujur aku enggak tahu harus bagaimana menyapa kalian semua. Maaf banget. Biasanya kan aku nulis yah like poems, jadi enggak perlu ribet nyapa. Tapi spesial buat hari Minggu ini di hari ke-18 #nulisrandom2017, aku ingin muncul sebagai sudut pandang orang pertama.

Entah kalian baca atau enggak tulisan-tulisanku sebelumnya. Kalau udah, thank you banget udah bersedia meluangkan waktu untuk baca puisi-puisi “aneh” ku. Kalau belum, dibaca please...karena apa yang aku ingin ungkapkan habis ini masih berkaitan dengan hampir semua poems yang aku tulis demi menyelesaikan challenge #nulisrandom2017. Well, it’s a bit like what I posted in Sesal and Jawaban Atas Penyesalan. Jadi, siapkan mental kalian ya! Mari kita mulai.

Gak bisa dipungkiri memang kalau suasana hati dan pikiran banyak mempengaruhi tulisan yang kita hasilkan. Jujur, aku setuju banget. Apalagi kalau kita lagi sedih dan emosi lagi bergejolak. Bisa dibayangin kan nanti puisi atau cerpen kita moodnya kayak gimana? Nah, I think that what happens to me. I can be so productive in writing when I don’t feel right. That’s the worst part.

Aku enggak tahu kalian sadar atau enggak, mood di hampir semua tulisanku bernada “gloomy” kadang “anger”. You can see through me right? That’s what I feel recently. Aku pikir hampir semua orang juga mengalami hal yang sama. Mereka menuliskan apa yang mereka rasakan entah secara gamblang atau tersirat. I do the same thing. I admit that.

Hanya saja beberapa hari terakhir, aku agak sedikit terganggu dengan hal ini. Satu pertanyaan muncul di kepalaku...

Pernahkah kalian merasa takut pada diri kalian sendiri atas apa yang kalian tulis dan ucapkan?

Sometimes I feel like, Oh God, what happens to me? How come I write such a piece of writing like this? Besok tulisan macam apa lagi yang akan aku tulis? Am I mad?

Jujur aku takut. Rasa takut itu makin menjadi-jadi ketika ternyata ada orang lain di luar sana membaca tulisanku dan ia terluka karenanya tanpa aku tahu itu. It’s frightening for me. For real...

I’ve never meant to hurt anyone. I just want to be honest to myself. No matter how cruel the fact is. Tulisan ini pun aku buat karena aku ingin berdamai dengan diriku sendiri karena rasa takutku. Pemikiran ada orang lain yang terluka atas apa yang aku tulis tanpa aku sadari buatku merasa bersalah sekaligus bingung.

I’m so sorry to the moon and back for my writing and saying that hurt you. I’m so sorry for being so clueless that I hurt your feeling so deeply. I can’t help myself for that. I don’t know what to do to change it. Maaf...

Apakah aku masih takut pada diriku sendiri? Ya masih, entah sampai kapan. Tetapi, aku berusaha untuk berdamai dengannya. Rasa takut membantuku menjadi lebih manusiawi, mengetahui batasku, dan memahami salahku. Rasa takutlah yang juga selama ini menemaniku menulis. Tanpanya, mungkin Mind BoX hanya sekedar kotak kosong.

I decide to cherish my fear, make a peace with it, and keep on writing. This is the only way for me to express my unspoken emotion and unheard scream. I won't let this fear turn me down. I will make it as a power that keeps me alive. I won't stop resounding my thoughts through my writing. Once I stop, that's when I die.


So, are you afraid of your own self too?

Forgive me. So, I can forgive myself.

Comments

What's Popular Here?

Contoh Surat Lamaran Menjadi Asisten Dosen Berbahasa Inggris

For you who still get confuse in writing application letter for being lecturer assistant, this post will help you to write it. This is kind of application letter in English. Actually, there are some versions of the letter patterns. This one is the example that I got from my senior. You can use it. You may also revise it as you need. Good Luck with your application! Izzatur Rahmaniyah Jl. Gunung Antah Beranta No.99 Fiore Island +6281 XXX XXX XXX XX_XXl@yahoo.co.id October 30 th , 2012 Mrs. Erza Scarlet Lecturer of English Program Department of Language and Literature Faculty of Culture Studies Dear Madam, I am very much interested in the open recruitment on Faculty of Culture Studies that you are looking for some Assistants Lecture with requirements; GPA > 3.00, minimum in fifth semester, curriculum vitae, and letter of recommendation. I am a student of 5th semester with GPA X,XX. I am very self motivated, have willing to learn new things and work ha

Ceritaku di Bandara Juanda #KKN

Malang, 24 Agustus 2013 Mungkin apa yang aku ceritakan di sini menjadi pengalamanku yang pertama dan terakhir. Sebulan lamanya aku berada di tempat itu. Selama itu pula banyak hal-hal baru yang ku hadapi. Ya, pengalaman KKN atau bisa dibilang pengalaman magangku di Bandar Udara Internasional Juanda menjadi satu kenangan tak terlupakan yang ku alami tahun ini. Siapa yang menyangka mendapat kesempatan magang di Bandara Juanda akan membuka mataku seperti apa dunia lain itu. Hari Senin tanggal 01 Juli 2013, secara resmi aku telah masuk ke dunia kerja bersama dengan teman-temanku yang lain. Gedung Angkasa Pura I Bandara Juanda menjadi saksi bisu perjuangan kami menyelesaikan mata kuliah KKN. Awalnya nervous saat berada di gedung itu untuk pertama kalinya. Takut jika aku akan melakukan kesalahan di hari pertama. Tetapi saat berada di sana, takjub juga rasanya. Hari itu untuk pertama kalinya aku melihat deretan-deretan pesawat besar yang parkir di gedung AOB. Yea,,,that was my first

Sikap Positif Demi Pendidikan Bangsa Indonesia (Esai Karangan Izza)

Assalamualaikum pembaca sekalian. Lama ya gak corat-coret di sini,,,hehe. Kali ini aku mau sharing beberapa tulisanku. Salah satunya esai ini. Tujuan posting ini sih karena ibadah. Maksudnya bagi-bagi ilmu buat dimanfaatkan khalayak umum. Esai ini sempat menempati ranking 23 di salah satu kompetisi esai tingkat nasional yang diselenggarakan di Surabaya. Ini masih amatir banget buatnya. Tapi ketimbang membusuk di hardisk laptop mendingan dijadikan referensi aja ya kan? Kalian boleh copy paste esai ini.. ASAL! mencantumkan nama penulis dan sumbernya. Say NO to Plagiarism! Sikap Positif Demi Pendidikan Bangsa Indonesia Polemik pendidikan di Indonesia bukanlah hal yang sederhana. Ada begitu banyak permasalahan pendidikan di negeri ini yang membutuhkan penyelesaian. Permasalahan tersebut tidak hanya berupa permasalahan anggaran pendidikan namun juga merambah ke peraturan perundang-undangan mengenai pendidikan dan sistem pendidikan. Penyebab dari permasalahan yang muncul pun bermacam