Hai! Senang berjumpa dengan kalian kembali! Apa kabar? Aku baik-baik saja di sini. Aku berharap kalian juga baik - baik saja di mana pun kalian berada. September 2024 sudah separuh berjalan. Di Bloomington dedaunan sudah mulai berubah warna dan gugur. Cuaca masih cukup panas. Namun, prediksi cuaca mengabarkan bahwa dalam waktu dekat hujan akan turun dan suhu akan turun juga. Wah musim gugur sudah di depan mata.
Sudah beberapa kali aku menulis mengenai kehidupan ku di Bloomington sebagai FLTA di Indiana University Bloomington. Ada banyak sekali hal mengenai profesi dan peran ku di sini yang aku ingin bagikan. Aku punya banyak cerita yang ingin aku abadikan dalam bentuk tulisan supaya dapat ku baca ulang mungkin 10 atau 20 tahun kemudian. Aku juga berharap apa yang aku tulis di sini dapat membantu kalian yang berminat mengikuti program FLTA atau tinggal di Amerika Serikat terutama di Bloomington, Indiana. Tapi, tunggu dulu! Ada satu hal yang terlupakan olehku. Ini berkaitan dengan apa yang harus dipersiapkan untuk memulai kehidupan di Amerika Serikat sebagai seorang FLTA. Mempersiapkan diri sebelum berangkat dan saat sampai di AS terutama yang berkaitan dengan keuangan dan akomodasi adalah hal yang super penting. Tentunya tidak ada yang mau luntang - luntung di negara orang tanpa kepastian. Jadi, pastikan kalian melakukan riset secara menyeluruh sebelum terbang ke Amerika Serikat.
Tulisan ini aku tulis murni berdasarkan pengalaman pribadi ku. Pihak AMINEF, Fulbright, dan IIE tidak ada sangkut pautnya dengan apa yang aku bagikan di Mind BoX. Untuk info resmi mengenai pendaftaran dan seleksi silakan mengunjungi akun media sosial dan laman resmi Fulbright Indonesia.
1. Housing
Sebagian besar FLTA Indonesia yang berangkat ke Amerika Serikat harus mencari dan menyewa apartemen atau tempat tinggal sendiri selama menjalani program FLTA. Namun, untuk aku yang bertugas di Indiana University Bloomington, housing sudah diatur oleh pihak universitas. Jadi, aku dan FLTA dari negara lain sudah disediakan 2 rumah kontrakan yang seluruh biaya kontrak, air, listrik, gas, dan wifi dibiayai oleh IU. Dengan kata lain, aku tidak perlu membayar apapun.
Untuk FLTA Indonesia yang lain ada yang menempati apartemen yang disewa oleh FLTA tahun sebelumnya. Ada juga yang harus mencari sendiri karena apartemen yang disewa alumni sudah disewakan ke orang lain oleh landlord. Jadi bagi kalian para kandidat utama yang sudah mendapatkan penempatan, bisa hubungi FLTA yang sedang bertugas di universitas tersebut untuk tanya-tanya soal housing dan kebutuhan akomodasi lainnya. Jangan khawatir! Sebagian besar FLTA akan membantu kalian dan menjawab pertanyaan yang kalian sampaikan karena kami juga dulu seperti itu. Alumni FLTA adalah sumber informasi penting jadi jangan ragu untuk menghubungi mereka.
2. US Phone Number
Membeli US Phone Number adalah hal pertama yang aku lakukan tak lama setelah berada di Bloomington. Memiliki nomer telepon Amerika Serikat sangat dibutuhkan terutama saat membuat rekening bank AS. Aku memilih menggunakan provider AT&T untuk nomer telepon ku. Alasannya karena aku ngikut teman-teman FLTA lain di IU dan aku juga diarahkan ke situ oleh senior FLTA di IU. Karena aku pengguna iPhone 11 dan sudah ada fitur e-sim jadi aku menggunakan dua nomer telepon di hp ku yaitu nomer telepon Indonesia yang aku gunakan selama ini dan nomer telepon AS. Oh iya sebelum berangkat ke AS aku membeli paket masa aktif selama 180 + 10 hari di My Telkomsel. Paket ini penting supaya selama di AS nomer hp Indonesia ku tetap aktif dan hidup. Sudah sebulan lebih aku menggunakan paket $40/bulan AT&T dan selama ini tidak ada masalah sama sekali. Cuma memang sinyal 5G tidak ada di Bloomington jadinya yang ada hanyalah LTE atau sekelas 4G. Selain AT&T ada pilihan mobile plan lain seperti Mint Mobile dan T-Mobile. Aku sendiri juga tidak tau informasi detail mengenai provider lain jadi ya bisa riset sendiri ya teman-teman.
3. Rekening Bank Amerika Serikat
Selama ini aku selalu disarankan untuk tidak membawa uang tunai dollar dalam jumlah besar ke Amerika Serikat. Alasannya demi keamanan tentunya. Jadi aku hanya membawa kurang lebih $200 untuk bekal hidup sementara. Terus gimana dong solusinya? Aku tidak bermaksud mempromosikan bank yang akan aku sebut ya teman-teman. Tetapi memang bank virtual Indonesia ini sangat membantu menyimpan dollar sebelum aku memiliki rekening bank AS. Bank virtual yang aku maksud adalah Jenius dari BTPN. Jadi Jenius memiliki fitur mata uang asing seperti Yen, Won, USD, dan beberapa mata uang asing lainnya. Setelah menerima kartu fisik yang disebut m-card yang aku terima lewat pos setelah 3 hari daftar online, aku mengaktifkan fitur ini. Jadi ketika aku belanja di supermarket aku bisa langsung menggunakan m-card Jenius untuk pembayaran non-cash. Jenius sudah terafiliasi dengan Visa jadi tidak perlu repot lagi.
Namun tentunya Jenius ini hanya opsi sementara karena untuk menerima uang saku atau stipend dari IIE, FLTA wajib menggunakan rekening bank Amerika Serikat. Ada satu pertimbangan sebelum membuka rekening yaitu bank yang kita pilih harus menggunakan Zelle. Zelle adalah sistem pembayaran digital yang digunakan oleh beberapa bank seperti Bank of America, Truist, Capital One, JPMorgan Chase, PNC Bank, U.S. Bank, and Wells Fargo. Aku tidak tahu jelasnya mengapa Zelle ini menjadi persyaratan mutlak dari IIE. Aku pikir ini karena IIE mengirimkan stipend kita lewat email yang kita daftarkan di portal IIE. Mungkin pengiriman uang dari IIE sendiri menggunakan sistem Zelle. Entahlah, aku sendiri tidak begitu paham. Intinya apapun itu persyaratan dan aturan dari IIE harus kita patuhi supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Aku membuka rekening Chase untuk menerima stipend dari IIE. Kenapa Chase? Lagi-lagi aku hanya mengikuti apa yang disarankan oleh senior FLTA. Kan mereka sudah lebih berpengalaman dari aku jadi aku ngikut aja. Selama ini tidak ada masalah dan semua lancar. Proses pembuatan rekening mudah dan cepat. Pihak pegawai bank amat ramah padaku. Mungkin karena tiap tahun pihak bank di Bloomington selalu berurusan dengan mahasiswa internasional yang baru akan memulai tahun akademik baru jadi sudah tidak diragukan lagi pelayanannya.
Bahkan di bank pun Indiana University merch ada~ |
Nah ada beberapa hal yang membuat aku agak heran juga ketika membuat rekening Chase. Satu, aku tidak diberi buku rekening seperti yang selalu kita dapatkan ketika membuka rekening bank di Indonesia. Dua, kartu debit membutuhkan 7 hari kerja bahkan sampai 2 minggu untuk jadi dan dikirim ke alamat tempat tinggal kita. Aku sendiri bingung ketika tidak ada buku rekening atau bukti otentik aku sudah memiliki rekening bank AS. Yang aku dapatkan adalah akun bank yang harus aku akses lewat aplikasi Chase. Kan aneh ya rasanya? Biasanya kalau daftar apapun harus menyertakan bukti pdf atau foto identitas di buku rekening. Ini tidak ada sama sekali. Lalu ini yang paling merepotkan. Kartu debit tidak langsung jadi. Di Indonesia biasanya langsung jadi dan bisa langsung digunakan. Ini harus menunggu seminggu dua minggu baru jadi. Ya mungkin cetak nama kita di kartu butuh waktu ya. Karena kita tidak menerima buku rekening jadinya kartu debit wajib menunjukkan nama. Cuma kalau kepepet belanja atau butuh dana repot juga kalau harus menunggu sekian lama. Memang ada fitur Google Pay atau Apple Pay yang bisa kita sambungkan ke rekening digital kita. Tapi sayangnya tidak semua pusat perbelanjaan menggunakan Apple Pay atau Google Pay seperti Walmart yang hanya menerima pembayaran digital One Pay jadi harus pintar-pintar riset dan mencari informasi toko dan tempat mana yang menerima Apple Pay atau Google Pay.
Setelah membuka rekening Chase dan rekening sudah aktif, selanjutnya kita harus menghubungkan akun digital kita dengan email yang kita gunakan untuk menerima stipend. Jadi IIE akan mengirimkan link dan tata cara untuk hal ini via email. Ikuti saja setiap prosedur lalu tidak lama stipend akan masuk ke rekening digital kita dan uang tersebut bisa langsung digunakan.
4. Social Security Number (SSN)
SSNs are used to report a person's wages to the government and to determine that person's eligibility for Social Security benefits. You need an SSN to work, collect Social Security benefits, and receive other government services. - Social Security Administration Office
Setelah mengurus nomer telepon dan rekening bank AS, seluruh FLTA harus mengurus Social Security Number (SSN) di Social Security Administration Office setelah mendapatkan instruksi dari IIE via email. SSN amat penting karena sebagai penerima beasiswa Fulbright kita memiliki kewajiban untuk melaporkan pajak dan penghasilan kita ke pemerintah AS. Untuk pajak, FLTA tidak perlu membayar apapun. Kami hanya wajib melaporkan. Mungkin SSN ini mirip NPWP ya kalau di Indonesia. Selain itu SSN digunakan untuk melacak sumber penghasilan si pemilik SSN. Karena status visa FLTA adalah J1 yang berarti kami tidak boleh menerima penghasilan dari pihak ketiga atau pihak lain maka jika kita menerima uang dari pekerjaan lain, sumber uang itu akan terdeteksi oleh sistem SSN. Kok bisa? Aku juga tidak paham detailnya seperti apa. Kalau sampai ini terjadi maka status visa J1 akan dicabut lalu hal terburuk yang bisa terjadi adalah deportasi. Maka dari itu tetap taati dan ikuti aturan di Amerika Serikat ya teman-teman. Kartu SSN harus disimpan dengan baik dan aman. Jangan dibawa kemana-mana. Jangan sampai hilang atau dicuri orang lain karena bisa disalahgunakan untuk pinjam uang, penipuan, dan beli rumah tanpa sepengetahuan si empu SSN. Cara mendaftar SSN ini terbilang mudah karena instruksi dari IIE sudah amat jelas. Kita hanya perlu mendatangi kantor SSA terdekat, mengisi form registrasi online, menyertakan beberapa dokumen yang juga sudah tertera di email dari IIE, lalu registrasi manual di kantor SSA. Kartu SSN akan jadi setelah 5 hari kerja dan dikirimkan ke alamat tempat tinggal kita.
Aku harap informasi yang aku bagikan di atas membantu teman-teman sekalian untuk mendapatkan gambaran apa yang harus dilakukan ketika sampai di Amerika Serikat sebagai penerima beasiswa Fulbright terutaman program FLTA. Mengenai apa yang harus dilakukan saat sampai di Amerika Serikat sebenarnya selalu diinfokan melalui email oleh IIE jadi terus pantau akun email kalian dan ikuti apa yang diminta IIE. Ada beberapa form seperti I-94 yang harus kita upload di portal IIE. Ada pula Initial Term Report. Intinya selalu cek email dari IIE dan usahakan selalu tepat waktu untuk mengumpulkan dokumen-dokumen yang diminta. Jika terjadi hambatan karena satu dan lain hal selalu komunikasikan hal tersebut pada supervisor IIE kalian. Semangat terus bagi kalian yang saat ini menjalani proses seleksi FLTA atau yang akan mendaftar tahun depan! Sampai jumpa di tulisan ku selanjutnya!
Comments
Post a Comment