Skip to main content

FLTA Indonesia - After the Interview, what's next?

Hello everyone! Welcome back to my blog! How have you been? Buat kalian yang mencoba daftar seleksi FLTA 2025-2026 gimana perasaannya saat ini? Wah deg-degan gak sih? Apalagi menunggu email dari Fulbright itu perlu banyak kesabaran. Siap-siap ya! Ini sudah bulan Juni nih. Bulan dimana biasanya hasil seleksi administrasi diumumkan dan pelamar yang lolos diundang untuk mengikuti seleksi wawancara. Semangat ya buat kalian! Semoga mendapatkan hasil yang terbaik dan sesuai dengan harapan kalian. Amin.

Nah jika kalian sudah sampai tulisanku ini aku menganggap kalian sudah membaca tulisan-tulisanku sebelumnya mengenai Seleksi Administrasi dan Wawancara FLTA 2024-2025. Jika belum, silakan dibaca dulu supaya kalian memahami alur seleksi fellowship program FLTA. Perlu kalian ketahui juga bahwa segala yang aku bagikan disini adalah murni pengalaman pribadiku jadi pihak AMINEF dan Fulbright tidak ada sangkut pautnya ya dengan tulisanku.


Kali ini aku akan membagikan pengalamanku setelah menerima hasil seleksi wawancara yang aku lakukan pada tanggal 27 Juni 2023 di Kantor AMINEF, Jakarta. Seperti yang sempat aku bagikan di tulisanku sebelumnya bahwa sebulan setengah setelah wawancara, aku menerima email resmi dari AMINEF Grants for Indonesia team pada tanggal 18 Agustus 2023 tepat sehari setelah Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-78. Aku inget banget email itu aku terima sore hari sekitar jam 18.30 WITA (fyi aku tinggal di Bali jadi pake WITA guys) dan itu aku baru selesai mengajar kelas online jadi masih beres-beres gitu. Aku kira email yang aku terima itu email spam kayak biasanya karena aku pikir email dari AMINEF itu hanya dikirim pada saat jam kerja. Jadi kaget juga rasanya pas aku buka ternyata subject email tersebut tertulis IMPORTANT: 2024 Fulbright FLTA Program: Selected for Nomination as a Principal Candidate.


Alhamdulillah. I made it!

Gimana rasanya mendapatkan email berharga itu? Alhamdulillah. Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Aku terus menerus mengucap hamdallah. Aku sampai agak teriak gitu pas cerita ke Bapak dan Ibuku yang waktu itu baru selesai sholat Maghrib. Ya Allah seneng banget dan gak nyangka juga aku dipilih menjadi kandidat utama FLTA 2024-2025. Sempet ada perasaan, apa salah orang ya? Ini beneran aku nggak sih? I kinda doubted myself but here is the proof! This very email! Kedua orang tuaku juga alhamdulillah ikut senang. Mereka mengucapkan selamat padaku dan mendoakanku. All praises to Allah SWT. 


Tapi, kebahagiaan itu hanya sebentar guys. Ada email panjang yang harus aku pahami dengan segala drama dan deadlinenya. Jadi singkatnya walaupun sudah mendapat nominasi sebagai Principal Candidate itu bukan berarti aku otomatis menjadi penerima beasiswa atau grantee. Kenapa? Karena proses seleksi masih berlangsung sampai tahun depan yaitu 2024. FYI, ada 2 nominasi kandidat dalam beasiswa dari Fulbright yaitu Principal Candidate atau kandidat utama dan Alternate Candidate atau kandidat cadangan. Jadi yang kemungkinan besar menjadi grantees adalah kandidat utama. Namun jika kandidat utama tidak bisa berangkat karena satu dan lain hal maka kandidat cadangan maju untuk mendapatkan kesempatan berangkat ke Amerika Serikat.


Lalu setelah lulus tes wawancara dan mendapatkan nominasi sebagai kandidat utama ada apa lagi? Tinggal nunggu keberangkatan aja kan? Oh tentu tidak. Justru dramanya baru aja dimulai.  


  1. TOEFL iBT

Salah satu persyaratan wajib sebagai kandidat baik utama maupun cadangan beasiswa Fulbright adalah memiliki skor dan sertifikat TOEFL iBT. Pake IELTS bisa kah? Kalau untuk mendaftar beasiswa di awal bisa tapi untuk lanjut ke proses selanjutnya tidak bisa karena sebagian besar universitas di US menggunakan TOEFL iBT sebagai standardized English proficiency test. Namun tenang aja mengenai biaya tes ini karena Fulbright akan cover seluruh biaya perjalanan menuju ke lokasi tes, akomodasi, uang saku, dan biaya TOEFL iBT yang sampai Rp 3.5 juta itu. Tapi hanya sekali lho ya. Jika mau retake harus mengeluarkan biaya sendiri. 


Aku waktu itu mendapat jadwal TOEFL iBT pada tanggal 23 September 2023 di Alfalink Surabaya. Teman-temanku sesama kandidat FLTA banyak yang mendapat pilihan di Jakarta tetapi aku memilih di Surabaya karena aku memilih lokasi yang paling dekat. Bisa kalian bayangkan gak? Aku mendapat email 18 Agustus lalu harus tes TOEFL iBT 23 September. Gimana persiapannya? Sedangkan minimal skor yang disyaratkan adalah 80. Alhasil aku belajar sebisaku aja saat punya waktu luang melalui sumber online seperti youtube dan website gratis. Aku belum pernah ambil TOEFL iBT sebelumnya jadi aku beneran belajar dari dasar banget. Alhamdulillah channel youtube mengenai TOEFL iBT ada banyak dan aku merasa lebih efektif belajar melalui youtube. Skor yang aku dapatkan alhamdulillah di atas persyaratan jadi aku tidak perlu khawatir untuk retake. TOEFL iBT susah dan mahal euy jadi mikir-mikir untuk tes sendiri. 


Kelar guys!

  1. Mentoring Program

Seminggu setelah menerima email nominasi aku harus berhadapan kembali dengan 3 esaiku. Kenapa? Kan udah selesai seleksi administrasi dan interviewnya? Iya tapi seleksi di Amerika Serikat sana baru dimulai jadi aku harus merevisi seluruh esaiku supaya aku diterima oleh Fulbright Foreign Scholarship Board sebagai grantee. Dalam proses revisi ini setiap kandidat akan dibantu oleh salah satu alumni program FLTA yang bertugas sebagai mentor. Makanya fase ini disebut mentoring program. Program ini berjalan sejak 29 Agustus - 12 September 2023. Mentor yang membimbing aku adalah alumni Program FLTA Columbia University tahun 2021-2022. She was so helpful to me. Beliau membaca seluruh esaiku dan memberikan aku input bagaimana merevisi ketiga tulisanku supaya sesuai dengan persyaratan dari Fulbright. Istilahnya proofreader kali ya. Hal ini penting sekali bagi seluruh kandidat karena esai kita yang sudah direvisi itulah yang akan dibaca oleh FFSB dan menjadi dasar bagi mereka untuk menentukan apakah kita layak menjadi Fulbright grantee atau tidak. Setelah semua esai sudah direvisi dan hasilnya sudah oke maka ketiga esai tersebut aku upload sesuai deadline di laman IIE atau Institute of International Education yang bekerja sama dengan Fulbright.


  1. Supporting Documents 

Dokumen penting terkait dengan beasiswa juga tidak boleh ketinggalan. Dokumen ini berupa ijazah dan transkrip S1 maupun S2 dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Jadi bagi kalian yang ijazahnya belum bilingual kalian bisa menggunakan jasa penerjemah tersumpah untuk menerjemahkan ijazah kalian. Selain ijazah dan transkrip, aku waktu itu juga diminta untuk merevisi CV-ku. CV tidak menyertakan foto diri dan pengalaman bekerja harus sesuai dengan persyaratan program FLTA. Karena aku melamar program FLTA jadi pengalaman bekerja harus yang berkaitan dengan mengajar Bahasa Inggris atau BIPA. Yang lain misalnya bekerja part time di cafe atau sebagai tenaga administrasi  tidak usah disertakan. Selain supporting documents, waktu itu aku harus merevisi dokumen aplikasi beasiswa di IIE juga. Jadi portal IIE akan dibuka oleh AMINEF lalu aku merevisi beberapa bagian yang mereka minta. Dokumen terakhir yang wajib banget untuk aku lengkapi adalah 3 surat rekomendasi. Ada format khusus mengenai surat rekomendasi ini jadi format tersebut aku kirimkan ke dua dosenku di Universitas Brawijaya dan satu ke atasanku dulu di LB LIA Malang. Merekalah yang nantinya akan melengkapi form tersebut dan mengirimkannya ke IIE melalui link yang kita kirimkan lewat email.


Selama proses revisi ini aku banyak dibantu oleh PIC dari AMINEF jadi aku tidak begitu merasa kerepotan. Ya agak panik aja karena proses revisi ini berbarengan dengan TOEFL iBT jadi bingung harus ngerjain yang mana dulu. But at the end of the day everything went smoothly. Alhamdulillah. Terima kasih sudah memudahkan segalanya Ya Allah. 


  1. And waiting …

Sabar. Itulah kunci proses pendaftaran beasiswa Fulbright. Jadi setelah semua proses revisi, upload dokumen lagi, dan TOEFL iBT selesai maka aku harus sabar menunggu hingga tahap selanjutnya yaitu Placement. Tahap ini biasanya berlangsung di bulan Maret. Jadi dari September 2023 ke Maret 2024 itu lama sekali terasa. Makanya sabar adalah kuncinya. Nah selama proses menunggu ini ada baiknya jika kalian rajin bekerja dan menabung karena uang tabungan kalian itu akan kalian butuhkan saat proses selanjutnya dimulai. 


Banyak yang bertanya kok Fulbright prosesnya lebih lama daripada LPDP ya? Alasan pastinya aku tidak tahu juga kenapa. Namun menurutku ini semua karena proses seleksi beasiswa Fulbright itu terjadi di dua negara, negara asal si pelamar dan negara tujuan yaitu Amerika Serikat. Bahkan dari proses seleksi administrasi hingga keberangkatan itu memerlukan waktu 1,5 tahun lho. Berbeda dengan LPDP yang tiap tahunnya tidak ada kuota spesifik berapa yang menjadi awardee, Fulbright ada kuotanya. Untuk FLTA sendiri biasanya 10 hingga 11 grantees yang berangkat. Tiap tahun jumlah grantees FLTA bisa berbeda-beda tergantung jumlah kebutuhan guru BIPA di universitas yang ada di US. Jadi persaingannya juga pastinya lebih ketat. 


Proses seleksi FLTA 2024-2025 ku tidak berhenti disini teman-teman. Cerita perjalananku mengikuti seleksi beasiswa FLTA ke Amerika Serikat ini masih berlangsung. Jadi stay tuned untuk membaca kelanjutannya ya. Ada beberapa yang memberi aku saran seperti buatin video TikTok aja pas sharing pengalaman ini. Haha skill video editing yang aku miliki terbatas sekali guys. Aku pribadi juga lebih suka menulis jadi InsyaAllah aku akan lebih banyak memberikan pengalamanku di blog ini. Semoga informasi yang aku sajikan disini membantu kalian semua baik yang saat ini sedang mengikuti seleksi FLTA maupun  yang baru aja menaruh minat di program ini. Sampai jumpa di tulisanku selanjutnya. Good luck!



Comments

  1. Congratulation izzaa🫶🏻🫶🏻🫶🏻 semoga sukses yaa nanti program FLTAnya di US✨✨✨

    ReplyDelete

Post a Comment

What's Popular Here?

Contoh Surat Lamaran Menjadi Asisten Dosen Berbahasa Inggris

For you who still get confuse in writing application letter for being lecturer assistant, this post will help you to write it. This is kind of application letter in English. Actually, there are some versions of the letter patterns. This one is the example that I got from my senior. You can use it. You may also revise it as you need. Good Luck with your application! Izzatur Rahmaniyah Jl. Gunung Antah Beranta No.99 Fiore Island +6281 XXX XXX XXX XX_XXl@yahoo.co.id October 30 th , 2012 Mrs. Erza Scarlet Lecturer of English Program Department of Language and Literature Faculty of Culture Studies Dear Madam, I am very much interested in the open recruitment on Faculty of Culture Studies that you are looking for some Assistants Lecture with requirements; GPA > 3.00, minimum in fifth semester, curriculum vitae, and letter of recommendation. I am a student of 5th semester with GPA X,XX. I am very self motivated, have willing to learn new things and work ha

Ceritaku di Bandara Juanda #KKN

Malang, 24 Agustus 2013 Mungkin apa yang aku ceritakan di sini menjadi pengalamanku yang pertama dan terakhir. Sebulan lamanya aku berada di tempat itu. Selama itu pula banyak hal-hal baru yang ku hadapi. Ya, pengalaman KKN atau bisa dibilang pengalaman magangku di Bandar Udara Internasional Juanda menjadi satu kenangan tak terlupakan yang ku alami tahun ini. Siapa yang menyangka mendapat kesempatan magang di Bandara Juanda akan membuka mataku seperti apa dunia lain itu. Hari Senin tanggal 01 Juli 2013, secara resmi aku telah masuk ke dunia kerja bersama dengan teman-temanku yang lain. Gedung Angkasa Pura I Bandara Juanda menjadi saksi bisu perjuangan kami menyelesaikan mata kuliah KKN. Awalnya nervous saat berada di gedung itu untuk pertama kalinya. Takut jika aku akan melakukan kesalahan di hari pertama. Tetapi saat berada di sana, takjub juga rasanya. Hari itu untuk pertama kalinya aku melihat deretan-deretan pesawat besar yang parkir di gedung AOB. Yea,,,that was my first

Sikap Positif Demi Pendidikan Bangsa Indonesia (Esai Karangan Izza)

Assalamualaikum pembaca sekalian. Lama ya gak corat-coret di sini,,,hehe. Kali ini aku mau sharing beberapa tulisanku. Salah satunya esai ini. Tujuan posting ini sih karena ibadah. Maksudnya bagi-bagi ilmu buat dimanfaatkan khalayak umum. Esai ini sempat menempati ranking 23 di salah satu kompetisi esai tingkat nasional yang diselenggarakan di Surabaya. Ini masih amatir banget buatnya. Tapi ketimbang membusuk di hardisk laptop mendingan dijadikan referensi aja ya kan? Kalian boleh copy paste esai ini.. ASAL! mencantumkan nama penulis dan sumbernya. Say NO to Plagiarism! Sikap Positif Demi Pendidikan Bangsa Indonesia Polemik pendidikan di Indonesia bukanlah hal yang sederhana. Ada begitu banyak permasalahan pendidikan di negeri ini yang membutuhkan penyelesaian. Permasalahan tersebut tidak hanya berupa permasalahan anggaran pendidikan namun juga merambah ke peraturan perundang-undangan mengenai pendidikan dan sistem pendidikan. Penyebab dari permasalahan yang muncul pun bermacam